Chapter 10 : Kenangan buruk dan kenyataan

1.3K 231 101
                                    

Hai, aku Jihoon. Min Jihoon, adik Yoongi dan bungsu di keluarga Min. Aku tidak tahu kenapa Yoongi hyung sangat tidak menyukaiku. Dia selalu berbuat masalah denganku, dan itu membuatku berbalik membencinya.

Sejak kecil, kami bermain bersama selayaknya kakak beradik yang akur dan tidak pernah bertengkar. Kami berbagi makanan dan minuman, juga mainan, apalagi kami sama-sama seorang lelaki.

Ketika kecil aku tidak melihat keanehan apapun dari Yoongi hyung, kami berjarak 2 tahun. Ayahku, Jongdae, sangat menyayangi kami. Ketika ia pulang bekerja ia akan membawakan jajanan pinggir jalan atau mainan yang akan kami mainkan berdua. Minseok juga sangat menyayangi kami berdua.

Setiap pagi dan malam, kami berempat selalu makan bersama di ruang makan kecil di rumah, mengingat rumahku tak terlalu besar. Ini karena ayah lebih memilih hunian kecil yang nyaman, dan ibu yang tidak ingin bersih-bersih terlalu lama.

Kedua anaknya adalah laki-laki, tidak memungkinkan untuk kami melakukan bersih-bersih bukan? Tentunya anak laki-laki akan memilih untuk bermain di luar rumah bersama teman-temannya yang lain.

Omong-omong soal teman, aku termasuk orang yang gampang untuk berteman. Tidak seperti Yoongi hyung, ia memilih diriku sebagai teman sekaligus saudaranya. Aku tidak tahu mengapa ia bersikap begitu tapi yang jelas aku paham bagaimana tabiatnya.

Kebiasaan kami sangat jauh berbeda, aku lebih aktif untuk berada di luar sekedar bermain atau berkumpul bersama kawan-kawanku. Sedangkan Yoongi hyung akan memilih di dalam rumah, membaca buku atau menggambar.

*

*

*

BLOOD SWEAT AND TEARS

Author : Anomalee22

Genre :
Romance, Family, Hurt, etc.

Cast :
Min Yoongi, Park Jimin, Park Chanyeol, Lee(Min) Jihoon, Kim(Min) Jongdae, Kim Minseok(GS!), Kwon Soonyoung, and OC.

Warning :
TYPOS(S), YAOI, BOYxBOY, etc.

.

.

Happy Reading

.

.

.

Saat itu sekolah dasar, dan aku mengajak Yoongi hyung untuk berkumpul bersama teman sekelasku, anak kelasku terbiasa membawa saudaranya jika punya, dan aku sangat senang jika mengajak Yoongi hyung.

Aku terus membujuknya agar mengikuti kemauanku, tapi ini sangat sulit. Ia tidak bisa dipaksa dan tidak akan pernah bisa. Tapi aku membuat kesalahan.

Hyung, ayolah kami sudah berjanji mengajak kakak atau adik kami.”

“Bilang saja kau anak tunggal.”

“Tapi aku memiliki hyung kan? Kenapa harus berbohong untuk itu?”

“Aku tidak peduli.”

“Tapi aku ingin hyung.” Aku merangsek ke tempat tidurnya dan menarik-narik tangan kurusnya.

“Mau ya? Aku mohon hyung.”

Yoongi hyung menatapku tajam, sejenak aku merasa takut akan tatapannya tapi segera kutepis karena kami sering bercanda dan aku merasa itu hanya gertakannya agar aku diam. Aku tidak ingin diam karena aku harus menang kali ini.

Blood Sweat and Tears [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang