8

6K 671 71
                                    


"Wonwoo eodie?" tanya Jeon Umma.

"Dikamar" jawab yeoja blondie yang sibuk dengan cat kukunya.

"Ada apa dengan anak itu? Biasanya ia tidak susah disuruh makan, akhir-akhir ini uri Wonu sering terlihat murung"

Seulgi yang tengah diajak bicara seolah tak peduli. Tapi sebenernya justru ia yang tahu apa yang terjadi dengan adiknya itu.

"YAH! Aish Jeon Seulgi berhenti mencat kukumu di ruang makan dan suruh adikmu itu turun untuk makan! Ppali"

Seulgi mengerenyit, ibu nya ini kenapa suka sekali berteriak. Ia menaruh cat kukunya dan menyusul Wonwoo kekamar.

Cklek ~

"Kim Wonwoo turunlah, Umma menyuruhmu makan"

"Nuna! Jangan merubah margaku sembarangan!" kesal namja cantik itu yang terlihat masih asik dengan selimut tebalnya.

"Kalau begitu turun, jangan karena patah hati kau jadi tidak mau makan, tubuhmu sudah kurus kering begitu mau sekurus apa lagi huh? Kau mau gatritis mu kambuh?"

Namja Jeon itu mendudukan dirinya di kasur, dihapusnya jejak air mata yang masih menempel di pipi putihnya yang memerah.

"Aku tidak lapar"

"Jangan manja dan berhentilah menangis, kenapa kau jadi begini sih? Biar kutebak, kau sudah jatuh cinta padanya hum?"

"ANIYA! Aku tidak akan pernah jatuh hati pada namja pabo sepertinya!"

"Kalau begitu lupakan dan cari yang baru, simple?"

Wonwoo menghela napasnya.

"Ini tidak sesimple yang kau pikirkan nuna, ini masalah hati dan hati tidak akan pernah simple"

"Gotcha! Kau memang sudah jatuh cinta padanya Wonu"

Wonwoo menatap nunanya. Ia menghela napas lagi. Benarkah ia sudah jatuh cinta? Perasaan ini, rasa yang berbeda yang belum pernah Wonwoo alami. Apa cinta pertamanya sudah ia berikan pada namja Kim itu?

"Dengar, aku sarankan kau bertemu dengannya ini sudah satu minggu dan dia selalu kesini untuk bertemu denganmu"

"Aku tidak ingin menemuinya"

"Sampai kapan?"

"Selamanya"

Kali ini giliran Seulgi yang menghela napas, ia menghampiri Wonwoo dan duduk disebelahnya.

"Kau tidak akan mendapatkan jawaban apapun dengan menghindarinya seperti ini"

"Aku tidak ingin melihat wajahnya, setiap mengingatnya hatiku sakit"

"Kalau begitu kau harus melepasnya"

"Beruang bodoh itu tidak mencintaiku, dia menjadikan aku kekasihnya hanya karena aku telah menyelamatkan Appanya"

"Ck, itu kan menurut eung siapa- teman sekolah Mingyu di Jepang dulu. Kau belum memastikannya langsung dari Mingyu kan?"

"Aku takut nuna, aku takut jika itu benar"

"Kalau benar begitu beruang bernama Kim Mingyu itu benar-benar bodoh, karena telah melepaskan 'mangsa' yang begitu menggemaskan ini"

Seulgi mencubit gemas pipi merah Wonwoo.

"Awh! Nuna appo!"

Yeoja blondie itu terkekeh, ia merapikan rambut Wonwoo yang sungguh tidak beraturan.

"Waktunya makan malam, aku tidak mau Dino menghabiskan seluruh makanan kita hari ini, kajja"

Wonwoo tersenyum, ia mengangguk dan menurut untuk turun makan malam. Kakaknya yang menyebalkan ini memang yang terbaik aniya?

MY HEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang