"Mengapa kau pernah ada dalam kehidupanku jika setelah itu kau pergi meninggalkanku".
-Mahreen Shafana Almahyra-
****
Flashback on.
"Fan?"
"Iya kak"
"Kakak punya sesuatu buat kamu"
"Hm, apa?"
Diambilnya sebuah kotak berwarna merah dengan lilitan pita cantik berwarna hitam.
"Buka deh!"
"Gelang?"
"Iya" jawab Fathur mengangguk.
"Sini kakak pakein" gelang biru bertuliskan nama Fathur&Fana dipasangkan di tangan kiri Fana.
"Gelangnya cantik kak"
"Iya kayak kamu"
"Gombal"
"Makasih kak gelangnya"
"Iya Fan, ini bukti kalau kakak sayang banget sama Fana, kakak udah anggap Fana kayak adik sendiri"
Adik-batin Fana.
"Kakak bakal jagain Fana terus, sampai kapan pun, kakak gak akan biarin ada orang yang nyakitin perasaan Fana, kakak janji"
"Kakak sayang Fana"
Flashback off.
Fana pov.
Gelang ini kak? Ini adalah pemberian kakak yang berdampak besar bagiku. Dimana saat itu harapanku hancur ketika kakak hanya menganggap aku sebagai adik. Apa kakak tahu perasaan aku seberapa besar untuk kakak? Dan saat ini kakak ninggalin aku begitu aja, kakak gak peduli, apa kakak gak inget janji kakak? Apa kakak lupa semua itu, mungkin bagi kakak itu adalah hal yang biasa tapi tidak bagiku, kakak adalah cowok yang berkesan dalam hidupku. Kakak berubah semua tentang kak Fathur telah berubah. Jadi untuk apa aku terus berharap lebih, jika kakak hanya menganggap aku sebagai adik.
Sekarang kakak pergi menjauh dariku tanpa ada alasan apapun. Setidaknya aku tahu alasan kakak untuk pergi. Aku juga tidak akan mengemis dicintai oleh kakak. Setidaknya gelang ini bukti bahwa kita pernah bahagia bersama, kenangan manis yang aku alami adalah nyata bukan ekspektasi.
Author.
Fana memakaikan gelang berwarna biru itu ditangan kirinya. Tujuannya sekarang adalah terlihat baik baik saja dan terlihat bahagia, memang kenangan manisnya itu tidak akan terlupakan tapi seiring berjalannya waktu mungkin saja dia akan lupa dengan masalalu nya itu.
Gue tahu diri kak, gue itu cuma adik lo engga lebih dari itu- batin Fana.
****
Tett...tet...tet...
Bel istirahat burbunyi nyaring di area SMA 8 Jakarta. Entah mengapa setelah bel istirahat berbunyi mereka bersorak riang dan berhamburan keluar kelas menuju kantin adalah tujuan pertama mereka, sama seperti keempat siswi yang sedang berjalan santai menuju kantin yaitu Fana, Syafit, Bila dan Medza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Scratches
Teen FictionTak habis aku merangkai harap. Membawa hati ini dalam kesepian. Setiap saat,ada bayangmu dalam sendu. Hadir menyapa hari hari ku. Namun saat kubuka mata. Kamu masih diam membisu seakan tidak ada harapan untukku menyatakan perasaan hati ini. Perasaan...