Yunho duduk diruang tunggu operasi dengan keadaan gelisah, ditemani Kedua orang tua, Ken beserta keluarganya, dan keluarga Kim. Jaejoong sendiri memutuskan untuk izin tidak memasuki kelas karena tahu jika kondisi sepupunya sedang tidak baik saat ini. Jaejoong pun memutuskan untuk menunda introgasinya kepada Yunho untuk sementara.
Introgasi tentang jati diri Yunho yang sebenarnya. Sesungguhnya Jaejoong sudah sangat penasaran akan apa yang terjadi sebenarnya dan siapa Yunho sebenarnya. Tetapi dia harus menahan semua.
"Ken sudah jangan menangis" Kibum menenangkan keponakannya yang tidak berhenti menangis tanpa suara itu. Kedua orang tua Ken sudah mencoba menenangkan anak mereka, tetapi Ken tetap menangis.
"Apa aku pembawa sial? Hiks mengapa dua hari setelah pertunangan kami, dia kecelakaan dan keadaannya begitu parah?" Ujar Ken menyalahkan dirinya sendiri.
Jaejoong berdiri dan menampar pemuda berhidung mancung tersebut.
Plak
"Apa yang kau katakan Lee Jaehwan? Kau pembawa keberuntungan! Kau tahu? Perusahaan ayah mu hampir bangkrut dulu, tetapi setelah kau lahir apa yang terjadi? Ayahmu dapat tender besar! Lalu ibu mu, ibumu bahkan mendapat pertolongan besar hanya karena mu! Ketika ibumu sekarat hanya karena menolong kucing, dia diselamatkan oleh seseorang yang pernah kau tolong! Jangan berujar seperti itu, kumohon" Jaejoong berucap panjang lebar berharap sepupunya itu dapat mengerti.
"T..tetapi ketika Umma hamil aku, hiks perusahaan Appa bangkrut, dan Umma hampir kecelakaan" ujar Ken menunduk.
"Tetapi semua terganti dengan dua kali lipatnya sayang" Ujar Hakyeon, Ibu ken.
"Jangan berbicara seperti itu uri Ken" Ravi, atau Lee Wonshik merupakan ayah sekaligus seorang produser.
Clek
Pintu ruang operasi terbuka, dan menampilkan dokter dengan raut lelahnya.
"Bagaimana keadaan putra saya dok?" Tanya Heechul.
"Saudara Jung-ssi sedang mengalami masa kritis. Jika sampai 2×24 jam beliau tidak sadar, maka akan sangat disayangkan saudara akan kami nyatakan koma" perunturan dokter membuat semua orang membeku.
"Lakukan yang terbaik dok hiks" Ken kembali menangis dengan kerasnya.
"Tentu. Kami akan berusaha semaksimal kami!"
"Selamat kan Leo dok" Ujar Ken menambah
"Jangan khawatir sayang" Ujar kibum menenangkan anaknya.
"Lagi pula bukankah sudah ada kekasihmu yang akan membuat mu tenang huh?" Tanya Siwon dengan sinis dengan melirik Yunho yang membuat Jaejoong serta Yunho salah tingkah di tengah keadaan tegang.
*
*
*Sudah 3 jam mereka duduk berdua berdiam diri, Leo sudah dipindahkan keruang VVIP. Tetapi Jaejoong dan Yunho memutuskan untuk menunggu diluar ruangan saja. Karena didalam sudah banyak orang.
Orang tua Jaejoong sudah kembali kerumah untuk mengambil perlengkapan Ken dan akan kembali 2 jam berikutnya.
"Apa kau tidak penasaran akan penjelasan jati diriku?" Tanya Yunho yang masih menggunakan dandanan culun. Dia belum sempat berganti pakaian ketika mendengar kabar mengejutkan dari sang adik.
"Tidak untuk sekarang, mungkin nanti" ujar Jaejoong lirih. Dia sangat gugup saat ini ketika mengetahui orang yang membuatnya bergedup ternyata orang yang sama dengan pemuda tanpa yang membuatnya terpesona ketika di Gwangju. Pantas saja pikir Jaejoong.
Yunho beranjak dari duduknya meninggalkan Jaejoong dengan segala fikiranya. Sekitar 15 menit, Yunho kembali dengan membawa sebuah paperbag.
Penampilan Yunho pun berubah menjadi lebih santai dengan jaket coklat yang membungkus tubub sixpack nya dan kacamata nya sudah dilepas. Menampilkan mata musang miliknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Can't say (YunJae) [END]
Novela JuvenilYunjae Fanfiction//Yaoi//LoveSchoolStory//Ada beberapa chap yang di private WARNING!! Alur cepat, ada beberapa adegan berbahasa kasar, boys love alias gay, typo's, tidak menganut KBBI. #529 in Teen fiction 21 agust-22 agust #448 in Teen fiction 22...