Part 5

840 118 57
                                    

Yuki kini masih syok dengan kejadian yang baru saja hampir menimpa dirinya.

"Ini minum dulu !" dan Yuki pun menerima air mineral dari genggaman tangan Al.

"Terima kasih." Ucap Yuki dingin.

"Lihat, tangan dan kakimu bergetar. Apa kamu bisa berjalan ?"

"Ngga apa-apa, aku hanya perlu diam sebentar lalu aku akan pulang. Sekali lagi terima kasih ya."

Tanpa basa-basi, Al mengangkat badan Yuki dan menggendongnya di depan.

"Al......apa yang kamu lakukan ?" Ucap Yuki kaget akan perlakuan Al.

"Aku tidak tega melihatmu seperti ini, biar aku antar kamu sampai ke rumah ya."

Entah mengapa jantung Yuki semakin berdegup dengan kencang, "Aduuuh....kenapa jantungku berdegup seperti ini, semoga saja Al ngga merasakan degupan jantungku."

Al hanya memandang lurus ke depan, tapi kali ini Yuki memandang wajah Al sangat dekat, "Ya ampun, kenapa aku jadi grogi begini, melihat wajahnya dari dekat terlihat tampan, hidungnya...terlihat mancung, bibirnya...begitu menggoda. Ya ampun Yuki....hentikan ! Apa yang kamu pikirkan ?!" Bisik Yuki dalam hati mencoba mengutuk dirinya sendiri.

"Akhirnya aku bisa bersama denganmu, Ki. Meskipun tubuh ini adalah tubuh orang lain. Hanya sekedar bisa dekat denganmu, rasanya hati ini bahagia." Bisik Kao yang berada di dalam tubuh Al.

"Al...."

"Hmm"

"Turunin aku sekarang juga !"

"Mana tega aku ngebiarin cewek yang sedang syok berjalan sendirian ?"

"Turunin ! Kamu apa-apaan sih ?!"

Al tetap menggendong Yuki dan tidak mengeluarkan sepata kata lagi.

"Apa pedulimu padaku, haaah ? Secara kamulah penyebab kecelakaan Kao."

Tiba-tiba saja Al menghentikan langkahnya, lalu menatap Yuki yang sedang digendongnya, "MAAF....sungguh maaf." Hanya kata-kata itu yang keluar dari mulut Al.

Hingga Al dan Yuki tiba di depan rumah tantenya Yuki, lalu Al menurunkan Yuki perlahan, "Masuklah, ini sudah malam !"

Yuki tidak berniat membalas ucapan Al lalu langsung masuk ke dalam tanpa mengucapkan terima kasih atau apapun pada Al.

"Yuki, seandainya kamu tahu, aku berada di dalam tubuh Al, pasti kamu tidak akan percaya. Sebenarnya aku ingin kamu mengetahui jika aku masih bisa melihatmu, berada di sekitarmu, dan aku ingin kamu merasakan kehadiranku."

.

.

.

"Kenapa jantungku deg-degan begini ya, kenapa juga aku harus terbayang kejadian tadi saat dia menggendongku sampai ke rumah ?" Gerutu Yuki pelan.

"Ketika dia menggendongku, aku seperti merasakan Kao di dekatku.Mungkin itu perasaanku saja karena aku merindukannya." Ujar Yuki lagi.

"Yuki....kamu kenapa ? Koq muka kamu pucat begitu ? Apa kamu sakit ?" Tanya tante Laras.

"Ngga apa-apa koq tante, mungkin Yuki cuma ngga enak badan aja. Tante...Yuki masuk ke kamar dulu ya !" Ucap Yuki mencoba tersenyum pada tantenya.

Lalu Yuki merebahkan tubuhnya di atas ranjang. "Kao, aku merindukanmu, aku merasa sepi tanpa adanya dirimu disisiku kini. Tidak ada lagi yang akan menjagaku, tidak ada lagi yang mengelus kepalaku, tidak ada lagi canda tawamu." Ucap Yuki dan terasa air mata itu pun menetes hingga kedua mata Yuki tertutup dan hilang dalam alam tidurnya.

For You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang