13 - Pilihan Sehun

384 47 6
                                    

Baekhyun dengan santainya berjalan melewati Sehun. Terus Membawa kakinya untuk melangkah menaiki tangga hendak menghampiri seseorang yang kini tengah menatapnya antara terkejut dan melemah.

"Baekhyun..." Lirih Cheonsa nyaris berbisik.

Kini, Baekhyun tengah berdiri tepat beberapa meter dari tempat Cheonsa berdiri yang menatapnya dengan sendu, ia meringis melihat bagaimana keadaan Cheonsa dengan wajah pucat dan desakan air mata dipelupuk matanya. Hanya dengan mendengar lirihan Cheonsa yang terdengar pilu pun sudah cukup mampu membuat hatinya terhenyuh.

Lama menatap satu sama lain, dengan perlahan Baekhyun kembali merajut langkahnya mendekati Cheonsa tanpa melepas pandangannya sedikit pun dengan menahan sesak didadanya begitu kekacauan seorang Park Cheonsa semakin terlihat jelas dimatanya.

Dan entah dorongan dari mana, Baekhyun segera menarik Cheonsa kedalam dekapannya. Mendekapnya begitu erat dengan berbagai rasa yang mengerubungi hatinya, tanpa memperdulikan tatapan tajam dan terkejut dari kedua insan yang tengah menyaksikan tindakannya dari lantai bawah.

"Kau tau bahwa aku sangat merindukanmu hm?" Ucap Baekhyun lembut ketika merasakan punggung Cheonsa yang bergetar dan kemejanya yang mulai terasa basah.

Baekhyun memejamkan matanya ketika rasa sakit itu muncul lagi. Dan baru sekarang ia menyadari bahwa disini bukan hanya ia yang menjadi pihak tersakiti, namun juga Cheonsa. Begitu bodohnya ia sampai tak bisa berpikir kearah sana.

Kim Nana, wanita yang ia cintai dan diketahui berada diatap yang sama dengan Sehun membuat ia lupa bahwa Cheonsa juga berada diantara mereka. Cheonsa yang merupakan istri dari seorang Oh Sehun yang masih menjalin kasih dengan Kim Nana.

"Aku benar-benar merindukanmu Nyonya es." Gurau Baekhyun mencoba menghibur Cheonsa yang masih bersembunyi didalam dekapan Baekhyun.

"Aku begitu khawatir karna tak bertemu denganmu selama 4 hari ini." tulus Baekhyun mengelus lembut surai Cheonsa.

"Betapa bodohnya aku karna tidak mempunyai nomor ponselmu." Baekhyun berdecak mengingat kebodohannya. Cheonsa yang berada didada baekhyun mulai meredakan tangisnya demi mendengar cerita Baekhyun.

"Dan terkutuklah sekertaris pribadimu itu yang sangat pelit hanya untuk memberikan nomor ponselmu padaku." Dengus Baekhyun membuat Cheonsa sedikit menyunggingkan senyum kecilnya.

Baekhyun tersenyum lega begitu merasakan Cheonsa yang mulai tenang saat merasakan punggungnya yang bergerak teratur seiring dengan hembusan nafasnya. Dengan perlahan, Baekhyun melonggarkan tangannya dan membebaskan Cheonsa dalam dekapannya.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Baekhyun pelan sembari menyingkirkan anak rambut Cheonsa kebelakang telinganya, dengan Cheonsa yang masih menundukan kepalanya tanpa berniat mengangkat wajahnya sedikitpun.

Ya. Bagaimana pun Cheonsa malu dan tidak ingin Baekhyun melihat wajahnya yang basah dan terlihat sangat menyedihkan itu.

"Tidak usah malu. Kau sendiri yang membuat kemejaku basah." Ucap Baekhyun seolah dapat membaca pikiran Cheonsa.

Baekhyun menghela nafasnya, menangkup kedua pipi Cheonsa dan mulai mengangkatnya demi mempertemukan mata keduanya.

"Maafkan aku." Sekali lagi, Baekhyun mengatakan kata maaf yang membuat Cheonsa tidak mengerti, terlihat jelas dari kerutan halus dikeningnya.

"Aku tau bahwa bukan hanya aku yang tersakiti. Tapi juga kau." Cheonsa kembali menunjukan wajah sendunya, ia ingin menunduk tapi tertahan oleh kedua tangan Baekhyun yang masih menangkupnya. Membuat ia tidak bisa menyembunyikan air mata yang perlahan mengalir kembali.

"Aku baru tahu itu, jadi tolong maafkan aku." Cheonsa menggeleng lemah seolah tidak membenarkan semua ucapan maaf dari Baekhyun. Ia menelan ludahnya mencoba untuk menormalkan suaranya yang mungkin akan terdengar bergetar.

WHO AM I? - [Meyongkiyowoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang