EXO AS DADDY ✔️

6.) 바보여 (🐳) (?)

*******

Chou tzuyu POV

Selalu setiap pagi seperti ini hanya ada taeoh yang menemaniku sarapan dan dirumah sepanjang hari. Sedangkan Jongin? Dia pergi Ntah dengan siapa. Dan ini sudah yang ke 3 kalinya dia seperti ini dan beralasan pergi latihan. Aku tau sekarang dia dan member EXO sedang sibuk mempersiapkan konser baru lagi. Ya, perlu kuakui stamina mereka sangat Kuat dan bertahan lama. Aku smapai bingung kenapa seperti itu. Ahhh sudahlah. Kenapa Namja itu selalu terngiang di otakku. Bikin stress aja terus.

'Eomma' panggil putra kecilku

Aku tersadar dari lamunan dan melempar senyum padanya 'Ya?'

'Kenapa sandwich itu tak Eomma makan? Ada apa? Apa Eomma tak enak badan. Ahhh apa taeoh mau punya adik baru?' Ucap taeoh kegirangan

Adik? Ini pasti ulah ayahnya. Dasar Jongin sialan. Kenapa mengajarkan hal buruk pada putraku?? Batinku yang kaget mendengar penuturan putra kecilku ini.

'Heol! Tidak. Eomma cuma melamun saja. Sudah lanjutkan makanmu sayang' ucapku sambil tersenyum dan dia menangguk cepat lalu melahap sandwich itu tanpa tersisa.

Dan setelah kami sarapan, aku dan taeoh duduk diruang tamu yang diselimuti cat coklat terang dan lantai kayu yang didesign sendiri oleh Jongin. Taeoh sedang sibuk dengan mainannya sedangkan aku sedang sibuk dengan hpku. Awalnya aku terfokus dengan Chat unfaedah group TWICE. Tapi aku mengecek ig dan terpampang jelas foto Jongin sedang jalan bersama perempuan cantik berambut pendek itu. Awalnya aku tak mengenalnya tapi lama lama aku kaget.

Ini kan Joy!! Sepupu Jihyo yang ada di SM town yang masuk dalam girlband disana!! Batinku lagi

Pikiranku sudah meracau kemana mana, pikiran negatif mulai menyelimuti bayang bayang yang ada di otakku. Dan aku yang ingin berfikir itu hanya kebetulan menjadi sirna. Karena mereka terlihat sangat dekat. Jaraknya. Emosiku langsung naik 360 Celcius. Kurasakan otakku panas dan hatiku juga ikut terbakar. Bagaimana bisa pria ini melakukannya.

Aku harus memberinya pelajaran batinku yang kesal atas tindakannya

🌙🌙🌙🌙🌙

Sore berganti malam. Aku terus menunggunya, tapi tidak dengan taeoh karena ia terlihat lelah menunggu ayahnya sampai jam 11 malam. Pikiran negatif ku mulai benar dengan kondisi ini. Biasanya dia pulang jam 9 malam bukan jam 11 malam.

Woahhh. Hebat sekali Namja ini bisa melakukan hal itu dan lupa pulang batinku yang mulai kesal.

Aku pun naik ke lantai 2 dan membaringkan badanku di kasur yang empuk itu. Awalnya emosiku teredam karena empuknya kasur tapi aku mengingat kejadian tadi. Jujur aku masih sebal dengan tingkah Jongin yang sok tebar pesona tiap detiknya.

Monologku langsung buyar setelah mendengar pintu rumah kami terbuka. Aku langsung berlari dari kamar dengan cepat tanpa mengganti pakaian ku yang hanya tertutup dengan baju kaus Jongin yang kebesaran, dan rambut sambil tergerai.

Sampai dibawah, kulihat muka polosnya menjadi seperti lusuh bak baju yang dipakai di toko perbelanjaan. Tapi aku melihat tangan kanannya, sepertinya dia membawa bunga dan coklat. Awalnya aku tak nyambung dengan benda itu. Tapi aku tiba tiba ingin rasanya langsung memeluknya dan melingkarkan kakiku pada pinggangnya tapi. Aku mengingat kejadian sialan itu.