Someone Like You - 2

127 9 4
                                    

Dia ingat.

Disini mereka pernah berdiri bersama, menatap jingga sang cakrawala. Saling menggenggam satu sama lain.

Yah... Waktu itu, tepat satu minggu yang lalu. Dan kini, dia berdiri disini. Sendirian!

Masih jelas dalam ingatannya, saat sosok itu melengkungkan senyum hangat untuknya. Senyum tanpa dosa, senyum tanpa rasa bersalah sedikitpun, dan senyum yang mengakhiri segalanya.

Senyuman yang seharusnya bentuk dari kesempurnaan sosok yang teramat dipujanya.

Senyuman yang biasanya membuat ia melayang dalam indahnya angan.

Tapi kala itu, ia balas menatapnya dengan luapan emosi yang tak dapat dikendalikan. Amarahnya memuncak, hingga ia meneriakinya dengan segala sumpah serapah. Memang tak melukai fisiknya, tak kan sanggup tubuh itu membuat sosok yang begitu dia puja merasakan sakit akibat pukulan yang harusnya ia lakukan.

Sekalipun ia tak kan pernah dapat melukainya, meskipun sosok itu telah jelas-jelas mencabik segala organ terpenting dalam tubuhnya.

Dan kau tahu apa yang didapatnya setelah itu?

Hanya satu kalimat singkat..

"Aku tak pernah serius bersamamu, aku hanya mempermainkanmu.. Nam Woohyun!"

Detik itulah, Kim Sunggyu meninggalkannya. Meninggalkan hidupnya, hidup seorang Nam Woohyun. Dan menorehkan luka pada cabikan dalam rongga dadanya.

Sama seperti pagi biasanya, saat mentari mulai bersinar hangat namja tampan itu bergegas manjalani aktifitasnya. Mempersiapkan diri sebaik mungkin, pekerjaannya sebagai seorang pianis dalam sebuah kafe mengharuskannya tampil sebaik yang ia bisa.

Nam Woohyun, namja tampan yang hidup sebatang kara. Keluar dari panti asuhan saat ia beranjak dewasa, memilih segala pekerjaan yang sanggup ia lakukan, asal ia bisa mencukupi segala kebutuhannya. Dan turut membantu perekonomian sang kekasih yang tak lebih baik darinya.

Woohyun hanya akan bekerja pagi sampai siang tiba, sore harinya ia akan menjalankan aktivitasnya sebagai seorang mahasiswa. Dan kembali bekerja saat malam tiba. Pekerja keras hhmm? Itulah Nam Woohyun.

Kaki jenjangnya melangkah menuju pintu keluar apartemen kecil yang ditinggalinya seorang diri, nyaris memutar kenop pintu hingga secara tiba-tiba pintu itu terbuka. Woohyun cukup terkejut, hanya sepersekian detik. Saat paras cantik yang begitu dikenalnya tepat berada di depan matanya, senyum itu mengembang begitu saja.

"Morning~" sapaan yang kelewat ceria, tubrukan pada tubuhnya dan tekanan lembut yang mendarat di bibir Woohyun menjadi satu hal yang biasa baginya. Tapi tidak untuk ciuman langsung seperti ini.

"Tumben sekali, sepertinya kau sangat bahagia Gyu.." gumam Woohyun yang hanya dibalas senyum cantik Kim Sunggyu. Namja manis itu mengalungkan kedua lengannya pada leher Woohyun, menatapnya dengan tatapan menggoda. Dan sekali lagi medaratkan peach kemerahan itu di bibir sang kekasih. Hanya kecupan singkat, namun teramat manis bagi Woohyun yang merasakannya.

"Begitulah, aku sangaaaaaaaat bahagia~" ujarnya kelewat senang.

Keduanya memang tinggal terpisah. Sunggyu tak ingin mereka tinggal bersama sebelum mereka menikah. Itulah yang membuat Nam Woohyun memberikan duplikat kunci apartemen miliknya pada pemuda cantik itu. Berapa kalipun Woohyun meminta untuk tinggal bersama, Sunggyu selalu menolaknya. Meskipun kenyataannya namja cantik itu juga hidup seorang diri.

"Apa yang membuatmu senang, hhmm? Dan... kau tak pergi kerja?"

"Aku ijin kerja hari ini, aku hanya ingin menghabiskan hari ini denganmu.."

"Tapi kan aku harus bekerja..."

"Ayolah~ Myungsoo tak kan marah jika kau bolos sekali ini saja! Kumohon Hyun... kita jalan-jalan, ne?"

"Mmmm..."

Masih berpikir untuk mengiyakan ajakan sang kekasih. Woohyun tak tahu, ia hanya merasa ada yang aneh pada diri kekasihnya ini. Dia yang selalu mengatakan pada Woohyun untuk tidak bermalas-malasan, dan sekarang ia sendiri yang mengajaknya bolos kerja?

"Gyu-"

"Aku ingin pergi kepantai, dan jika kau tak mau pergi bersamaku, aku bisa mengajak yang lainnya. Eumm... Dongwoo ssi mungkin..."

"MWOOO?!"

Satu kalimat yang membuat Woohyun terpaksa menuruti keinginan sang kekasih. Ia rela dimarahi Myungsoo sebagai pemilik kafe tempatnya bekerja.

Yah... Saat ia mendengar nama pemuda seusia dengannya itu keluar dari bibir manis Sunggyu, Woohyun tak sanggup berpikir lagi. Jang Dongwoo, dia salah satu mahasiswa yang juga menekuni kegiatan belajarnya di kampus yang sama dengan keduanya. Dan seluruh mahasiswa disana tahu bagaimana seorang Jang Dongwoo menaruh perhatian pada namja cantik itu.

Ck! Kim Sunggyu memang licik.

See?

Kini kedua namja yang berstatus sebagai sepasang kekasih itu benar-benar melakukan apa yang Sunggyu inginkan. Bersenang-senang sampai keduanya lelah. Pergi kemanapun yang Sunggyu mau.

Namja cantik itu tak berniat menghabiskan uang Woohyun, ia hanya mengunjungi pusat perbelanjaan tanpa membeli barang-barang tak penting. Makan siang di restoran sederhana, dan terakhir menghabiskan waktu di pantai seperti tujuan awalnya.

Woohyun yang awalnya menolak ajakan super mendadak ini, kini begitu menikmati kebersamaannya bersama Sunggyu. Haruskah Woohyun mengatakannya? Selama itu bersama Sunggyu, sosok yang begitu dicintainya, ia tak kan menyesal melakukan apapun yang keduanya lakukan.

Seperti saat ini, saat langit keperakan telah berubah warna, saat jingga membentang luas di angkasa. Keduanya saling bersandar satu satu sama lain. Memandang keindahan panorama alam yang terpoles di depan matanya.

Untuk sesaat Sunggyu memejamkan manik matanya, menarik salah satu lengan rampingnya yang menggelayut manja di lengan kekar Woohyun. Meremas dadanya, merasakan kebahagiaan yang telah ia dapatkan hingga saat ini.

"Hyunnie..."

"Hmm..."

"Kau mencintaiku?"

Ehn...

Woohyun menoleh, menatap puncak kepala Sunnggyu.

Yah... namja cantik itu tak merubah posisinya, menunduk dan tetap menggelayut di lengan kekar Woohyun.

"Kenapa kau menanyakan hal seperti itu?"

"Anniyo... aku hanya ingin mendengarmu mengatakannya"

"Tentu saja aku mencintaimu Gyu..."

Sunggyu mendongak, menatap lembut iris kelam namja tampan itu. Melengkungkan senyum samar, meraba wajah Woohyun dan menarik tengkuknya perlahan.

Centi demi centi jarak kian terhapus, berganti dengan sensasi lembut yang kini Woohyun rasakan. Ia membalasnya, melumat cranberry manis ini dengan penuh perasaan. Hingga kecapan penuh cinta itu terputus dengan gerakan Sunggyu yang tiba-tiba saja dilakukannya. Namja tampan itu memandangnya bingung.

"Rasanya tak sama lagi..."

Berlanjut..

Wkwkwk.. Pengen ketawa dulu ach.. Dah pendek & gantung lg.. Ga enak bgt kan.. 🤣🤣

Tp bomat ya, minta tolong divomment aja..
Makasih.. 😚😚

XOXO MrsTripleHyun

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sinetron WoogyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang