Hari hari berlalu begitu cepat. Tanpa sadar, aku tlah berkhianat pada-nya sejauh ini. Setahun bukan waktu yang sebentar. Sudah berapa ratus kali Mentari terbit dan tenggelam menyaksikan kelalaianku. Sekian lama ku rindukan senja, senja yang dahulu menemani akhir hariku dengan begitu indahnya. Menenggelamkan kisah-kisah kelam dan pahit yang ku alami setiap harinya. Senja.. Ingin ku lihat lihat lagi hadirmu di setiap lelahku, agar ku lihat kembali tanda-tanda kemahakuasaa-Nya menyelimuti setiap detikku.
Ingin ku akhiri semua ini. Tapi selalu tak mampu diriku mengungkapkannya. Hanya bisa tersungkur malu dalam sujudku, memohon ampunan-nya dan mengharap pertolongan-nya untuk menguatkanku. Dan aku, harus mengatakannya! Malam ini juga!
Aku
Fajrin, aku boleh ngomong sesuatu?Fajrin
Ada apa?Aku
Aku rasa hubungan kita ini ada yang salah. Kita mengatasnamakan komitmen utk saling menjaga, tapi sejatinya kita tdk saling menjaga. Banyak hal yang salah dlm hubungan kita. Bukankah kita dilarang mendekati zina? Tapi aku rasa, kita malah sering mendekatinya. Aku ngga mau terus menerus merasa gelisah, resah, dan berdosa setiap kali dekat denganmu, bersenang-senang denganmu. Aku ngga mau terus menerus membohongi kedua orang tuaku.Fajrin
Kamu knp sih? Ko tiba2 ngomong gitu?Aku
Aku mau berhenti dari smua ini. Kita sendiri2 dulu. Saling introspeksi diri, apa yang salah diantara kita.Fajrin
Ko gitu sih? Kita kan selama ini ngga ngapa2in. Oke, aku minta maaf kalo ada sikap aku yang salah. Tapi ceritain baik2, aku salah apa sampe kamu ngomong gini. Selama ini kamu yg selalu motivasiin aku, bikin aku semangt, bikin aku jadi lebih baik. Karena kamu aku sekarang berubah. Kamu bisa liat sendiri skrng aku beda dari yang dulu.Aku
Iya aku ngerti, tapi cara kita yang salah. Bukan begini caranya. Ngga perlu ada komitmen, atau ikatan apapun di antara kita. Kalo terus kaya gini, apa bedanya dengan orang yang pacaran?Fajrin
Kamu knp sih? Kamu bosen sama aku? Atau ada cowo lain? Mantan kamu?Aku
Tolong yaa, ini ngga ada hubungannya dengan siapapun, apalagi dgn mantan. Ini murni perasaan aku. Aku cuma ingin mengungkapkannya sama kamu, karena selama ini aku ngga tenang, selalu gelisah karena hal ini.
........Fiuhhh, aku tak tau bagaimana mengatakannya. Aku juga tak tau, apakah dia akan mengerti atau tidak dengan kata-kataku. Aku tak pandai berkata2, apalagi jika berkata langsung di hadapannya. Makanya, whatsapp menjadi pilihanku untuk mengungkapkannya. Hanya tulisan yang membuatku leluasa mengeluarkan ekspresi perasaanku yang tak menemukan ketenangan ini. Aku hanya ingin lebih baik lagi. Apa itu salah? Kenapa sulit sekali mengakhirinya? Aku tau, dia tak akan semua itu melepaskanku. Dia akan mencari tahu alasannya dan terus mengorek informasi tentang itu. Karena jika tidak, maka itu bukanlah sifat dia.
Ahh, tak terasa, ketikan handphone yang terlalu lama, diikuti perasaan yang campur aduk, membuat badan ini pegal-pegal. Esok, pegal bisa hilang, tapi perasaan gelisah akan terus menghantui selama masalah ini belum selesai. Jam dinding menunjukkan pukul 23.00, masyaa Allah, terlalu asyik dengannya hingga melupakan jam istirahatku. Ya Allah, bisakah aku melewatinya?
Malam ini aku tertidur sedikit pulas, tetapi hatiku terus bergejolak, bagaimana jika aku bertemu dia besok di sekolah? Apa yang harus aku katakan? Ahh, lanjut tidur saja. Ku serahkan esok pada-Nya.
***
Assalamualaikum reader ^_^
afwan ya kalo ceritanya kurang menarik, semoga bisa diambil hikmahnya. Ada kah yang pernah merasakan hal semacam ini? Gimana ya kelanjutannya?
Ikuti terus yaa, teman2 😳😳Jangan lupa vote dan like, comment jika ada hal2 yg ingin diungkapkan, kritik dan saran sangat membantu untuk penulis agar lebih baik lagi ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
S.E.N.J.A
Spiritual"Ziaa, seburuk-buruknya penjahat, pasti punya masa depan. Dan sebaik-baiknya orang baik pasti punya masa lalu, so life must go on and do the best in life for your afterlife, " batinku disela-sela lamunan tak berfaedahku. Aku kembali menata hati, me...