03

9.1K 1.2K 24
                                    

BUK

BUK

BUK

Naruto memukuli dada si raven.

"Apa yang kau lakukan, dobe?"

Naruto menjauh beberapa langkah saat ciuman mereka terlepas. Ia mengelap bibirnya dengan punggung tangan. Sasuke ditatap tajam oleh pemuda di hadapannya, berbeda sekali dengan sebelumnya yang terlihat menggemaskan.

Sasuke yang merasa tidak suka ditatap seperti itu pun juga menatap pemuda pirang tersebut dengan kesal.

"Aku hanya meminta kau menempelkan bibirmu pada bibirku saja, teme! Tidak perlu sampai... aakhh!" Protes Naruto sambil mengacak rambutnya.

"Kau yang menggodaku, sialan!" Sasuke berdecih dan membuang muka ke samping.

Naruto melebarkan matanya ketika mendengar tuduhan itu dari bibir si raven.

"Me.. menggodamu?" ucap Naruto dengan tidak percaya. Apa-apaan dia? Mana mungkin seorang Naruto melakukan hal tersebut, bukan?

Sasuke mengangkat bahunya dengan tak perduli pada Naruto. Karena kesal, ia pun pergi meninggalkan pemuda pirang itu sendirian di kelas.

Naruto melongo. Hey! Ia belum menjelaskan apa pun dan Sasuke sudah pergi begitu saja? Tapi sebenarnya Naruto sendiri juga masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Sesak nafasnya hilang saat pemilik bola mata onyx itu menciumnya.

Pemuda manis itu menyentuh bibirnya sendiri dengan membayangkan wajah tampan Sasuke. Namun ia langsung tersadar dan menggelengkan kepalanya dengan kencang. Kenapa ia malah mencoba mengingat lagi ciuman itu? Naruto juga mengutuk dirinya yang sempat memuji Sasuke dalam benaknya.

"Ini pasti hanya kebetulan. Ya... hanya kebetulan."

Naruto melenggang pergi dari kelas tersebut. Ia harus segera pulang sebelum waktunya makan malam.

.

.

.

Sasuke memicingkan pandangannya ke arah meja kantin di sebelah kanan. Dilihatnya seorang pemuda bersurai pirang yang sedang tertawa bersama temannya.

Naruto terlihat sangat polos dan tak berdosa setelah apa yang ia pinta pada si raven kemarin. Sasuke memang tak menampakkan emosi yang berarti akan hal tersebut, namun ia tidak bisa melupakan ekspresi Naruto saat pemuda itu memohon untuk dicium olehnya. Hal tersebut sangat mengganggu pikirannya sampai saat ini.

'Sial! Kenapa aku melakukan hal itu padanya?'

Sasuke tahu sejak awal jika pemuda bersurai pirang itu memanglah manis. Dan hal tersebutlah yang dibencinya dari pemuda itu.

"Sasuke, kita harus kembali." Sai memecahkan lamunan Sasuke yang terpaku pada meja Naruto.

"Hn?"

"Kita harus mengurus kelompok presentasi nanti. Ayo," ujarnya lagi lalu jalan terlebih dulu meninggalkan Sasuke di sana. Kiba sudah duluan ke kelas beberapa menit yang lalu. Jadi hanya Sasuke seorang yang berada di meja itu sekarang.

Sasuke pun menghabiskan jus tomat yang sudah ia pesan dan menyusul teman-temannya ke kelas.

Sementara Naruto baru menyadari jika Sasuke berada di kantin saat pemuda itu melewatinya.

"Ada apa, Naruto?" Shikamaru yang melihat perubahan ekspresi pada wajah temannya itu pun bertanya.

Naruto menggeleng. "Tidak ada apa-apa," ujarnya.

Cursed KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang