25 - One Happiness

264 41 14
                                    

Salju di bulan Desember ini menjadi salju pertama yang akan menjadi satu bagian kenangan indah yang tersimpan diingatan Cheonsa. Badai dihatinya telah berhenti, hingga terbitlah sebuah pelangi. Hari dimana kebahagiaan sesungguhnya itu hadir untuk mengelilinginya.

Tak ada lagi kebencian, kesakitan hingga kegilaan yang hanya membuat satu persatu orang dibuat hancur karnanya.

"Cheonsa .." tak hentinya suara lemah itu mengalun memanggil sebuah nama indah yang dimiliki putri cantiknya. Park Cheonsa.

Bahkan ini sudah lebih dari belasan kalinya Nyonya Song memanggil-manggil nama Cheonsa, seperti belum ingin berhenti.

"Aku disini, Bu.." dan sudah belasan kali pula jawaban itu Cheonsa lontarkan pada Sang Ibu yang masih menatapinya dengan sejuta rasa sayang dari sinar matanya.

"Indah sekali.." Tangan kanan Nyonya Song terangkat, mengelus lembut pipi Cheonsa.

"..Senyummu."

Cheonsa menyentuh tangan itu, menggenggamnya dengan rasa syukur yang tak henti terucap dihatinya.

"Senyum yang seperti itu baru saja terbit, setelah sekian lama tenggelam." Ujar Jong Ki yang membuat Nyonya Song meringis dengan keterkejutannya. Ia menghela nafas, lalu menunduk seperti berat untuk kembali menatap Cheonsa.

"Maafkan Ibu sayang, karna Penyesalan ini seperti tak akan pernah cukup sebanding dengan kesakitan yang kau tanggung. Ibu-"

"Sampai kapan ibu akan terus meminta maaf? Sudahlah Bu, ini sudah berlalu." Sela Cheonsa yang diamini oleh sang ayah serta sang kakak yang setia disamping mereka.

"Benar bu, badainya sudah berlalu. Alih-alih meratapi penyesalan, lebih baik sekarang kita sama-sama bangkit, membereskan segala kekacauan yang ditimbulkan badai tersebut. Banyak hal yang harus kita susun kembali untuk keutuhan keluarga kita. Kebahagiaan kita." Sambung Jong Ki yang juga menyambut senang kembali utuhnya keluarga yang amat disayanginya itu.

"Terima kasih, karna sudah mau menerima Ibu yang telah menciptakan Badai itu." Syukur Nyonya Song lantas memeluk sayang kedua anaknya.

Kemudian Matanya terarah kedepan, mendapati suaminya berdiri disisi depan ranjangnya tengah menatap ia dengan senyum tulus yang terukir di wajah tampan berumurnya.

Oh! Nyonya Song bersumpah, bahwa ia tak akan pernah berhenti mengucap syukur ketika akhirnya Tuhan memberinya kesempatan kedua dengan membawa kembali seluruh bagian terpenting dalam hidupnya untuk berada disampingnya. lagi.

Betapa bahagianya, saat tak ada lagi rasa dendam yang ia rasakan ketika matanya beradu pandang dengan manik suaminya. Tuan Park.

"Ijinkan aku memperbaikinya." Tulus Nyonya Song dengan bersungguh-sungguh.

"Tentu, kita akan memperbaikinya bersama." Balas Tuan Park dengan pembawaannya yang tenang. Teramat tenang, yang membuat Nyonya Song tersenyum haru bagaimana suaminya masih setia dengan segala sikap bak malaikat yang tak pernah memandang hina pada iblis sepertinya.

Hingga kemudian matanya kembali beralih, lalu mendapati sosok asing ditengah-tengah mereka dengan kebingungan yang melandanya.

"Dia ..?" Nyonya Song hendak bertanya, namun Cheonsa segera menyelanya.

"Dia Baekhyun, seorang malaikat yang menjelma menjadi manusia gila." Penuturan Cheonsa dengan nada ledekan tersebut membuat Baekhyun menatap kesal padanya.

"Hallo Nyonya, Saya Byun Baekhyun." Ujar Baekhyun yang amat menjaga sikapnya. Membuat Cheonsa tersenyum geli, saat melihat pria itu mendadak bersikap sopan dan dewasa didepan Ibunya.

WHO AM I? - [Meyongkiyowoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang