Akhirnya hari H tiba, Mingyu sudah bersiap-siap untuk pergi dan kini ia sedang menunggu kakaknya beres. Mingyu heran, sudah satu jam lamanya setelah Taehyung beres mandi, kakaknya itu tidak kunjung muncul.
"Hyung, ayolah hyung, gaenak sama papah" panggil Mingyu dari luar kamar Taehyung "Kak!!!"
"Mingyu, dimana Taehyung?" Mingyu berbalik dan mendapati Jimin yang berdiri disana.
"Bunda udah datang?" Jimin tersenyum kecil.
"Kak Seokjin sebenarnya sedang tidak enak badan, yah kau tahu sendiri lah karena apa. Tapi ia sedang dalam perjalanan pergi ke lokasi, aku disuruh kak Seokjin juga melihat kondisi kalian"
"Memang bunda kenapa?" Tanya Mingyu bingung.
"Haish kau ini masih polos atau berlagak sok polos, pantas saja Kookie memutuskanmu" Mingyu malah tertawa kecil sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Kak Jimin, kak Taehyung gak keluar-keluar udah sejam padahal"
"Ketiduran kali" sambar Jimin.
"Kak Taehyung punya insomnia"
"Hmm.." Jimin mengetuk pintu kamar Taehyung "Hoi! Taehyung! Lu jangan tidur!"
"Dia ga tidur!" bisik Mingyu.
"Haish kau, ngomong-ngomong Jungkook sore datangnya"
"Dia kenapa?" Tanya Mingyu.
"Entahlah"
Mereka sejenak terdiam, waktu terus berjalan dan merekalebih memilih untuk mengobrol di ruang tamu selagi menunggu Taehyung yang tak kunjung keluar dari kamar.
Tiba-tiba Mingyu mengingat sesuatu, ia beranjak dan berusaha mendobrak kamar Taehyung. Jimin disana malah terbengong beberapa saat sampai-sampai ia terkejut ketika melihat kamar Taehyung terbuka.
Taehyung terbaring di lantai.
"KAK TAEHYUNG!" Mingyu langsung menghampiri sang kakak. "Kak! Kak!"
Jimin segera mengeluarkan ponselnya dan memanggil ambulan. Pikiran mereka berdua saat itu menjadi kacau dan lebih memilih untuk tidak pergi ke acara pernikahan sang papah dari duo Kim itu.
.
.
.
.
.
Acara disana cukup meriah, Jungkook yang awalnya disana sendirian itu kini berbincang dengan Seokjin. Jungkook juga sesekali mencari keberadaan Mingyu dan Taehyung yang tak kunjung muncul.
"Kau mencari siapa?" Tanya Seokjin ketika menyadari tingkah Jungkook.
"Uhhm.. Anu.."
"Biarkan saja mereka, mereka memang tipe yang senang datang belakangan" Jungkook hanya menganggukan kepalanya kecil sambil memandangi gelas ditangannya yang sudah kosong. Selain Mingyu, ia juga ingin bertemu dengan Taehyung.
Eh ada apa gerangan? Mungkin memang sangat random, tapi Jungkook ingin melihat sosok itu disana.
Rindu? Lah, mereka aja jarang ngobrol.
Biasa lah, uke suka begitu 'kan? Cie tsundere/g.
"Kamu kok murung?" Tanya Seokjin, Jungkook tersadar dari lamunannya dan tertawa kecil.
"Ahahha, tidak apa-apa.. Aku juga menunggu kak Jimin" Seokjin mengangguk kecil dan meneruskan memakan makanannya.
"Ngommong-nguomong.. Byuungkook-ah" Jungkook menoleh pada Seokjin yang sedang sibuk mengunyah makanannya.
"Telan dulu makanannya" Seokjin tiba-tiba terbatuk-batuk, Jungkook langsung mengambil segelas air dan memberikannya pada Seokjin. Seokjin terkekeh dan mengelus kepala Jungkook, Jungkook hanya menggelengkan kepalanya kecil.
"Ngomong-ngomong aku sempat bertanya pada Mingyu jika ia memiliki pacar atau tidak" seketika Jungkook tegang mendengar perkataan itu. Apakah Mingyu bercerita jika ia mencampakkan Mingyu? Ah lagi pula Mingyu duluan yang begitu. "Tapi pacar Mingyu memiliki nama yang sama seperti istri Namjoon, Jeon Wonwoo"
"Ha?" Jungkook semakin heran, sebenarnya ada apa dengan otak kedua saudara Kim itu? Jelas-jelas itu nama ibu baru mereka. "Mungkin ia hanya bercanda, uhmm.."
"Panggil saja kak Seokjin"
"Oh haha, sebenarnya aku baru putus dari Mingyu"
"Kau?"
"Ne Seokjin hyung, Mingyu baru saja putus denganku beberapa hari lalu" Seokjin menganggukan kepalanya kecil, haish kedua anaknya itu tidak pernah berubah, senang sekali menjahilinya. Tidak mungkin jika memang Wonwoo adalah pacar dari anaknya.
Toh Wonwoo sudah milik Namjoon sekarang.
Degh
Seketika Seokjin merasa hatinya sakit, ah mau bagaimana lagi, relakan saja.
"Kak Jimin mengirim pesan aneh" Seokjin tersadar dari lamunannya dan melihat layar ponsel Jungkook. "Khdsk Taehuosg?"
"Hahaha kak Jimin orangnya lucu ya" komentar Jungkook.
"Oh, dia memang suka tidak jelas begitu, coba kirim pesan padanya kapan dia datang. Salahku juga sih, malah menyuruhnya untuk pergi dengan Mingyu dan Taehyung"
"Apa jangan-jangan mereka bermain game" tambah Jungkook.
"Mungkin ya, haish yasudahlah tunggu saja mereka dan ayo temani aku makan yang banyak"
"E-eh, aku sedang diet ih kak Seokjin >o<!"
.
.
.
"Ih kak Jimin, jangan kirim pesan ke bunda!"
"Lo ga liat keadaan Taehyung?!"
"Aku cuma gamau bunda makin sedih di hari ini, plis kak!"
Kini Jimin dan Mingyu sedang merebutkan ponsel Jimin yang hendak akan mengirim pesan pada Seokjin tentang keadaan Taehyung. Mereka masih belum mengetahui apa penyebab Taehyung jatuh tak sadarkan diri.
"Eh kok malah kirim ke Jungkook sih" gumam Jimin sambil melihat layar ponselnya"
"Kok kak Jimin chat'an sama Jungkook sih? Oh jadi Jungkook mutusin aku gara-gara chat sama kak Jimin-"
"Enak saja! Kagak ya! Lo sendiri yang memacari orang yang gak lo cintai"
"Sok tau kak Jimin, huuuu"
"Ehem" Jimin dan Mingyu langsung menghentikan aksi mereka ketika melihat dokter yang sejak tadi sudah berdiri disana "Kalian ingin mengetahui keadaan pasien bukan?"
"Maaf pak dokter! Bagaimana keadaan kakak saya?"
"Tuan Taehyung terkena serangan jantung ringan"
A/n: UDAH APDET NIH OM sky-ri
Makasi buat yang udah baca sampe sini :D
YOU ARE READING
Mama Muda Q ; Meanie + Vkook
FanfictionMingyu dan kakaknya menyukainya, ia menyukai sosok itu, Tapi bagaimana jika sosok itu menjadi........ WARNING! It's BL/Yaoi fic If u don't like it, DON'T READ! Date: Nov 30 2016 - On going