"Setelah Gelap Datang" adalah kumpulan cerita yang pernah saya publikasikan pada tahun 2012 bersama Indie Book Corner. Pada masa itu, meski "sastra cyber" sudah ramai, para penulis amatir masih percaya bahwa menerbitkan buku fisik adalah keharusan. Ketika tren penerbit indie dan self-publishing mewabah, mereka pun bergegas mengumpulkan cerpen dan puisi untuk dicetak dan didistribusikan di lingkaran komunitas masing-masing. Saya termasuk yang agak telat mengikuti tren itu. Setelah menyisihkan gaji sebagai karyawan, saya baru bisa mencetak kumpulan cerpen ini sebanyak 100 eksemplar. SGD sempat beredar di lingkaran komunitas Kemudian.com, dititipkan di Kineruku, dan kemudian diunggah di Google Play.
Lima tahun kemudian, saya membaca kembali buku ini. Beberapa cerita di buku ini terasa agak kedaluarsa dan kekanak-kanakan, tapi saya menghargainya sebagai sebuah jalan yang pernah saya lalui. Alangkah menyenangkan apabila jalan ini bisa dilalui oleh lebih banyak orang.
Oleh karena itu, saya memutuskan untuk menyebarkan buku ini secara gratis di internet. Siapa saja boleh menyebarluaskannya selama tetap mencantumkan penulis asli dan bukan untuk tujuan komersial. Mudah-mudahan, setelah lima tahun tersembunyi di ruang gelap, Setelah Gelap Datang masih bisa memberi pengalaman berkesan.
Selamat membaca.
Versi PDF dari buku ini bisa diunduh di Karyakarsa:
https://karyakarsa.com/mrivai/setelah-gelap-datang
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Gelap Datang
Short Story"Kenapa manusia takut pada kuburan? Bukankah kuburan itu berisi orang mati yang dulunya juga hidup seperti kita? Mengapa manusia modern takut pada kemenyan, pada tembang kuno, pada boneka jelangkung, pada rumah tua, pohon keramat? Kita takut pada ha...