_Part 2 for Love You to Death_
Mata doe indah milik namja cantik itu perlahan membuka setelah tertutup sangat lama. Dua tahun. Selama dua tahun lamanya ia terus tertidur di tempat yang sama dengan bantuan alat-alat kedokteran yang menempel di tubuhnya.
Samar-samar ia melihat langit-langit rumah sakit yang berwarna putih, bibirnya kering. Ia ingin mengatakan sesuatu tetapi suaranya tidak mau keluar. Ia mengerakkan jarinya perlahan, seluruh tubuhnya terasa sangat kaku, susah baginya untuk mengerakkan satu jarinya.
".......lang sekali."
Ia mendengar suara dua orang wanita yang bercakap-cakap, ia pun memaksa dirinya untuk menoleh. Ia melihat dua orang perawat berdiri tak jauh darinya, yang satu sedang menganti kantung infus dan yang satu sedang mencatat.
"..eegghh..."
Ia ingin bicara tapi yang keluar dari bibirnya lebih mirip seperti suara erangan, parau, serak dan sangat sakit di tenggorokkannya.
Kedua perawat itu menoleh, mata mereka terbelalak kaget. Perawat yang sedang mencatat pun sampai menjatuhkan kertas dan pulpen yang dibawanya.
"A-aku... i..ni.. ru..mah..sa..kit?"
Akhirnya ia bisa mengeluarkan suaranya, meski parau dan terbata.
"Pa-panggil dokter. Cepat!!" Perintah suster yang satunya.
"Huh? Oh. Ne."
Ia mengangguk dan segera berlari keluar tergesa-gesa.
"Pasien di kamar 106 telah sadar. Dokter, pasien di kamar 106 telah sadar."
Suster itu berlari sambil berseru dipenjuru lorong, ia tidak menyadari tindakkannya yang membuat kegaduhan di lorong rumah sakit.
"Masih kesulitan untuk bicara dan mengerakkan anggota tubuh?" Tanya Dokter pria paruh baya berkacamata di depannya.
Ia mengangguk kecil.
"Kondisi ini wajar mengingat kau sudah koma selama dua tahun tetapi dengan terapi kau bisa kembali pulih seperti sedia kala. Sungguh keajaiban Tuhan kau bisa sadar kembali."
Dokter itu mengambil kertas yang dijepitkan pada papan kayu tipis seukuran kertas dan menuliskan hasil pemeriksaan menggunakan pulpen yang ia ambil dari saku pakaian praktik putihnya.
"Kekasihmu pasti sangat senang kalau tahu kau bisa sadar. Setiap hari dia selalu datang kemari untuk menjagamu. Kesungguhannya terbayar sudah."
Kekasih?
"Yun..ho? Di..mana? Di mana dia sekarang?" Tanyanya.
"Pihak rumah sakit sudah memberikan kabar baik ini pada keluargamu jadi istirahat lah dulu. Pulihkan kondisimu. Selamat beristirahat."
Suster merapikan selimutnya sampai batas dada, lalu menyinggungkan senyum terpaksa padanya sebelum keluar.
Pria cantik itu kembali memejamkan matanya, ia tidak sabar untuk segera bertemu dengan orang-orang yang lama tidak ia jumpai, terutama sang kekasih, Jung Yunho. Ia tersenyum tipis, ia sangat senang mengetahui kalau Yunho selalu datang dan menjenguknya.
YOU ARE READING
Y&J (All About One Shot)
FanfictionBerisi kumpulan one shot Yunjae Pairing Yunjae, Yoosu (maybe) Boyxboy Gay Nc-21 (maybe) Smut Mature Romance Mpreg (maybe)