10

1.3K 159 18
                                    

"Sinb" panggil wonwoo lembut saat melihat sinb tengah melihat Bintang di balkon apartemennya

Sinb hanya diam. Tidak ingin menoleh sama sekali. Dalam otaknya saat ini hanya ada bayangan-bayangan tentang kedatangan seseorang di dormnya pagi tadi.

Hhh~

Sinb menghembuskan nafasnya berat kemudian berjalan masuk kedalam apartemennya dan mengambil slingbag kemudian keluar dari apartemen tanpa berkata apapun.

Wonwoo yang melihat itu segera mengejar sinb. Entah apa yang ada di pikiran sinb, wonwoo sama sekali tidak mengetahuinya.

Sret~

Tangan sinb ditarik oleh wonwoo. Raut wajah yang kaget dan kesal terpasang di wajah sinb.

"Lepaskan" akhirnya sinb membuka mulutnya

"Tidak akan" kata wonwoo dingin

Sinb kaget, dia tak pernah melihat kekasihnya itu sedingin ini kepadanya.

"Tapi kau menyakiti ku" kata sinb dengan sedikit ringisan diwajahnya. Wonwoo tetap mencengkeram pergelangan tangan sinb. Dan membawanya kedalam apartemen mereka.

@apartemen

"Lepaskan wonwoo sakit" rengek sinb. Wonwoo akhirnya melepaskan tangan sinb. Dilihatnya pergelangan tangan gadis itu yang memerah.

"Mianhae" kata wonwoo sambil mengelus lembut warna merah yang di tangan sinb.

Sinb meneteskan airmatanya melihat itu. Entah hatinya rapuh saat ini. Melihat wonwoo yang begitu manis kepadanya. Namun masih ada bayangan-bayangan dimana seseorang yang sangat tidak terduga mendatangi sinb dan menunjukkan foto wonwoo bersama seorang yeoja tengah berciuman.

Siapapun yang berada di posisi sinb pasti akan menangis jika seperti itu. Tapi sampai sekarang mengapa sinb tidak tanyakan pada wonwoo masalah foto tersebut. Kenapa sinb hanya diam? Jujur saja jika dia tanyakan bisa saja hubungannya dengan wonwoo berakhir begitu saja karena amarah sinb yang membuat sinb mengambil keputusan tidak sesuai apa yang di otaknya.

"Oppa" panggil sinb

"Humm?" wonwoo mendongakkan kepalanya melihat wajah sinb. Wajah yang selalu ada dalam otaknya, wajah yang selalu memberikan semangat tersendiri untuk dirinya.

Grep~ dengan tiba-tiba sinb memeluk wonwoo yang tengah meniup-niup pergelangan sinb yang memerah

Wonwoo tersentak dengan perilaku sinb. Seulas senyuman nampak di bibir wonwoo. Wonwoo membalas pelukan sinb bahkan lebih erat seakan tak ingin sinb terlepas darinya.

Sinb menangis di dada bidang wonwoo. Tidak ada percakapan antara keduanya. Hanya suara tangis sinb yang memenuhi apartemen mereka.

***

Sinar Mentari berusaha menerobos celah-celah tirai yang menutupi jendela kaca di apartemen sinb dan wonwoo.

"Eunghh" lenguh sinb saat terbangung dari tidur nyenyaknya. Senyum terpatri di wajah sinb saat menemukan wonwoo tengah tertidur pulas sambil memeluknya. Tangan sinb terulur untuk menyentuh wajah wonwoo dengan lembut. Kilasan-kilasan kejadian semalam membuat sinb menundukkan wajahnya malu.

"Wajahmu sangat cantik jika memerah" kata wonwoo sambil mengusap wajah sinb yang, tertunduk.

Sinb hanya mengulas senyum manis kepada wonwoo.

"Selamat pagi" sapa sinb sambil tersenyum kepada wonwoo

"Selamat pagi jeon sinb" kata wonwoo dengan mendekap erat sinb lagi.

Kulit polos mereka bersentuhan dengan tidak sengaja. Wonwoo tersenyum mengingat mereka melakukan hal yang eum sangat diluar kendali kemarin malam.

"Eum sinb" wonwoo sedikit gugub untuk berbicara dengan sinb saat ini.

"Eum ne?" sinb mendongakan kepalanya untuk melihat wajah wonwoo.

"A...apa kau lapar?" sinb mengangguk

"Yasudah bersiap-siap lah kita akan makan diluar setelah ini" sinb menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak mau" kata sinb kemudian menyelusup kembali ke dada bidang wonwoo.

"Lalu apa kau mau mati dengan kelaparan ha?" tanya wonwoo

"Kan kita bisa pesan ayam goreng oppa ku sayang" kata sinb yang tetap Setia memeluk wonwoo.

Oke wonwoo tau sifat keras kepala sinb. Akhirnya dia mengambil ponsel di nakas tanpa melepas pelukan sinb yang begitu erat di tubuhnya. Kemudia memesankan makanan untuk kekasihnya satu ini.

"Sampai kapan kau akan memelukku seperti ini ha?" tanya wonwoo dengan sedikit kekehan

"Wae? Kau tak suka? Baiklah akan aku lepaskan" kata sinb kemudian beranjak dari tubuh wonwoo. Namun ditahan oleh wonwoo dan dipeluknya lagi tubuh sinb.

Disisi lain

ada seorang namja yang tengah berkutat dengan ponsel miliknya. Menghubungi seseorang yang sama sejak kemarin

'Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif' pip

Namja itu membanting ponselnya.

"Dia dimana kenapa tidak aktif dari kemarin" gerutu namja itu.

"Kau kenapa kookie astaga kamar apa gudang ini" decak taehyung saat menemukan kamar jungkook yang tampak seperti bukan kamar melainkan gudang.

"Sudah diamlah hyung" kata jungkook kesal

"Ini semua akibat sinb atau eunha?" tanya taehyung yang menggoda jungkook

"Ck ya sinb lah buat apa eunha" sungut jungkook

"Tapi kan eunha kekasihmu kalau tidak mau berikan saja padaku" kata taehyung asal

"Yasudah ambil saja sana kalau yerin noona tau kau hanya akan menghitung hari untuk tetap bernafas" kata jungkook dengam kekehan

"Yayaya aku kalah, yasudah cepat makan kau tau daritadi jin hyung mengomel ngomel sejak tadi pagi" taehyung menggeret jungkook keluar kamarnya untuk makan bersama member bangtan.

@ruang makan

"Hyung ambilkan nasi"

"Hyung ambilkan telur dadar itu"

"Aaa pedas sekali minum hyung minum"

"Ah kenyangnya"

Jungkook mendapat tatapan tajam dari semua hyungnya apalagi suga yang berada di sampingnya.

"Kenapa kalian melihatku seperti itu?" tanya jungkook dengan wajah bingungnya

"Dasar kau bocah bisa bisanya kau merepotkan kami ah benar saja" gerutu suga pada jungkook.

Ya memang sedari tadi jungkook menyuruh hyungnya mengambilkan ini mengambilkan itu terutama suga yang berada disampingnya. Jungkook hanya tersenyum menunjukkan gigi kelincinya

"Hehe mian hyung" kata jungkook sambil tersenyum manis.

Aku tau saat ini aku tersenyum
Tapi apakah kalian bisa melihat tangis dihatiku? kurasa tidak
-jungkook-

Tbc

Setelah ini author bakal up lagi kalo votenya memenuhi keinginan author eaa.

Jangan lupa voment ya
Apa susahnya sih ngeklik Bintang kecil di pojokkan bawah sebelah kiri?

Sekian

See you next chapt

FINE [sinkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang