Melody POV
Ada apa dengan anak itu, belakangan ini dia selalu terlihat pucat, tapi kenapa Aku perduli...
Setelah selesai sarapan aku menuju ke dapur, saat ingin memasuki dapur aku melihat frieska dan dia berdiri di depan wastafel dan terlihat sedang membersihkan wajahny...? Atau apalah itu" Dek... Mendingan kamu jangan ke sekolah dulu deh" ucap frieska kepada dia,entah apa maksudnya
" Aku gak papa kak"
" Tapi mimisan kamu benar-benar banyak dek, lagian kakak perhatikan belakang ini kamu pucat banget, kakak gk mau kamu pingsan di sekolah"
Mimisan..? Pucat..? Pingsan..? Sebenarnya ada apa dengan anak itu dan setahu aku dia bukan orang yang sering mimisan dari kecil
" Aku gak papa, dan... Masalah mimisan bukannya memang setiap hari yah"
" Iya... Aku tau tapi gimana kalau kamu drop dan pingsan lagi"
" Ya kalo pingsan ya pingsan aja, sampai nanti saat nya tiba aku gak akan kayak gini lagi"
Aku semakin bingung dengan percakapan mereka berdua, dan jujur aku gak bisa menipu hati aku sendiri... Aku khawatir dan takut... Entahlah aku juga tidak mengerti tentang rasa takut ini, tapi melihat keadaannya sekarang, kurus dan pucat membuat hati ku mencelos, semoga tidak ada sesuatu yang buruk terjadi padanya
Melody pov end
Karena sikap keras kepala Nabilah, frieska tidak bisa memaksa nya untuk tidak masuk sekolah
" Inget yah... Kamu gak boleh kelelahan, dan jangan lupa juga kamu ada janji check up hari ini" bawel frieska mengingatkan
" Iya-iya"
" Bil...." Teriak seseorang dari luar
" Loh, Sinka...?"
"Sini-sini... "
Nabilah berjalan menuju ke mobil Sinka
" Kamu ngapain disini'
" Gak tau nih si Cici" Sinka menoleh ke arah Naomi di jok pengemudi, Naomi yg mengerti langsung menjawab
" Aku mau jemput Shania, ehm.. kamu juga boleh ikut bareng bil, lagian kan kamu sekelas sama Sinka"
" Nggak usah kak.."
" Ck bil... Ayo kita bareng aja yah... Yayaya..." Rengek Sinka dengan wajah yang dibuat selucu mungkin
" Hahahaha iya, yaudah deh"
Nabilah kemudian naik ke atas mobil dan duduk bersebelahan dengan Sinka di belakang
" Sorry Mi, kamu kelamaan nunggu yah.." ucap Shania yang telah duduk di sebelah Naomi
" Gpp santai aja, Ok kita berangkat"
Naomi melajukan mobilnya, saat ditengah perjalanan Nabilah bersandar di pundak Sinka, Sinka menoleh dan mendapati Nabilah sangat pucat
" Kamu kenapa Bil" Sinka memegang pipi Nabilah
" Kok kamu pucat gini'' ucapnya lagi dan didengar oleh Shania, Shania kemudian menoleh
" Ya ampun dek, kamu kenapa..?" Cemas Shania
" Aku gak papa, mungkin kurang tidur aja" ucap Nabilah
" Kurang tidur gak mungkin sampe kayak gini ,dek...''Shania masih belum percaya
''ehmm... mungkin Nabilah bener kak, soalny belakangan ini tugas emang banyak banget yah...jadi mungkin Nabilah begadang buat ngerjainnya kali'' jelas Sinka yang sebenarnya tidaklah benar tapi hanya untuk mengelabui Shania
'' tapi tetep aja kan, dek kamu pulang yah... istrahat aja di rumah nanti biar kakak yang ajukan surat izin''
''gak papa kak, nanti aku istrahat di kelas aja''
''iya Shan, SA itukan fasilitas UKSnya lengkap pasti Nabilah nyamanan disana lah, lagian yah... kalo orang lagi sakit,lelah,atau stress akan lebih rileks kalo berada di tengah-tengah orang yang sayang sama dia , kalo disekolah kan ada sahabat-sahabatnya yang bisa jagain, iya nggak Dut'' Naomi melirik Sinka dan sinka hanya mengangguk dan membaringkan Nabilah dengan berbantalkan pahanya
Shania hanya terdiam mendengar pernyataan dari Naomi, apa yang dikatakan oleh Naomi memang benar jika Nabilah di rumahnya maka siapa yang akan menjaganya sementara frieska juga harus bekerja
S
K
I
PVeranda sedang meneliti hasil pemeriksaan medis Nabilah dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kanker yang diderita oleh Nabilah sudah mencapai stadium 3
" Hhhah... Jika sampai sel kanker itu mencapai stadium akhir itu artinya Aku udah gak bisa berbuat apa-apa lagi, aku gagal...." Veranda menenggelamkan wajahnya di meja
Tok..tok..tok...
"Masuk.." teriak Ve masih diposisi yang sama
Cklek...
" Siapa..? Kalo mau bawa minum simpan di meja aja"
Tidak ada suara, orang itu kemudian mendekati Ve kemudian mengelus rambut nya
Ve mendongak seketika wajahnya berubah berseri-seri
" Mami..." Pekik Ve lalu memeluk orang itu yang ternyata adalah mami nya
" Mami kapan datangnya, kok gak ngabarin Ve"
" Kemarin sore, trus mami ke rumah dan ternyata kamu gak ada, Mami cari di apartemen juga gak ada malah nginep di RS, kamu jangan maksain diri kerja, sayang.." menatap wajah Ve
" Kemarin aku sibuk Mi, ada operasi terus juga lagi sibuk ngurusin permintaan bantuan pendonor jantung ke RS Singapore Mi" jelas Veranda
" Oh... kasihan anak mami, pasti kelelahan Ampe maminya datang dia lagi sedih"
" Sebenarnya aku bukan sedih karena kerjaan Mi, tapi aku khawatir kalau gak bisa nyelamatin seseorang Mi,padahal aku udah anggap dia sebagai adik sendiri"
" Siapa dia...hmmm"
Veranda memperlihatkan data tentang Nabilah kepada maminya dan
Seketika raut wajah maminya menjadi syok...
" Aku pulang...." Teriak Nabilah sesampai di rumahnya sekalipun dia tau bahwa tidak akan ada yang membalasnya karena di rumah hanya ada Kinal yang tidak mungkin menyakitinya
Nabilah langsung beralih ke kamarnya mengambil botol obat nya karena sedari tadi di sekolah dia merasa kesakitan pada dada kirinya kemudian menuju dapur, saat meminum obatnya Kinal tiba-tiba masuk ke dapur
Kinal memperhatikan obat yang sedang diminum oleh Nabilah
" Bukannya itu obat untuk orang sakit jantung, kenapa dia meminumnya ada masalah apa dengan jantung anak itu"batin Kinal
Uhuk.. uhuk...
Batuk Nabilah membuat Kinal menoleh ke arahnya, Kinal terkejut ketika melihat ada darah di tangan dan bibir Nabilah
BRUUK...
Seketika Nabilah pingsan
" NABILAH..."
....
Sorry guys lama update... Mslah nextnya aku gak janji bakal cepat,tapi pasti gak bakal sebulan kok...
VOTENYA masih diharapkan yah... hehehehe....jgn lupa loh tpi kalau Votenya sampe udah 70+ langsung update janji...