8. A Plan

3K 441 13
                                        

Melindungi dan menyakiti beda tipis, dilihat bagaimana seseorang yang kau lindungi mengartikanya

••• ••• ••• ••• ••• ••• ••• •••

2 hari sejak kejadian itu, 2 hari pula Yunho tidak masuk sekolah. Ada 2 alasan yang membuat Yunho tidak bisa menghadiri kelas. Pertama acara pertunangan adiknya, dan kedua cara agar membuat si sulung Go mendapat balasan yang setimpal karena membuat Jaejoong murka.

Yunho berada di Jung Corp cabang Gwangju. Walaupun begitu, dia tetap kerja secara profesional sebagaimana dia bekerja di perusahaan Utama di Seoul.

Yunho mengetik dengan cepat sebuah laporan, tetapi dengan cepat pula dia mendapatkan suatu ide.

"Reiya, adakan meeting dengan Go Corp sekarang" Ujar Yunho memerintah sekertarisnya.

"Baik Yunho-sama" Ujar Reiya, perempuan keturunan Jepang.

"30×60 menit harus siap, pergilah" ujar Yunho mengusir sekertarisnya itu.

Setelah setengah jam menunggu, Yunho segera menuju ruang meeting dan memulai rapat dengan Go Corp.


Meeting cukup alot dari pihak Go yang memang perusahaannya diambang kebangkrutan. Dan Yunho menawar 60 persen dari saham Go corp.

"Jika memangkalian tidak ingin menjualnya, baiklah selamat menunggu kebangkrutan kalian" Ujar Yunho seraya keluar dari ruang meeting tersebut.

Dengan langkah tergesa dan di ikuti sekertarisnya, Yunho berkata "Reiya, Suruh tomiya untuk melaksanakan rencana B"

"Baik Yunho-sama" Ujar reiya. Dengan langkah tegas Reiya meninggalkan Yunho sendirian ketika mereka sampai diruangan Yunho.

Dengan seringai pelan, Yunho menatap laptopnya yang menyala.

"Malaikat tidak boleh mengeluarkan emosi untuk seorang sampah" Gumam Yunho layaknya psikopat yang membisikan nada kematian pada korbannya.

Ting

Sebuah pesan masuk dari ponsel Yunho, membuat Yunho mengalihkan pandanganya.

Leo Taekwoon J: Hyung! Mengapa kau masih bekerja bahkan ketika sudah sampai di Gwangju? Segeralah pulang ke mansion! Sudah Banyak keluarga yang datang, kau harus menyambutnya juga.

Uknow Yunho J: Tenanglah Uri haemji, Hyung akan pulang sekarang.

Yunho segera menyambar jasnya dan pulang ke mansion untuk menyambut tamu yang sudah berdatangan. Apalagi ketika sang adiknya yang dingin sudah mengomel. Tadanya itu suatu keharusan.

Seusuai nama panggung adiknya itu, Leo bearti singa. Walaupun adik Yunho tersebut dingin, tetapi ketika sudah marah maka akan sangat mengerikan seperti seekor singa yang mengamuk.

Jaejoong Pov

Yunho sudah tidak masuk selama 2 hari, entah ada apa dengan si culun yang sexy itu. Sebenarnya hari ini aku tidak masuk sekolah karena harus menghadiri upacara pertunangan sepupu manis ku dengan aktor favorit ku huhuhu Leo ~

Mengapa aku bisa tahu jika Yunho tidak masuk? Gampang! Karena Junsu sudah heboh menanyakan alasan Yunho tidak masuk selama dua hari di group chat Line yang kami buat.

"Jae, kau sudah siap? Ayo sayang, pesawat akan lepas landas 30 menit lagi, maaf ya Mama dan Appa tidak menggunakan pesawat pribadi karena pesawat kita dalam pembenahan" Ujar Umma ku, aku tidak masalah naik pesawat apa saja. Tentu aku membalas ucapan Umma dengan senyum manisku.

"Ma, tidak apa, Joongie sendiri tidak masalah naik apa, asal selamat hingga tujuan. Ah Ma, nanti kita menginap di hotel?" Tanyaku yang memang belum mengetahui dimana kami akan menginap nanti. ah sepertinya aku sudah diberiyahu, tetapi kurasa aku lupa hehe. Jangan protes, wajar manusia lupa!

"Kita akan menginap di mansion utama keluarga Jung sayang, calon tunangan Jaehwan. Mansionya sangat besar dan banyak kamar, kau jangan khawatir. Lagi pula pestanya bertema Garden Party, dan dilaksanakan di LandPark, kau tahu bukan jika mansion Jung di gwangju dekat dengan LandPark" Ujar Umma ku ketika kami dalam perjalanan menuju Limosin.

"Au? Mereka mem-booking LandPark atau bagaimana?" Aku bingung tentu saja, karena LandPark sangatlah besar dan lebar dengan dipenuhi segala wahana bermain dari mulai darat, udara, dan air. Dari mulai untuk balita hingga untuk orang tua renta.

"Mereka mem-booking taman nya saja sayang bukan tempat bermainnya" Umma memasukan koper kami dalam bagasi dan dengan segera kami naik ke Limosin.

"Seru sekali sayang" Appa meneluk Umma tanpa memperhatikan supir dan aku.

"Hahaha, Wonie lihatlah putra kita! Kurasa dia cemburu karena Mamanya di peluk Appanya" Ujar Umma yang kurasa sangat peka. Hebat ma! Aku menyayangimu! Kau sangat peka, tidak seperti pria culun yang sayangnya sangat sexy itu.

Oke Jaejoong! Lupakan dia!

"Hahaha Joongie sayang cemburu eoh?" Ujar Appa seraya mengacak rambut hitamku! Hey Appa, rambutku akan berantakan.

"Tidurlah sayang, kalau sudah sampai bandara nanti Mama bangunkan" Ujar Umma cantik ku.

"Baiklah Ma, Joongie juga sangat lelah hehe"

"Tidurlah my prince" Umma mengelus rambut hitamku dan menyandarkan kepalaku pada bahunya.

Cup

Appa mencium ku dan Umma secara bergantian.

Tuhan terima kasih atas seluruh kasih sayang yang melimpah untuk ku.

*
*
*

Sudah lebih dari 6 jam perjalanan, akhirnya kami sampai di mansion Jung yang berada di Gwangju.

Pemandangan sebuah mansion mewah menyambut mata bulat Jaejoong.

Jaejoong berdiri dipintu mansion Jung ditemani Ayah dan ibu nya. Sedangkan Limosin milik mereka sudah di parkikan ditempat yang sudah disediakan.

"Joongie, tidak masuk dulu sayang?" Ujar Umma ku.

"Nanti saja Mama. Lebih baik mama dan papa masuk duluan saja. Joongie ingin menikmati udara segar Gwangju hehehehe"

"Baiklah dear, segeralah masuk!" Perintah Appa dan segera mereka pergi.

Udara Gwangju sangatlah sejuk, sangat sayang jika aku tidak bisa menikmatinya. dengan merentangkan tangan aku menghirup udara segar Gwangju.

"Sungguh indah kuasamu tuhan!" Ujar ku bersyukur atas segala nikmat yang Tuhanku berikan padaku.

Dengan memejamkan mata dan tetap merentangkan tangan, aku menghirup dalam-dalam udara segar Gwangju.

Grepp

Tiba-tiba kurasakan sepasang tangan memeluk ku, siapa? Mengapa pelukannya sorot akan sebuah kerinduan yang mendalam?

TBC

A/N: -

Can't say (YunJae) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang