Valley Love - 2 - End

377 90 133
                                    

Malam semakin pekat. Pendar cahaya purnama dan lampu senter pun tak mampu banyak membantu penglihatan malam itu. Angin menghembuskan hawa-hawa dingin yang kian malam kian menusuk. Membuat dua orang yang tersesat mengetatkan jaket yang mereka kenakan.

Yah.. Mereka kini benar-benar tersesat. Setelah berlari serampangan menghindari kambing hutan yang mengamuk. Bahkan saat ini mereka sudah tak bisa menentukan apakah mereka masih terjebak di lembah atau tidak.

"Kita lanjutkan perjalanan besok." ucap Sunggyu sambil menaruh ranselnya di tanah yang cukup lapang dengan pohon-pohon berukuran sedang yang mengelilinginya.

"Maksudmu, kita menginap disini?"

"Yah. Kita harus istirahat."

Woohyun menganggukkan kepalanya mengerti. Segera ia membantu Sunggyu membersihkan tempat mereka menginap malam ini. Menyingkirkan batu kerikil atau apapun yang mungkin mengganggu tidur mereka.

"Kumpulkan ranting-ranting kering itu di tengah sini." titah Sunggyu.

"Untuk apa, hyung?"

"Tentu saja untuk membuat api unggun. Kau mau mati kedinginan disini? Lagipula kau sedang flu, butuh yang hangat-hangat."

Woohyun tercengir bahagia mendengar penuturan Sunggyu. Mendapat perhatian dari Sunggyu baginya seperti mendapat perhatian dari seisi dunia.

"Ck. Ayo cepat!"

"N-Ne."

Dengan semangat 45 Woohyun segera mengumpulkan ranting-ranting kering. Gerakannya lincah memungut ranting dari sana dan sini. Merasa begitu hebat jika bisa menyelesaikan misinya kali ini.

Bahkan jika tidak diingatkan oleh Sunggyu mungkin ia akan memenuhi 'tempat tidur' mereka dengan ranting yang ia kumpulkan dari seluruh penjuru hutan. Membuat gundukan berukuran besar yang tidak hanya untuk menghangatkan mereka, tapi juga membakar pepohonan di sekitarnya.

"Hyung, apa kau akan membuat api dengan menggunakan batu?"

"Yah begitulah. Hebat 'kan?" Woohyun hanya menatap Sunggyu dengan tatapan kagum. Sunggyu memang petualang sejati, begitu pikirnya.

"Ini. Sebarkan ini di sekeliling tempat kita tidur." Perintah Sunggyu sambil memberikan sebungkus garam pada Woohyun.

"Apa ini untuk melindungi kita dari hantu?"

"Kau masih berpikir di sini ada hantu? Tentu saja ini untuk melindungi kita dari ular yang mungkin saja lewat dan mematukmu."

"Jadi tidak bisa, ya?" Woohyun menggaruk kepalanya bingung.

"Sayang sekali. Padahal aku dengar, garam bisa mengusir hantu."

"Ck! Dasar aneh!" cibir Sunggyu pelan, yang mungkin tak terdengar oleh telinga pemuda itu.

Kini, Woohyun mulai menyebarkan garam. Seiring dengan bibirnya yang menggumam-gumam kecewa karena terkaannya salah.

Garam tak bisa mengusir hantu? Huh. Ia kecewa karena itu!

Sementara Woohyun menebar garam, Sunggyu mulai menyalakan api. Diambilnya sebuah korek dari dalam ranselnya yang memang memuat benda-benda darurat untuk situasi macam ini.

Mana mungkin benar-benar membuat api dari batu? Itu hanya akal-akalannya saja untuk menipu Woohyun yang suka berpikir aneh-aneh. Dalam waktu yang cukup singkat, Sunggyu berhasil membuat api unggun. Menghangatkan udara dalam radius beberapa meter di sekitarnya.

Selesai dengan pekerjaannya, Woohyun segera bergabung dengan Sunggyu yang sudah duduk manis di dekat api unggun. Duduk di sisi Sunggyu sambil menerawang bagaimana Sunggyu menggunakan batu untuk menyalakan api yang kini berkobar di depannya.

Sinetron WoogyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang