one

6.4K 445 40
                                    





Kim Mingyu

adalah seorang  yg bersekolah di salah satu sekolah menengah keatas terbesar di korea.

Aortablession.

Memang cukup asing ditelinga karena menggunakan bahasa campuran tapi Aortablession sudah dikenal di berbagai dunia dengan prestasi yang dicapai murid-murid mereka disana bahkan Universitas Harvard setiap setahunnya selalu membuka lowongan(?) untuk siswa Aortablession untuk masuk ke Universitas mereka yang terkenal itu.


Makanya tak aneh jika setiap orangtua di korea merasa jika anak nya harus bisa masuk ke Aortablession dan jika berhasil itu akan menjadi suatu kebanggaan bagi mereka.

Begitu juga Mingyu yang notabene nya adalah namja yg pintar nya ga ketulungan dengan IQ200 lebih dan beasiswa yang berjibun ia memilih masuk di Aortablession.  Dan inilah kisahnya.



🌚🌚🌚


Author pov

Kim Mingyu tampak jalan menyusuri lorong sekolahnya.  Sekolah masih sangat sepi di jam 7 pagi ini.  Ini karena sekolah mereka dimulai pukul 8.

Dan Mingyu tampak datang awal bukan karena ia ingin membantu Jang ahjussi untuk mengepel semua lantai di Aorta tapi karena dia adalah osis ketertiban dan dia yang bertanggung jawab setiap prlaggaran di Aorta. 

Ya dia memang bukan ketua osis tapi dia ketua ketertiban di Aorta. Dan ke 5 anggotanya juga membantu nya melaksanakan tugasnya setiap pagi hari.

Setelah meletakan tas dia langsung duduk di depan koridor kelas bersama Woojin salah satu anggota Osis ketertiban dan ditangan mereka sudah ada buku poin masing-masing dan karena mereka osis ketertiban bukan berarti mereka juga tertib. 


Sebenarnya Mingyu juga termasuk siswa yang bandel tapi semua itu tertutup dengan kepandaian nya dan para Ssaem juga sangat dekat padanya jadi tak ayal semua guru mempercayai nya.



Mingyu pov

"Kenapa tidak pakai dasi? " tanyaku pada seorang hoobae yang aku tahu namanya Kangjin.

"Maaf sunbae dasi ku tercuci" katanya sambil menunduk.

"Karena kamu jujur aku bebasin pilih mau lari 3 kali putaran atau poin 10?" tanyaku lembut. Udah kaya squishy saking lembutnya.

"Ta-tapi sunbae-"

"Tidak ada tapi2 an cepat! " kata ku mulai tegas.

"Baiklah lari 3 kali saja" mimik melas. Sudah biasa ku lihat setiap hari. Setiap pagi tepatnya.

"Kalau begitu taruh tas mu disini dan larilah 3 kali putaran! " kataku dan akhirnya ia melaksanakan nya.

"Kau ini berhati dingin Mingyu-ah" keluh Woojin.

"Kalau panas aku cepat tua" kataku singkat. Sebenarnya tak maksud bercanda tapi Woojin malah tertawa.

"Hahaha.. Kau ini.. Kalau begitu aku beli minum dulu" katanya pamit.

Aku melihat 3 sunbae tampak jalan kemari.  Ya mereka kelas 12 dan itu tak membuat ku takut sedikitpun.


"Berhenti! " ucapku lalu aku meneliti mereka dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Apaan? " tanya seorang Sunbae yang paling depan yang aku tahu namanya Wonwoo.

"Jeon Wonwoo tidak pakai dasi, sabuk,  dan baju berantakan.  Chwe Hansol tidak pakai sabuk dan rambut dicat dan terakhir Choi Seungcheol rambut dicat dan tidak memasang bet seragam"


"Bawel amat sih lu? " Wonwoo tampak membantah.

"Ssht jangan membantah nya kalau tak hyung mati! " bisik Vernon dan aku mendengar nya.


"Kalian pilih lari 6 kali atau point 25?" tanya ku sambil menyilangkan tangan ku ke dadaku.

"Apa?!!" Wonwoo tampak kaget.

"Kita lari saja" kata Vernon dan Seungcheol yang sudah duluan meletakkan tas mereka. Udah biasa kena hukum ya gini.

"Gue gak mau! " kata Wonwoo.

"Kau pilih poin? " tanyaku sambil hendak mencatat.

"Ne"

"Khusus lu poin 30"

"Mwo? Bagaimana bisa? "

"Jumlah kesalahan lu lebih banyak dari mereka"


"Tidak bisa! "

"Kalau lo membantah point nya bisa jadi 40" tawarku.

"Mwo?  Ya!  Maldo andwae! "

"50?"


"Baik aku lari" katanya akhirnya saat ia hendak berlari aku meneriaki nya
"Hei sunbae lu lari 8 kali! " kataku dan ia akhirnya hanya pasrah sambil ngedumel.

"Salah sendiri ga tertib" kata ku.

"Siapa? " tanya Woojin yang ternyata sudah ada di belakangku.

"Mereka bertiga itu sunbae gila" kataku sambil menunjuk mereka.

"Haha mereka selalu gitu.. Eh itu Jeon Wonwoo? " tanya Woojin tak percaya.

"Ne.. Wae? " tanyaku bingung.

"Woww daebak Kim Mingyu"

"Wae-yo? " kataku tambah bingung.

"Cuma lo yang bisa hukum dia"


"Kok? "

"Dia itu jarang masuk sekolah dan lagi selalu dapat melawan semua anggota osis bahkan ketua juga"


"Ha?  Yoon Jeonghan si bawel juga?"

"Iya Jeonghan di depak tahu sama Wonwoo sunbae.. Dia itu sebenarnya manis tapi perilaku nya sangat jelek" cerita Woo jin



Wonwoo pov

Rasanya pegal sekali berlari 8 kali putaran dilapangan sebesar ini.

Huh aku menyesal bersekolah di Aorta!

Dan aku lebih kesal lagi dengan tingkah laku kedua sahabatku itu.


Vernon dan Seungcheol.

Mereka malah enak2 an duduk setelah menyelesaikan putaran mereka yang ke 6 dan lebih kesalnya lagi saat mereka malah minum bareng dengan osis bawel itu.

Bangsat!

"Ayo hyung 1 putaran lagi" teriak Vernon

"Iya Wonu-ya semangat! " Seungcheol

"Semangat nenek lo peyang.. Gue udah capek nih! " keluh ku.


"Lemah " kata osis bawel itu pelan tapi aku dapat mendengar nya.

"Mwo? Lo minta di hajar? " tanya ku hendak memberinya pelajaran.

"Hyung jangan" Vernon hendak melerai ku tapi tiba-tiba kaki ku seperti terseret dan badanku terjengkang.

"Hahahaha" tawa mereka meledak.  Vernon,  Seungcheol,  dan satu osis di samping osis bawel itu tapi si bawel itu hanya tersenyum.

"Bangsat!  Siapa yg narik gue? " umpat ku sambil berdiri tapi di belakang gak ada orang sama sekali.
Kok serem?

"Lah kok narik lo kan jatuh sendiri" kata Seungcheol

"Emang aku anak kecil jatuh sendiri?  Gue yakin tadi ada yg narik" kata ku.

"Gausah alasan lo.. Lari! " perintah si bawel bangsat itu.


"Liat aja aku bakal kasih lo pelajaran " aku pun lari lagi.




🌚🌞🌚

Tercyduc bwank.

Witch? • MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang