"Kau tahu Gyu? Han Seungyeon siswi kelas 2-3, dia mau menjadi yeojachingu ku"
Satu kalimat itu telah menghancurkan segala harapanku dalam sekejap mata, Tuhan tidak mengabulkan doa ku. Mimpiku untuk menjadi milik Woohyun, musnah sudah. Tak ada kata yang mampu terucap selain genangan air mata yang mewakili kesedihanku. Rasa sakit yang mendalam telah mengoyak hati ini, bagai dirajam dengan batu-batu keras. Seakan ditebas dengan pedang yang tajam hingga menimbulkan luka yang mungkin tak akan bisa disembuhkan.
"Gyu, kau kenapa ? Kau sakit ?" Tanya Woohyun khawatir.
"A-ani.... Aku mau ke toilet dulu"
Tanpa memperdulikan Woohyun, aku pun langsung pergi meninggalkannya. Di toilet, aku menangis tanpa suara. Tak ingin orang tahu jika aku ini sedang menangis. Aku masih sabar dan kuat jika terus dijahili oleh Hyunjoong dan kawan-kawan. Tapi aku lemah dalam hal ini, cintaku yang bertepuk sebelah tangan membuat segala kebahagian lenyap dalam seketika.
Setelah puas menangis, aku mencuci mukaku agar tak terlihat habis menangis. Kemudian aku beranjak meninggalkan toilet, namun langkah ku dicegat oleh Hyunjoong dan kawan-kawannya.
"Biarkan aku lewat" ucapku dingin. Hyunjoong berniat menyentuhku, namun segera aku menepisnya.
"Woww... Tunggu dulu, Sunggyu-ah. Sepertinya kau habis menangis? Apa kau patah hati ?" Hyunjoong mengamatiku dengan seksama sambil tersenyum mengejek.
Ingin sekali aku menghajarnya dan mencekiknya hingga mati agar hidupku tenang. Aku berinat pergi, namun Hyunjoong malah mendorongku hingga membentur dinding. Kedua tangannya menahan pergerakanku, dan aku pun mulai berontak.
"Kyujoong, Jungmin. Ambil air dan siram dia !!!"
Kurang ajar kau Kim Hyunjoong, kenapa tidak ada puasnya kau mengerjaiku ? Aku sudah tidak tahan, aku benci jika harus dikerjai seperti ini. Aku sudah muak dengan semuanya, aku harus melawan. Langsung ku dorong tubuh Hyunjoong hingga terjatuh. Lalu aku mengambil ember yang berisi air dari tangan Kyujoong dan menyiramkannya pada Hyunjoong. Youngsaeng, Hyungjoon, dan Jungmin yang melihat hal itu terbelalak tak percaya. Aku melemparkan ember yang telah kosong itu sembarangan, kemudian aku pun keluar dari toilet. Hyunjoong mengikutiku dan menarik bahuku. Ia hendak melayangkan tinjunya, dengan cepat aku menangkisnya. Lalu aku pun meninjunya hingga tersungkur. Ada sedikit darah pada sudut bibirnya akibat tinjuku tadi.
"Berhenti mengerjaiku. Aku tidak akan lagi tinggal diam jika kalian terus melakukannya"
***
"Sunggyu-ah, kau baik-baik saja ?" Tanya Dongwoo.
"Memangnya aku kenapa ?" tanyaku balik, membuat Dongwoo dan Hoya mengerutkan kening mereka.
"A-Aku melihatmu keluar dari ruang BP dan...." Hoya tampak ragu untuk mengatakannya
".. aku juga melihat Hyunjoong dan teman-temannya keluar dari ruang BP" lanjutnya.
"Apa Hyunjoong dan teman-temannya mengerjaimu lagi ? Apa kau mengadukan mereka ? Tidak biasanya kau mengadukan mereka" Sungyeol langsung memberondongku dengan berbagai pertanyaan saat ia baru memasukki kelas.
"Aku tidak mengadukan mereka, tapi guru BP melihatku saat meninju Hyunjoong"
"UAPAAAAHHHHHH ??????" seru Dongwoo, Hoya, dan Sungyeol bersamaan.
"Tidak biasanya kau memukul"
"Apalagi yang kau pukul itu Hyunjoong"
"Orang yang selalu mengerjaimu"
"Dengar, mulai saat ini aku tidak akan tinggal diam saat mereka mengerjaiku. Ara?"
Aku beranjak pergi meninggalkan kelas. Tak perduli dengan ucapan teman-temanku yang masih merasa tidak percaya kalau aku memukul Hyunjoong. Dan juga ucapanku barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sinetron Woogyu
RandomKumpulan naskah kehidupan dari insan manusia yang bernama Nam Woohyun dan Kim Sunggyu. Dimana didalamnya terdapat adegan-adegan yang mengisahkan tentang persahabatan, permusuhan dan percintaan yang menyatu menjadi sebuah serial pendek yang menarik u...