19 - Park Yoora

315 43 4
                                    

Tatapan itu sama-sama terkunci untuk beberapa waktu lamanya, antara Tatapan penuh kerinduan yang beradu dengan tatapan asing namun begitu kentara dengan luka.


Sehun, Pria itu kini tahu dan percaya bahwa Tuhan memang selalu mendengar doanya. Doanya untuk kembali mendapatkan kepercayaan menjaga makhluk ciptaannya yang begitu ia cintai.

Ya, Sehun telah mengakui itu. Ia mencintai Istrinya, Cheonsa.

Pria itu selalu merapalkan Doa yang berisi keinginan dirinya untuk kembali memiliki Wanita itu sepenuhnya. Memiliki dalam artian sepenuhnya sebagai seorang pria yang menginginkan seorang wanita dengan keinginan hati yang ikut andil didalamnya. Menyayanginya, menjaganya dan selalu membahagiakannya adalah janji teguh yang dipegangnya saat dirinya mengakui perasaan mendalam pada istrinya itu. Ia selalu Memohon agar Tuhan dapat mempercayakannya dengan kesempatan kedua yang akan begitu berarti untuknya.

Namun sepertinya Takdir masih ingin bermain dengannya, terbukti saat harapannya itu harus jatuh ketika mendengar pertanyaan singkat yang keluar dari mulut wanitanya.

"Anda Siapa?" Sehun tercekat dibuatnya. Menatap Yoora dengan pandangan tak percayanya. Namun detik berikutnya senyum geli yang terlihat menyedihkan tampak dari wajah tampannya yang ditumbuhi bulu-bulu halus, karna sudah jelas bahwa ia tak lagi menyempatkan waktunya untuk mengurus diri disaat perasaan kacau itu mengelilinginya selama beberapa bulan ini.

Dengan Berusaha menampik kecemasan dihatinya begitu ia melihat tatapan wanita itu yang menatapnya dengan pandangan benar-benar Asing, Sehun menyeruakan kalimatnya yang seperti tak senang dengan sikap Yoora.

"Jangan membuat lelucon konyol Cheonsa. Haha, ini bukan waktu yang tepat." Pedih memang, Tatapan itu tidak bisa membohonginya. Sangat jelas, Yoora mendeskripsikan dirinya adalah Sebagai orang Asing dimatanya.

"Jangan membuang waktuku Tuan. Pergilah kerumah sakit dan tanyakan kondisi kejiwaanmu. Aku harus pergi." Ucap Yoora datar dan segera melangkah menjauh dari Sehun.

Melihat bagaimana Yoora berniat untuk pergi membuat Sehun tergerak untuk menggapai Wanita itu lagi. Menariknya cepat kedalam pelukan eratnya. Tindakan yang cukup berani memang, Tapi Sehun benar-benar tidak ingin Wanita itu pergi lagi darinya.

"Jangan pergi. Aku mohon." Lirih Sehun semakin mengeratkan pelukannya.

Dan diluar dugaan. Yoora yang seperti tidak mengenal Pria yang memeluknya ini hanya terdiam. Tubuhnya membeku dengan rasa hangat yang menjalar dihatinya juga iringan jantungnya yang berpacu dengan cara tak normal. Yoora menikmatinya, Pelukan hangat dari pria asing itu mampu membuatnya melayang. Ia bahkan Terpejam merasakan tubuhnya yang semakin nyaman dalam posisi ini tanpa berniat untuk menjauh dari Pria yang sangat ia rindukan itu. Aneh memang, sangat ia rindukan?

Rindu?

"Kau milikku."

Dan kemudian Yoora membuka matanya, melepas pelukan erat itu dengan paksa walau sedikit enggan. Tersentak saat Dua kata bermakna yang selalu Luhan katakan itu terngiang jelas ditelinganya. Membuatnya tersadar bahwa tindakan yang ia lakukan adalah suatu kesalahan. Ya, kesalahan. Pikirnya.

"Apa yang kau lakukan Tuan? Siapa yang berani kau sentuh ini Haa?!" Pekik Yoora merasa kesal.

"Istriku." Yoora mengerjap, mengatupkan bibirnya rapat begitu mendengar jawaban singkat nan mengejutkan yang keluar dari mulut pria didepannya ini.

Hatinya bergetar, pengakuan itu membuat rasa hangat nan haru menjalar dihatinya. Rasa bahagia mendapat sebuah pengakuan yang menurutnya sangat ia harapkan sejak lama. Ya, sejak lama yang entah itu kapan. Ia tidak mengerti, ia juga tidak tahu siapa pria didepannya ini? Hatinya merasa tak asing namun pikirannya tak sejalan. Pria itu, ia tidak bisa mengingat atau bahkan melihatnya dimasa lalu. Ini terasa Sakit, entah karna apa.

WHO AM I? - [Meyongkiyowoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang