part 5

4.6K 209 1
                                    

Happy readding

Cerita ini sudah aku revisi
Ok langsunh aja

***

Raya-pov

"ayah" panggilku

"Raya kau sedang apa?, kau baik-baik saja kan?" tanya ayah kawatir.

"iah ayah" kataku lirih sambil menyembunyikan kantung obat ku.

"Ayah sedang apa disini??"tanyaku

"ayah sedang mengantar teman ayah".

"kamu sendiri sedang apa di rumah sakit?" tanya ayah

"A...aku sedang mengerjakan proyek ipa yah." kataku gugup "kebohongan apa lagi ini" batin ku

"oh, kebetulan kamu disini ayah akan memperkenalkan kamu dengan anak teman ayah. Dia dokter disini"

"nama nya mike dan ini ayahnya bryan" ucap ayah "dan mike ini yang akan di jodoh kan denganmu" lanjut ayah

"Brayn." kata teman ayah sambil memberi salam padaku

"ehh, aku alderaya om."ucap ku gugup

"Ayah aku ingin bicara denganmu!" pinta ku

"Tentang apa,yasudah ayo kita bicarakan di rumah, brayn saya pulang duluan" ucap ayah dan om brayen berjabat tangan

"Baiklah"..kata brayn

Aku terdiam didalam mobil, sesampainya di rumah aku membanting tasku di sofa.

"Ada apa raya??"tanya ibu.

"A...ayyahh" aku menangis di pelukan ibu.

"Ada apa,suamiku ada apa dengan raya ku??"ibu bertanya tanya.

"Ay..ah, kata mu aku akan menikah dengan pria pilihanku tapi kau masih saja membicarakan tentang per..jodohan itu hihihkss..Hiks" aku menangis ala-ala anak manja padahal aku geli melakukannya.

"Sayang, ayah melakukannya karna dia sayang sama kamu pria pilihanmu belum tentu menyayangimu nak".perjelas ibu dengan nada meyakinkan ku.

"kalian egois!!, kalau begitu lebih aku mati!!" teriak ku sambil berlari menuju kamar.

"Rayy..rayaa" ibu mengejarku tapi usahanya gagal karna aku sudah mengunci pintu kamarku.

Terdengar suara pecahan gelas beradu dengan cermin besar yang berada dikamar ku.

gemprengggg(bayangin suara pecajan) aku membanting semua yang berada di kamarku, tangisanku semakin menjadi-jadi.

Dan itu membuat ibu dan ayahku khawatir.

Terdengar olehku ibu menangis dan ayah sedang mengedor-gedor pintuku, tapi aku terbaring lemah dan tidak berdaya karna aku kecapean.."ib..uu "suaraku lirih

Ayah berhasil mendobrak pintu kamarku

Kulihat ayah sedang menepuk-nepuk pipiku "ray..raya kamu kenapa sayang, maafkan ayah nak."

Mataku rasanya berat, aku begitu lelah dan semuanya tidak terlihat dan terdengar.

Gelappp....

Tbc

Jangan lupa baca ceritaku yqng lain
-sampai kapan aku menunggumu?
-"suffer"iam a strong girl

Matahari Terakhir           (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang