Malam ini adalah malam yang kami tunggu. Malam bulan purnama.
Sekarang jam 11 malam. "Lihat ini Aira... baguskan?" Tanya ku menunjuk Bulan purnama.
"Iya... ini indah sekali..." jawab Aira.
Mereka menampar karpet dan menikmati bulan purnama. Dengan secangkir kopi dan biskuit.
"I-ini benar benar indah..." kagum Aira.
"Apa kau belum pernah melihat bulan purnama?" Tanya Nissa.
Deg... Aira langsung tegang. "Emmm belum pernah secara langsung seperti ini" ujar Aira.
"Tidak apa apa, kau sudah melihatnya sekarang... kau pasti senang" ujar Nissa.
Mereka terdiam sejenak. "Nissa, apa boleh aku mengatakan sesuatu? " Tanya Aira.
"Tentu" jawab Nissa singkat.
"Se-sebenarnya aku ingin mengatakan... aku yakin hidup mu itu tidak kesepian sama sekali" ujar Aira.
Nissa terdiam... "Kau salah..." jawab Nissa.
"Aku yakin kau melihatku dari foto foto itu... tapi sebenarnya aku tidak pernah begitu... aku sangat kesepian, aku sangat sunyi, hatiku tidak ada tawa sama sekali" lanjut Nissa.
"A-apa maksudmu? Padahal kau sangat terkenal, pintar, dan juga banyak sekali temanmu, temanmu hampir satu sekolah bahkan hampir satu kota, kenapa kau masih kesepian?" Tanya Aira.
"Teman? Memang kau tahu apa tentang teman? Apakah teman itu adalah orang yang dikenal? Aku bisa berkenalan satu negara ini, tapi bagiku mereka bukanlah temanku. Hanya sebatas orang yang ku kenal, aku tidak pernah punya teman, tidak pernah... kecuali Hana" ujar Nissa.
"Apa? Tapi mereka kan temanmu juga, kenapa kau tidak anggap mereka lebih?"
"Karena bagiku teman adalah yang mau menerimaku apa adanya, bukan karena prestasiku, ataupun jabatan ku sekarang disekolah..."
"Be-begitu yah..."
Mereka terdiam. Diam? Kenapa kami terdiam, aku tidak mau seperti kita dulu Hana yang diawali dengan diam
Ujar Aira dalam hati.
"Nissa, aku siap menerimamu apa adanya... aku berjanji, kau tidak usah khawatir" ujar Aira.
"Baiklah... aku juga akan siap menjadi temanmu... hhih" ujar Nissa.
"Ngomong-ngomong, kenapa kau suka suasana malam?" Tanya Aira.
"Karena aku nyctophilia... yang berarti julukan psikolog untuk penyuka malam. Dan alasan aku menyukai malam adalah, malam itu gelap dan menakutkan yang aku anggap itu sebagai masa lalu, sedangkan bintang adalah teman teman yang mau menerima masa lalu ku, aku tahu bintang malam ini sedikit, tapi suatu saat akan tambah banyak, aku yakin itu" ujar Nissa.Mereka benar benar menyukai suasana malam kali ini. Sesampai subuh telah tiba.
Kring....!!! Bel alarm. Ternyata Aira bangun duluan dibanding Nissa.
*Tuan rumah yang tidak bertanggung jawab wkwkwkwk
"Apa aku bangunkan Nissa yah? Nissa, Nissa, sudah jam setengah lima subuh ayo sholat subuh" ujar Aira.
"Lima menit lagi Hana..."
"Hana? Padahal aku kan Aira"
Aira berpikir untuk mekamar mandi duluan.
Dia mandi dan memikirkan hal yang aneh.
Aku tidak pernah tahu apa hubungan Nissa dengan Hana, terakhir aku dan Hana bertemu adalah sebelum kejadian itu. Tapi semenjak dia tahu tentang itu dia langsung menjauhiku. Apa jangan jangan saat Nissa mengetahui masa lalu ku dia akan menjauhiku juga? Tadi malam ingin ku beritahu tentang masa lalu ku tapi aku takut, aku akan kehilangan lagi. Dan aku bisa bisa mengakhiri hidupku, karena ayah juga sangat membenciku, dia tidak percaya bahwa aku punya teman, Ciihh kenapa aku harus terlahir disini? Apakah ini takdir?
Ujar Aira...."Aira... apakah kau sudah selesai sebentar lagi matahari terbit, hoaaammm" ujar Nissa dengan nada mengantuk.
"I-iya tunggu sebentar" seru Aira.**********************
Fov: Nissa
Pagi ini sangat menyenangkan tak kurasa Aira mewarnai pagiku. Aku melihat Aira sedang menyisir rambut nya. Dekat pipi nya ada luka seperti luka tamparan.
"Aira, ada apa dengan pipimu?" Tanya Nissa yang langsung datang menghampiri Aira.
"I-ini, ti-tidak apa apa... " ujar Aira. "Tidak, ini harus diobati... Ibu, ibu," teriak Nissa. "Ada apa sayang kenapa kau berteriak?" Tanya Ibu.
"Lihat ini Bu, Aira memiliki luka di pipi seperti luka tamparan" seru Nissa.
"Ti-tidak apa apa Bu ini hanya luka kecil, aku terjatuh kemarin" alasan Aira.
"Luka ini? Ciih kenapa dia selalu melakukan ini?! Tidak apa apa sayang biar Ibu yang obati" ujar Ibu.
"Te-terimakasih Bu" seru Aira.Fov: penulis.
Aira hampir saja menangis matanya menahan air mata hingga berkaca kaca. Karena Ibu Aira sudah meninggal dan tidak tahu apa akibatnya.
Setelah itu Aira berpamitan kepada Ayah, Ibu, dan Nissa. Aira berjalan sembari berseru dalam hati dan menatap langit.
Akhirnya aku bisa rasakan sentuhan dari seorang Ibu, setelah Ibuku tiada aku inginkan ada Ibu lagi untukku. Nissa adalah teman baruku, dia tidak boleh sampai tahu kalau aku pernah mengalami hal yang tidak mungkin dia terima... aku akan memberi tahunya pada waktu yang tepat.Gubrak!!!!
"A-apa itu?!" Bingung Aira. Dia sedang berada di lorong gang sepi. Dan suara itu seperti suara ada yang terjatuh sangat tinggi.Aira berlari menghampiri suara itu, dan saat dia sampai ternyata tidak ada apapun.
"Aneh padahal aku mendengarnya dengan jelas..." bingung Aira.
"Baiklah aku akan pergi pulang saja..." seru Aira.Maaf untuk episode kali ini dikit yh:v... penulisnya masih kurang matang dengan cerita ini. Karena sedikit dari cerita ini sudah menyebar... jadi penulis akan mengubah alur cerita. Tapi cerita ini masih tetap nyambung kok (meureun)
Semoga suka yah... 😅Btw ni cerita kyknya cuma sampai 10 atau 15 episode... ini memang singkat... karena penulis akan menulis season 2 nya dibuku karangan dia nanti... doa kan yah:v
Hatur thankyou
![](https://img.wattpad.com/cover/118831951-288-k139687.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
AdventureApa yang paling menyeramkan? Apa yang paling menakutkan? Apa itu kegelapan? Setiap kegelapan ada pada semua orang. Tapi kegelapan apa yang membuat orang merasa tidak pantas hidup? Ini adalah kisah tentang seorang gadis yang membuat penderitanya send...