akhirnya setelah lebih dari 4 jam kami terbang, akhirnya kami sampai dalam pukul 5 sore.
"Baiklah murid murid ayo kita menaiki bis, bapak tahu kalian mengantuk karena... hoammmm bapak juga mengantuk😴"
Ujar Pak Azul kelelahan.
Tak disangka akhirnya aku sampai di Sumatera, rumah' sakitnya daerah sini menurut Google map. Tapi kapan aku bisa pergi kesana yah.
"Nissa, kau jangan bermain HP terus ayo cepat naik Bis" ujar Pak Azul yang matanya sudah tertutup sebelah.
"Iya Pak,,, ayo Aira" ujarku menarik tangan Aira.
Kami berdua naik, di bis semua teman teman tertidur karena kelelahan. Sedangkan aku sangat bersemangat dan berharap tentang Hana.
"Nissa, kau nampak seperti sedang mengharapkan sesuatu, kau sedang mengharapkan apa sih?" Tanya Aira.
"Ti-tidak, aku hanya berharap semoga piknik kita kali ini sukses, itu saja" jawabku.
Aku selalu membayangkan bahwa Aira adalah Hana, tapi mereka berbeda dari penampilan. Hana memiliki banyak teman, sedangkan Aira selalu sendiri.
Aku juga penasaran bagaimana dengan Hana yang sekarang ya? Aku yakin dia bertambah cantik.Setelah lebih dari satu jam kami menaiki bis untuk menuju pondok kami akan menginap.
Kami sampai sesudah maghrib.
Dan pemandangannya sangat luar biasa. Cahaya sore yang membuat semua hati menjadi tenang.
Kami semua turun dari bis, lalu menempati pondok masing masing.
Setiap kamar terdiri dari 5 orang.
Di kamarku, ada aku, Aira, Yara, Ratna, dan Zahra.
"Pssst. Nissa" bisik Ratna. "Ada apa?" Tanya ku. "Kau yakin akan satu kamar dengan Aira?" Tanya Ratna.
"Iya, memang kenapa?" Jawabku. Ratna membuka mulutnya dengan ekspresi yang aneh. "Oooooohhhhh, tidak apa apa"
"Untuk para siswa siswi, kalian boleh sholat dulu, Insyaallah kegiatan akan dilaksanakan besok pagi, karena bapak juga mengantuk😴" ujar Pak Azul.
"Ayo kita sholat dulu," ujarku.
"Baiklah" jawab mereka serentak.
Saat di kamar mandi, ternyata kamar mandi perempuan penuh sekali. Saat ku lihat ada orang yang waktu itu membuli Aira. Mereka ada 3 orang. Mungkin mereka bos nya. Mereka dari kelas lain yang berbeda-beda, aku harap mereka tidak merencanakan sesuatu lagi kepada Aira.
"Nissa, ayo kamar mandinya sudah kosong" ujar Aira. "Emm baiklah" ujarku.
Kami sudah mandi dan berwudhu, wudhuku belum batal jadi aku bisa sholat isya secara langsung.
Sepertinya Ratna, Yara, dan Zahra sudah tertidur karena kelelahan. Padahal sekarang jam setengah delapan malam. Aku duduk di dekat jendela, menikmati suasana malam yang sangat luar biasa indah nya.
Setelah ku pikir pikir lagi, aku tidak melihat Aira. Aku berpikir dia sedang sholat di mushola. Aku memandang langit malam dan berpikir tentang Hana.Hana semoga kau ingat denganku yah...
Aku mencari informasi rumah sakit tentang korban. Aku membuka laptop dan menuju internet.
Pesawat terdiri dari 337 penumpang, kecelelakaan terjadi karena pilot mengantuk. Pesawat terjatuh di laut dekat pulau Sumatera. Korban selamat terdiri dari 5 orang, mereka adalah 3 anak anak dan 2 remaja. Nama korban selamat tidak bisa di sebutkan karena mereka tidak mau menjawab pertanyaan hingga saat ini.
Ya Allah, semakin hari aku semakin penasaran.
Tiba tiba saja hujan.
"Wah hujan, dan Aira kemana yah. Sekarang sudah jam 20.30 dia belum kekamar. Padahal kalau sudah malam semua murid harus masuk kekamar" ujarku.
Kamar kamar sangat jauh jaraknya. Jadi aku lebih baik menelepon Pak Azul.
Saat ku telepon ternyata tidak ada sinyal. "Demi kecoa terbang, ada apa ini?"Tanpa pikir panjang aku menggunakan jas hujan dan payung, tak lupa senter karena ini gelap sekali.
Hujan nya tidak terlalu deras jadi aku harus cepat sebelum semakin gelap.
Aku melihat kamar satu satu, tidak ada sandal Aira, ataupun tanda tanda ada Aira. Aku sudah memeriksa kesetiap kamar. Tapi saat aku cek satu kamar, tidak ada orang sama sekali. Ini adalah kamar orang orang yang membuli Aira. Aku melihat ada gelang Aira terjatuh, seperti mengarah kepada sebuah hutan.
Apa?! Petir menyambar dan menyinari pepohonan hutan. Hujan semakin deras. Kalau aku kembali ke kamar maka Aira? Kaki ku berlari menuju hutan itu.
Aku berlari tanpa tahu arah yang kutuju. Payung ku terbang ke arah yang berlawanan. Senterku terjatuh dan tidak menyala lagi. Hanya jas hujan satu satunya yang bisa melindungiku dari air.
Aku berlari, dan berteriak. "Aira!!!" Teriakku.
Lalu aku melihat ada anting Aira terjatuh.
Ya Allah apakah Aira baik baik saja.
"Aira!!!!"
Lalu aku melihat ada seorang gadis seumuran denganku datang.
"Apakah kau mencari Aira?" Tanya gadis itu.
"I-iya, siapa kau?" Tanya ku.
"Aira sedang mempertahankan nyawanya, lebih baik kau selamatkan Aira. Abaikan aku, dia berada dekat jurang," jawab gadis itu.
"A-apa?! Apa jangan jangan kau salah satu orang yang membuli Aira?" Tanya ku sembari marah.
"Buli? Aira tidak dibuli tapi dia datang sendiri ke jurang untuk bunuh diri" jawab gadis itu dingin.
"A-apa! Ti-tidak mungkin!!! Kenapa dia mau bunuh diri?!" Tanya ku kebingungan sembari gelisah.
"Karena, ketakutan kehilangan yang kedua kalinya" jawabnya dingin.
"Ketakutan? Kehilangan kedua kalinya? Apa yang kau bicarakan" tanya ku.
"Cepatlah sebelum terlambat" ujar gadis itu pergi dan menghilang.
"Hey!!! Tunggu!!!" Teriakku.
"Abaikan dia, aku harus mencari Aira" ujarku berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
PrzygodoweApa yang paling menyeramkan? Apa yang paling menakutkan? Apa itu kegelapan? Setiap kegelapan ada pada semua orang. Tapi kegelapan apa yang membuat orang merasa tidak pantas hidup? Ini adalah kisah tentang seorang gadis yang membuat penderitanya send...