"Bunga yang lainnya?" Tanya Yoochun dari balik punggung Jaejoong.
Tanpa menoleh Jaejoong mengangguk, tangannya masih memegangi seikat bunga berwarna ungu dengan bentuk bulat seperti keleng hanya sedikit lebih besar dan bukan bulat penuh. Pita berwarna merah muda melingkar, mengikat pembungkus yang berwarna coklat dengan apik dan rapi.
"Apa sama sekali tidak ada petunjuk siapa yang mengirimnya?" Tanya Yoochun yang kini telah duduk di sofa rumah Jaejoong dengan segelas minuman.
Rumah Jaejoong sudah seperti rumahnya sendiri. Itu hal yang lumrah karena mereka sudah berteman untuk waktu yang lama. Dapat dikatakan mereka tumbuh dewasa bersama. Melewati masa remaja yang labil dan kegilaan masa remaja bersama, dan juga tiga teman mereka yang lain. Hal yang lucu untuk diingat karena mereka, khususnya Jaejoong dan Yoochun berkenalan dan menjadi dekat karena mereka sering terlibat masalah dan dihukum. Mereka bukan teman satu kelas tapi kenyataannya mereka selalu bertemu setelah pulang sekolah di ruang hukuman dengan guru yang sama menghukum mereka.
Pada pertemuan pertama mereka masih saling acuh tak acuh satu sama lain. Lebih mementingkan diri mereka sendiri-sendiri, karena tak ada dari mereka yang berpikir jika mereka akan bertemu lagi di kemudian hari.
Waktu itu Yoochun remaja berpikir Jaejoong adalah orang yang sangat dingin dan juga sombong. Berjalan memasuki kelas dengan dagu terangkat ke atas, tanpa menunjukkan rasa bersalah meski terambat masuk ke kelas hukuman dan hanya mengumamkan permintaan maaf yang terdengar tidak tulus pada guru yang menghardiknya karena terlambat datang. Meski banya meja kosong karena tak banyak siswa yang menerima hukuman, Jaejoong memilih untuk duduk di barisan paling belakang. Berjalan melewati Yoochun dengan lirikan mata yang tajam saat melewatinya yang duduk di barisan aman, barisan tengah. Dan sejak itu Yoochun mencap Jaejoong sebagai orang yang sombong dan memandang rendah orang lain.
Sementara di sisi lain Jaejoong beranggapan jika Yoochun adalah berandalan yang patut untuk dijauhi. Penampilannya saat itu sangat-sangat dan sangat mencerminkan jika dirinya adalah berandalan. Tiga tindik di telinga kiri, tindik alis, rambut ikalnya berwarna coklat terang dan panjangnya melebihi ketentuan yang berlaku di sekolah, diikat ke belakang membentuk ekor tebal di atas pangkal leher. Dan mata Yoochun yang mengekori Jaejoong sejak Jaejoong memasuki kelas hukuman sama sekali tidak memberikan kesan positif untuk namja itu.
Mereka masih saling mengabaikan di pertemuan mereka yang kedua, mengambil tempat duduk sejauh-jauhnya. Tapi pertemuan ketiga, keempat dan seterusnya merubah penilaian sepihak mereka pada masing-masing. Entah siapa yang memulai percakapan, mereka tidak ingat yang jelas sejak itu mereka menjadi teman. Sampai saat ini setelah mereka menjadi bagian dari kehidupan sosial dan bekerja. Yoochun bekerja sebagai seorang composer untuk sebuah agensi, tidak besar namun lagu-lagu yang ditangani olehnya selalu menyedot perhatian publik dan membawa ketenaran untuknya serta penyanyi atau grup yang membawakan lagu-lagunya. Sementara Jaejoong memilih untuk membuka bisnisnya sendiri dan menjadi bos untuk dirinya. Berawal dengan membuka sebuah cafe kopi kecil lalu merambah ke fashion designer dan membangun brandnya sendiri setelah dia menyelesaikan pendidikan. Sebagai sahabat yang baik Yoochun sering mempromosikan produk-produk yang dibuat oleh Jaejoong melalui sosial medianya yang memiliki jutaan follower.
Diwaktu-waktu senggang mereka, Yoochun akan menyambangi Jaejoong di rumahnya hanya untuk sekedar say 'hay' atau lebih tepat jika dikatakan tanpa alasan yang jelas. Seperti hari ini, meski masih pagi karena jam di pergelangan tangan Jaejoong masih menunjukkan pukul delapan pagi, Yoochun sudah datang ke rumahnya dan menjarah isi kulkasnya yang selalu penuh. Tapi Jaejoong sudah terbiasa. Karena mereka sudah seperti saudara.
Jaejoong masih membawa buket bunga berwarna ungu itu di tangannya saat menggeser kaki Yoochun yang berselonjor di atas sofa miliknya agar dia sebagai pemilik rumah bisa duduk dengan nyaman.
YOU ARE READING
Y&J (All About One Shot)
FanfictionBerisi kumpulan one shot Yunjae Pairing Yunjae, Yoosu (maybe) Boyxboy Gay Nc-21 (maybe) Smut Mature Romance Mpreg (maybe)