Part 1

1.1K 164 14
                                    

Pagi ini Kao bangun lebih pagi dari biasanya, Kao yang semangat berangkat ke kantor sudah mempersiapkan kejutan untuk sang kekasih, yaitu Yuki.

Kejutan yang disiapkan Kao adalah sebuah cincin, iya Kao ingin melamar sang kekasih pujaan hati. Cincin yang telah Kao beli seminggu yang lalu, baru hari ini akan dia berikan tepat pada hari jadian mereka.

Hari ini, Kao memilih mengendarai motor kesayangannya ke kantor. Dan dengan hati yang senang, kali ini Kao lebih banyak tersenyum sendiri dan sedikit melamun, dan tiba-tiba saja Kao kehilangan kendali karena menghindari anak kucing yang tiba-tiba menyeberang.

"Huuuuf, untung ngga apa-apa." ucap Kao yang masih kaget akan kejadian tadi.

Sebuah mobil Jeep yang dikendarai oleh seorang pria, dan seorang wanita disebelahnya yang sedang bermesraan membuat pria tersebut tidak konsentrasi sehingga tidak bisa dielakkan, mobil itu hampir saja menabrak trotoar jalan. Tapi naas, niat menghindari trotoar jalan, kini mobil itu menabrak sebuah motor. Tepatnya mobil jeep itu menabrak pengendara motor.

"Tidaaaaaaak !" teriak wanita yang berada di dalam mobil jeep itu.

Tabrakan hebat pun terjadi, pengendara motor itu pun jatuh mengenai aspal dan mengeluarkan banyak darah.

Pria yang menabrak motor tersebut pun langsung berlari keluar melihat keadaan pengendara motor itu.

Orang-orang langsung datang berkerumun, melihat, dan menolong pengendara motor itu yang ternyata adalah Kao yang kini sudah terluka parah.

Kao pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit, sedangkan pria yang menabrak Kao pun ikut ke Rumah Sakit.

Pria yang menabrak Kao bernama Al, dan Al yang daritadi panik melihat keadaan Kao membuat seluruh tubuhnya lemas.

Tak lama kemudian, dokter pun keluar dari ruang IGD,"Selamat pagi...maaf dimana keluarga pasien ?"

"Saya, dok." ucap Al yang mengaku sebagai adiknya Kao.

"Tuan, maaf...kami mohon maaf, nyawa kakak anda tidak bisa kami selamatkan."

"Apaaa ? Maksud dokter bagaimana ?"

"Kakak anda sudah meninggal."

yang mendengar ucapan dokter tadi langsung terduduk seakan tidak percaya.

Al POV :
"Apa yang aku lakukan, aku sudah menghilangkan nyawa seseorang."

Al yang masih syok pun langsung melihat jenazah Kao, "Maafkan aku yang telah menabrakmu."

Al menelepon om nya untuk mengurus semua ini dan segera datang ke Rumah Sakit.

Setelah selesai melihat jenazah Kao, Al pun pulang ke rumah dan membersihkan diri.

Di kantor, Yuki tampak gelisah, bagaimana tidak, daritadi Yuki mencoba menghubungi Kao, tapi tidak diangkat-angkat. Tidak biasanya sampai jam segini Kao belum sampai di kantor.

"Pak, maaf diganggu sebentar, saya mau tanya, apakah hari ini Kao ada ijin ke Bapak kalau dia masuk telat, gitu ? Atau ijin ngga masuk kerja ?" tanya Yuki kepada atasan Kao.

"Ngga ada , Ki. Memangnya Kao belum datang daritadi ? Tumben...Kao itu karyawan yang tidak pernah datang telat ke kantor." jawab Manager Kao.

"Iya Pak, justru itu, saya juga bingung, sampai jam segini Kao belum datang, saya khawatir."

"Coba kamu telepon Kao !"

"Udah Pak, tapi tidak diangkat sama sekali."

"Kita tunggu aja kalau begitu, mungkin dia lagi di jalan, Ki."

For You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang