4 - Nana's lie

263 48 3
                                    


Seperti biasa, Setiap pagi Sehun akan selalu mendapati Cheonsa yang sedang berkutat dengan kesibukannya didapur. Ia tau bahwa ini merupakan hal wajar yang dilakukan oleh seorang istri untuk melayani suaminya, tapi wajarkah jika seorang istri juga meleyani 'gadis' suaminya?

Sehun bahkan tidak mengerti apa yang sekarang ia rasakan.
Perasaan bersalah karna Nana? Atau perasaan senang karna berhasil membuat orang yang menurutnya sampah penghancur kini perlahan menderita?

'Tap tap tap'

Sehun menoleh saat mendengar suara langkah seseorang yang sedang menuruni tangga. Namun kemudian ia mengerutkan dahinya melihat Nana yang berjalan menuruni tangga dengan wajah yang ditekuk kesal dan juga menatapnya tajam.

"Selamat pagi Nana." Sehun memberikan senyum manisnya.

"Cih" Nana mengabaikan sapaan sehun dan berjalan mendekat.

"Lagi-lagi aku tidak mendapatimu disampingku oppa." Nana melipatkan kedua tangannya didada dan menatap Sehun tajam.

"Eoh? Semalam a-aku.." Sehun tidak tau kenapa ia benar-benar merasa gugup sekarang. Ia merasa bahwa ia sedang diintrogasi karna melakukan suatu tindak kejahatan.

Apakah tidur satu ranjang dengan istrinya termasuk tindakan kriminal? Heol.

"Bersama eonni lagi?"

"Nngg.."

"Jawab oppa."

"Ya, aku tidur dengannya." Jawab Sehun pada akhirnya.

Dan Nana langsung mengalihkan pandangannya menatap Cheonsa yang sedang memunggungi mereka. Ia nampak kesal melihat Cheonsa yang bersikap seperti orang tuli karna tidak memperdulikannya. Lantas yang ia putuskan adalah berjalan mendekat ke arah Cheonsa yang masih terus berkutat dengan masakannya.

"Tidak merasa bersalah eonni?" Tanya Nana tepat disamping Cheonsa.

Cheonsa bungkam dan terus menyibukan dirinya dengan mengaduk sup yang sedang dimasaknya sebagai menu sarapan pagi ini.

"Ckk.. baiklah. Intinya saja, Eonni! Berhentilah menggoda sehun oppaku dengan mengajaknya tidur bersamamu disaat aku sudah tidur lelap. Kau sendiri tau kan apa hubunganku dengan sehun oppa? Bukankah sudah jelas? Kami saling mencintai! Jadi jangan pernah menggoda sehun oppaku lagi!" cerca Nana dengan ekspresi kesal.

Cheonsa pun menghentikan kegiatannya mengaduk sup. Ia terdiam saat dirinya mendengar sebuah kata dalam penuturan Nana yang jelas-jelas merendahkannya.

Menggoda?

"Ish, Apa kau tuli eonni? aku bicara denganmu!"

Detik itu juga Cheonsa langsung menolehkan kepalanya menatap Nana ketika mendengar kata-kata hinaan dengan nada bentakkan yang keluar dari mulutnya.

Sehun yang tadinya hanya diam terpaku ditempatnya segera bergerak mendekat lalu dengan sigap berdiri diantara mereka.

"Cukup Nana." Tutur pertama Pria itu dengan tegas.

"Kenapa? Kau membela gadis penggoda ini oppa? Dan kau Eonni! Apa kau bisu? Tuli? Ayo Katakan sesuatu! Apa han-"

"Kim Nana apa yang kau katakan?! Dari mana kau dapat kata-kata seperti itu huh? Ini hanya masalah kecil dan kau bertingkah seolah ini adalah suatu masalah besar untukmu. Tidakkah kau merasa ini berlebihan?!!" Belum sempat Nana menyelesaikan Ucapannya, ia tersentak saat Sehun menyelanya dengan membentaknya.

"O-oppa."

" Sekarang pergi ke atas dan masuklah kekamarmu. Aku sendiri yang akan mengantar sarapan untukmu" Titah Sehun masih dengan nada tegasnya.

WHO AM I? - [Meyongkiyowoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang