21

640 59 10
                                    

Tiittt.......

Bunyi beep terdengar dari dalam ruang ICU.. Suara yang siapapun tidak ingin mendengar nya karena menjadi pertanda buruk

Cardiac Arrest

Itulah yang terjadi pada nabilah sekarang. Veranda Shani dan Ayana mulai bercucur keringat

Operasi belum di mulai kini sudah terjadi masalah serius

"CPR"

Shani menekan nekan dada nabilah menggunakan kedua tangan nya layaknya sedang memompa seperti halnya ketika penyelamatan pertama orang sehabis tenggelam

"Defibrilator" ucap veranda

CPR" perintah  veranda, tampak shani sedang mengoleskan sesuatu semacam gel di bagian dada nabilah

"Defibrilator" pinta veranda

Ayana langsung menyerahkan alat berbentuk seperti sepasang setrika mini yang digunakan untuk kejut jantung

"Isi daya 100 joule"

Veranda kemudian mengosokkan kedua benda itu layaknya tangan yang kedinginan dan mencari kehangatan lalu membawa ke tubuh nabilah seperti layaknya namanya kejut jantung tekanan dari benda itu membuat tubuh nabilah tersentak namun jantungnya belum merespon

"Isi daya 200 joule" perintah veranda yang segera di lakukan ayana sementara shani terus terusan menatap monitor patient yang berada di ruangan itu

"Ubah ke 400 joule kak" pinta shani

Veranda mengangguk

"Isi daya 400 joule" ayana segera melakukannya dan ve pun mengulangi hal.yang sama td

Gelombang pada monitor membuat mereka bertiga bernafas lega

" ok siap..?" veranda menatap shani dan ayana bergantian

Shani dan ayana kompak mengangguk

Veranda nampak menggambar suatu pola pada bagian tubuh nabilah yang diyakini adalah tempat area jantung

"Pisau bedah" ucap veranda dan ayana langsung memberikan  sebuah alat dengan sisi dan ujung yang tajam

Ketika proses pembedahan di lakukan terjadi suatu insiden ternyata jantung nabilah atau lebih tepatnya lagi jantung kinal dahulu yang kini telah berpindah ke tubuh nabilah telah mengalami kerusakan parah, jantungnya bocor

"Periksa tanda vital nya" ucap veranda mencoba tetap tenang

"Ada apa dengan ini, tidak ada tanda vital" shani membelalakkan matanya melihat monitor patient

Darah semakin membludak

"Sedot" ayana segera mengambil alat yang mirip sedotan yang diujungnya logam dengan sambungan selang dan dengan alat itu menyedot darah yang keluar

Shani memperhatikan monitor

"Efi" ucapnya

"Tiga kantong tranfusi darah biarkan mengalir semuanya" ucap shani yang di angguki oleh veranda sehingga

"Lakukan ABGA dan berikan 0,2 unit vasopresin per cc" shani mengangguk patuh lalu mengambil sebuah alat seperti suntikan yang tidak memiliki jarum dan mengisinya dengan suatu cairan

Sementara shani dan ayana melakukan persiapan Ve mengambil alih dengan menyedot darah yang ada di sekitaran jantung nabilah yang tampak bocor dengan menggunakan alat yang terbuka dari stailenss stell

"0,2 unit vasoperin per cc siap" ucap shani dan menyuntikkan cairan itu pada suatu selang yang telah terhubung dengan infus

Bip..bipp..bip..

Give Us A ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang