15

844 63 3
                                    


"Jadi waktu aku telah sampai diseoul aku sendiri dan tak punya rekan satu pun disini,lalu aku mencari sebuah kamar untuk ditempati. Sudah hampir satu bulan aku memiliki tetangga kamar baru yaitu dia,hyung angkat ku. Selang berapa tahun dia kuliah di universitas kedokteran seoul dan aku pun mulai mencari universitas untuk aku jalani selama aku kesini,tapi aku melihat ada nya promosi training di bighit melewati berbagai jalur. Aku lihat salah satu jalur itu ada pada jalur dance aku pun awal nya berpikir 3 kali untuk mengikuti seleksi itu"
Jimin pun berhenti sebentar dan menoleh keseulgi yang masih mendengarkan dengan baik.

Lalu ia mengelus kepala seulgi dan tersenyum hangat begitu pun dengan seulgi ia pun membalas senyuman dari jimin.

"Lalu?" tanya seulgi.
Jimin pun mengangguk
"Lalu,saat hyung ku itu pulang aku pun bertanya apa pantas aku ikut seleksi itu,ia pun menyetujuinya dan ia selalu mengantarku kekantor untuk mendaftar serta selalu mengantar ku saat ada jadwal seleksi itu dimulai. Aku pernah bilang pada nya sewaktu aku dibusan aku pernah ikut balet dan dance jadi basic ku sangat menjulang dijalur dance dan pada saat pengumuman. Disana lah ia merasa sangat senang karna dia tau bahwa aku lulus diseleksi itu,sampai aku jadi training kurang lebih 2 tahunan dan sampai sekarang ini aku sudah sukses bersama grup ku. Kebahagiaan itu selalu aku ingat karna doa mereka aku bisa seperti sekarang ini. Ibu ku,ayah ku,saudara ku dibusan,keluarga besar ku dan sekaligus hyung angkat ku" jelas jimin dan kembali menoleh kearah seulgi yang mendengarkan jimin dengan mulut yang terbuka membentuk O.

"Hmm lalu bagaimana keluarga mu dibusan bisa kenal juga dengan hyung angkat mu itu?" tanya seulgi lagi dan kembali menatap jimin.

Jimin pun menutup mulut seulgi dengan satu tangannya "tutup lah bibirmu saat aku bicara,sebelum aku yang menutupnya"  mendengar itu perkataan jimin itu pun seulgi langsung menutup bibir nya dan memicingkan matanya kepada jimin.

Jimin pun terkekeh
"Jadi selama bertahun-tahun aku diseoul aku pun pernah mengajak hyung ku pergi kebusan kerumah orang tua ku. Nah dari situ la mereka dekat jadi sampai sekarang hyung ku itu sudah dianggap keluarga sendiri bagi keluarga ku walaupun berbeda marga" kekeh jimin dan menatap seulgi yang mendengarkannya tetapi dengan wajah yang kesal.

"Baiklah cerita pengantar tidur pun selesai" tegur jimin

"Ah begitu rupanya" angguk seulgi dan menggerakan kaki kanan nya perlahan.

"Mau kau apakan?" tanya jimin saat melihat seulgi mengangkat kaki kanan nya perlahan.

"Tolong,taruh guling dibawahnya untuk mengganjal kaki ku" suruh seulgi dan jimin pun melakukan apa yang seulgi katakan.

"Kau tak makan?" tanya jimin
"Biar aku masakan atau aku pesankan kita delivery saja" utus jimin.

"Kau bisa memasak?" seulgi pun menaruh bantal dibelakang punggungnya untuk mejadi tumpuan badan belakangnya.

"Sedikit,masak air,ramen,telur,dan sekedar goreng-goreng" kekeh jimin

"Aish ku kira kau pintar memasak" gerutu seulgi.

"Jadi? Delivery atau aku yang memasak bebe?" tanya jimin lagi dan mengedipkan mata nya kepada seulgi.

"Delivery saja" utus seulgi dan membuang muka nya.
"Ah tapi? Nanti jika petugas delivery itu melihat mu? Bagaimana?" tanya seulgi dan kembali menoleh mengarah pada wajah jimin.

"Aku nanti memakai masker" ucap jimin enteng.

"Ppabo-ya! Kau akan dicurigai jimin-ah" teriak seulgi dan berhasil membuat kedua tangan jimin menutup pad
ia kedua telinganya.

"Bebe,suaramu seperti beruang mengamuk" ejek jimin dan menurunkan kedua tangannya pada telinga nya.

"Terserah" sahut seulgi kesal.

YOU KNOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang