06

9.4K 1.1K 62
                                    

Gemerisik dedaunan terdengar. Kelopak bunga Sakura berguguran jatuh dengan anggunnya. Hari itu, kebun binatang Konoha sedang mengadakan festifal ulang tahun tempat wisata tersebut.

"Ayo kita naik perahu bebek itu," ajak pemuda manis yang mengenakan hoodie berwarna oranye.

"Hn..."

Naruto menarik baju pemuda bersurai raven hingga mereka berdua pun masuk ke dalam antrian. Setelah mendapatkan tiket, tinggal menunggu giliran untuk naik ke perahu bebek tersebut.

"Bukankah kita hanya akan melihat-lihat binatang?" tanya Sasuke sebelum ia menginjakkan kakinya ke dalam perahu.

Naruto naik dengan excitednya sehingga membuat Sasuke yang sudah duduk terlebih dulu memelototi pemuda pirang itu. Peka karena dipelototi, Naruto hanya mengeluarkan cengiran khas miliknya.

Kedua pemuda itu pun mengayuh perahu bebek yang ditumpanginya. Sasuke menyandarkan badanya dengan santai pada kursi, kemudian salah satu tangannya menggapai tangan Naruto yang berada di sebelahnya untuk di genggam.
Naruto sedikit terkejut ketika Sasuke menggenggam jemarinya. Ia pun membalikkan tangannya agar kedua jemari mereka saling terkait.

"Rasanya nyaman, bukan?" gumam Naruto yang ikut bersandar dengan santainya.

"Ya..."

Sudah tiga hari semenjak mereka melakukan sex, namun kutukan itu belum hilang juga. Naruto tidak ambil pusing akan hal tersebut, toh Sasuke juga tidak keberatan dengan itu.

Setelah selesai putaran pada perahu bebek itu, mereka pun turun. Mereka kembali berkeliling melihat-lihat berbagai binatang yang ada di sana.

Matahari sudah semakin terik, Naruto yang melihat penjual es krim pun langsung menghampirinya.

Kini Sasuke dan Naruto duduk di salah satu gubuk kecil yang ada di kebun binatang itu.

"Aku mau lihat beruang." Naruto merengut lantaran kesal karena belum menemukan binatang itu.

"Nanti saja. Biarkan aku istirahat dulu," kata Sasuke setelah meneguk minuman isotoniknya.

"Kau bisa lelah juga?"

"Memangnya kau kira aku makhluk seperti apa, Naruto? Aku juga bisa lelah," katanya.

Naruto tertawa. Lucu juga ketika Sasuke menggerutu seperti itu. Ah, ia jadi ingin tahu lebih tentang pemuda beriris hitam tersebut.

"Ada yang ingin kubicarakan denganmu, Sasuke."

"Apa?"

Naruto melihati es krimnya yang meleleh, kemudian ia jilat lelehan es tersebut. Pemuda pirang itu tidak menyadari jika Sasuke sedang mengamatinya.

"Habiskan es krimmu dulu, Naruto. Setelah itu baru bicara," ujar Sasuke yang saat ini memalingkan wajahnya.

"Hmmm... Baiklah."

Sasuke pun menunggu es krim milik Naruto habis. Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar. Panas-panas begini sangat tidak nyaman jika melanjutkan perjalanan. Sepertinya mereka harus berada di gubuk kecil itu lebih lama.

Setelah es krim Naruto sudah habis, pemuda pirang itu mengambil tissue dan mengelap tangannya yang terkena es krim itu.

"Ano," Naruto memulai pembicaraan.

"Hn?"

"Sebenarnya, minggu depan klub volley akan ada turnamen di Suna." Naruto menjelaskan.

"Lalu?" Firasat Sasuke mulai tak enak.
"Kumohon, ikutlah denganku ke Suna. Kau tahu kan kalau kita tidak bisa berjauhan? Makanya aku..."

"Aku tidak mau." Sasuke to the point. Ia tak terlalu suka berpergian atau perjalanan jauh. Lagipula ia ada ujian susulan karena pernah sakit dalam salah satu mata pelajaran yang diujikan.

Cursed KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang