MY HERO

SEQUEL : END

TO MY BRIDE

"No more tears will we share, I promise you"

"Hyung, kau sudah siap? Aish kenapa masih belum ganti baju? Pemberkatannya 30 menit lagi!" oceh si bungsu, Jeon Dino.

"Di- Dino~ya, aku bingung, aku masih ragu- maksudku apa benar dia akan menikahiku? Apa dia tidak akan menyesal nantinya?"

Dino memutar bola matanya. Bosan dengan keluhan sang kakak.

Well, selepas lamaran romantis dihari kelulusan Dino. Meanie tidak langsung menikah, Mingyu mesti menunggu 2 tahun lagi sampai Wonwoo lulus kuliah.

Wonwoo selalu saja ragu akan keputusan Mingyu menikahinya. Karena bagaimanapun dia laki-laki, dia tidak bisa hamil! Dan keluarga Kim hanya memiliki Mingyu mereka tidak memiliki pewaris.

Berbeda dengan Wonwoo, Seulgi yang sudah menikah dengan Minho setahun lalu kini telah memiliki bayi perempuan yang lucu berusia 6 bulan. Setidaknya ada keturunan yang meneruskan darah keluarga Jeon.

Tapi Mingyu? Itulah kenapa Wonwoo selalu ragu dengan pernikahan. Ditambah mereka saat ini menikah di Jepang, peraturan Korea sedikit keras untuk hubungan sesama jenis. Meski sudah ada yang melakukan pernikahan tapi tetap saja pandangan masyarakat Korea masih belum bisa terbuka.

"Hyung kau ini kenapa? Mingyu hyung dan keluarganya akan segera datang dan sekarang kau ragu? Jangan main-main hyung cepat ganti baju"

Tok tok tok ~

"Nuguya?"

"Ini aku, kalian sedang apa? Apa sudah siap? Mobil Mingyu sudah datang"

"Masuklah nuna"

Cklek ~

Seulgi yang sedang menggendong puteri kecilnya Choi Yoogeun masuk sambil menatap heran Wonwoo.

"Ya Tuhan! Kenapa belum ganti baju?? Wonwoo apa yang ada di otakmu huh? Calon suamimu sudah datang"

Wonwoo hanya diam, ia menundukan wajahnya.

"Jika ini bukan acara sakral dan resmi kau boleh bersikap begini. Tapi ini hari pernikahanmu! Dino, bawa Yoogeuni keluar aku akan mengurus anak nakal ini!"

"Ne nuna. Geuni ~ yaaa kajja kita jalan-jalan"

"Lan lan hihihii" oceh si bayi tidak jelas.

"Kemari kau, ganti bajumu dengan tuxedo ini"

"Tapi Nun-"

"Ppali!! Aish sudah tidak ada waktu lagi untuk berpikir. Ada apa dengan mu?"

Wonwoo dengan malas bangun dari duduknya dan menghampiri Seulgi.

"Copot bajumu, ganti dengan ini"

"Mingyu datang bersama Umma dan Appa Kim?"

"Tentu saja, mereka harus datang di pernikahan anak mereka kan?"

"Ck, bagaimana ini?"

Wonwoo semakin gelisah, rupanya acara pernikahan ini serius, paboya Jeon Wonwoo waktu itu kenapa dirinya langsung mengatakan iya saat Mingyu melamar!

"Wae geure? Kau terlihat pucat"

Wonwoo menghela napas. Ia terduduk di kasur kamar hotel sambil memeluk tuxedo putihnya.

"Nuna ~ apa tidak apa-apa kalau aku menikah dengan Mingyu? Kau tahu, aku namja dan sampai kapanpun aku tidak akan bisa memberi Mingyu keturunan" ucap Wonwoo sendu.