Tahukah kalian bahwa Jeon Wonwoo mendapat amanah (?) menjadi bagian dari duta PBB remaja untuk UNICEF?Yah, baru dua hari lalu Wonwoo resmi menerima tugas ini dari Presiden Kim. Menurut Presiden Kim, Wonwoo pantas mendapatkannya karena keberaniannya bisa menjadi contoh bagi remaja-remaja diluar sana.
Wonwoo pun mulai sibuk dengan aktifitasnya yang baru. Seperti sekarang, sepulang sekolah ia diharuskan bertemu dengan wakil Presiden Park Yoochun di Cheowangdae untuk membahas tugas-tugas Wonwoo sebagai duta remaja PBB.
"Wonwoo, kau sudah datang? Masuklah"
Wakil Presiden yang usianya juga masih cukup muda itu akan menjelaskan tugas-tugas duta remaja PBB pada Wonwoo, karena ini dibawah tanggung jawabnya langsung.
"Duduklah, kau sudah makan siang? Sepertinya kau baru pulang sekolah?"
"Ne, busajangnim setelah pulang sekolah saya langsung dijemput dan dibawa kesini"
"Ahahaha begitukah? Kalau begitu kau mau makan dulu?"
"Ah tidak perlu nanti saja"
"Hmm baiklah, ini tidak lama karena aku ada pertemuan mendadak. Bacalah dulu catatan kecil ini"
Wakil Presiden Park memberikan bundelan kertas yang cukup tebal kepada Wonwoo, dan reaksi si cantik itu adalah .....
Shit! Apa ini? Kenapa wapres Park memberikanku catatan setebal ini? Catatan setebal bantal ini disebut kecil? Fine, bisakah aku mengundurkan diri sekarang?
"Apa ada masalah?"
"A-aniyo busajangnim, humm ~ bolehkah saya membacanya dirumah? Ini cukup tebal, kalau harus dibaca disini akan menghabiskan waktu dan saya yakin anda tidak akan memiliki waktu yang cukup hanya untuk menunggu saya selesai membaca"
Wakil presiden itu tersenyum. Ia mengangguk.
"Bawalah, baca tugas-tugas serta beberapa peraturan disana, besok kita akan bertemu lagi disini untuk membahasnya, bagaimana?"
"Begitu terdengar lebih baik busajangnim"
Aku akan menyuruh Dino membacanya lalu memberitahu isinya padaku hehehe, membaca sendiri? Ide buruk.
"Baiklah, tadinya aku ingin membahas beberapa hal tapi hari ini ada kunjungan Presiden Indonesia dan membuatku harus mendampingi Presiden untuk menyambutnya"
"Nde saya akan membacanya dengan baik"
"Presiden Kim memang tidak pernah salah memilih orang, awalnya kukira dia memilihmu hanya karena kau telah menyelamatkan nyawanya, tapi ternyata kau memang punya karakter yang kuat"
Wonwoo tersenyum kikuk. Well, meski akhir-akhir ini ia sering dipuji tapi tetap saja belum terbiasa, dan ia akan merasa sangat malu jika orang sudah membahas tentang dirinya.
"Permisi busajangnim, sampai jumpa besok"
"Ne Wonwoo, sampai bertemu lagi"
Wonwoo membungkuk sopan dan berjalan keluar. Tidak seperti biasanya istana yang selalu sepi kali ini terlihat sibuk karena kunjungan bilateral kepala negara Indonesia.
Grep ~
"Hi cantik"
Wonwoo tersentak saat tangannya ditarik seseorang yang ternyata adalah namjachingunya sendiri.
"Kau?"
"Eh? Kau tidak senang bertemu denganku? Sudah tiga hari aku tidak melihatmu sayang"
"Kapan kau pulang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HERO
RomanceJeon Wonwoo merasa dirinya namja biasa jika dibandingkan dengan kakaknya, siswi populer yang cantik dan juga seorang captain cheers. Sedang adiknya belajar di sekolah khusus untuk anak-anak cerdas. Tapi karena suatu insiden, ia menyelamatkan Preside...