Konoha High School

Sasuke

*Note
Ahhhhhhhh T_T akhirnya bisa update. Udh berapa lama sih?
Maaf banget kalo kelamaan :') (emang lama sih).
Beberapa bulan terakhir emang disibukkan sama urusan sekolah. Terutama organisasi di sekolah :'). Jujur aja, gw selama beberapa bulan itu gaada buka WP sama sekali :'). Pas dibuka banyak notif vote T_T dan udh 1k view. Makasihhhh, padahal cuma fanfic abal-abal*CURHAT. So, gw semangat lagi buat ngelanjutin fanfic ini. Sekali lagi Terimakasih :')))).

Disclaimer :
Naruto belong to Masashi Kishimoto

*HAPPY READING^^

.

Terlihat seorang pemuda bersurai hitam tengah berdiri menunggu kereta tujuannya di sebuah stasiun. Berbekal headset yang terpasang di telinga, sudah cukup baginya untuk mengalihkan lingkungan sekitar.

Lagu ber-genre jazz mengalir masuk ke telinganya. Namun, sesuatu mengalihkan perhatiannya.

Di sebuah bangku stasiun, seorang gadis bersurai pink tengah duduk sembari memainkan ponselnya.

Melihat gadis itu, terlintas beberapa memori kejadian sekitar 10 tahun yang lalu di pikiran pemuda itu.

*FLASHBACK*

"Sasuke! Naruto!" Seorang gadis kecil mendekati Naruto dan Sasuke.

"Kau lama sekali Sakura-chan!" Keluh Naruto dengan wajahnya yang cemberut.

"Gomen.. aku baru selesai mengerjakan PR" ujar Sakura meminta maaf.

"Kami sudah menunggumu dari tadi" ujar Sasuke datar.

"Gomen Sasuke-kun" Sakura kembali meminta maaf.

"Sudahlah, kita mau main apa hari ini?-ttebayo" Naruto bersemangat.

"Masak-masakan!!" Kali ini Sakura yang bersemangat.

Namun, kedua temannya malah terlihat lesu mendengar Sakura.

"Aku bosan main masak-masakan Sakura-chan" ujar Naruto.

"Sudah 1 minggu ini kita main itu" terlihat Sasuke yang tidak bersemangat.

"Iiihhh padahal kan rame!" Ujar Sakura.

"Gimana kalau petak umpet aja?" Usul Naruto.

"Boleh" Sasuke mengangguk setuju.

"Yaudah. Jadi, karena Naruto yang punya ide..."

"Naruto yang jaga!" Ujar Sakura dan Sasuke bersamaan dan lari meninggalkan Naruto untuk bersembunyi.

"Hei hei! Gabisa gitu dong!" Naruto terlihat kesal, namun apa daya teman-temannya sudah hilang entah kemana. Ia pun menutup matanya dan mulai menghitung.

*Flashback off*

Tanpa ia sadari, gadis itu juga menatapnya dan mata mereka pun saling bertemu. Menyadari hal itu, keduanya langsung mengalihkan pandangannya masing masing.

"Ah, dia melihatku!" Ujarnya dalam hati.

Tak lama kemudian, kereta tujuannya sudah tiba. Ia pun masuk ke dalam kereta untuk segera pulang. Tanpa ia sadari, gadis itu masih menatapnya pergi dari kejauhan.

Setelah lama di perjalanan, ia pun sampai di rumahnya.

"Tadaima" ucapnya setelah masuk ke dalam rumah.