Kata orang, air mata tidak akan terlihat saat air hujan turun bersamanya. Ya, anggap saja air yang turun dari shower itu adalah hujan saat ini.
Setelah berlama-lama di kamar mandi, jennie akhirnya keluar dan segera mengenakan dress indah yang telah ia beli minggu lalu. Dia terlihat sangat cantik dipadukan dengan makeup yang tipis.
Di sepanjang perjalanan, dia melamun mengenang masa indahnya. Akhirnya dia sampai di sebuah tempat. Dia memasuki ruangan penuh tamu yang telah di dekorasi seindah mungkin, tetapi tetap mengutamakan kesederhanaan. Dilihatnya seorang gadis cantik yang melambaikan tangan ke arahnya, itu Lisa sahabatnya.
"Jen..." panggil Lisa
Jennie tersenyum dan segera melangkah menuju teman-temannya berada.
"Kenapa kau datang jen? Aku sendiri merasa khawatir" kata Jisoo
"Aku tidak yakin kenapa aku bisa seberani ini"
Sehun, sahabat baik jennie menepuk-nepuk punggung jennie, agar jennie tenang. Mereka semua pun duduk di baris ke 3.
Seorang pria tampan dengan setelan tuxedo putih terlihat memasuki ruangan, senyuman manis pria itu menambah aura visualnya. Namun senyuman manis pria itu mendadak sirna saat melihat Jennie...pandangannya begitu sedih dan merasa bersalah, dia tetap melanjutkan langkahnya diatas altar.
Tak lama, seorang wanita memakai gaun putih yang cantik memasuki ruangan. Seluruh pandangan menuju wanita itu, tak terkecuali Jennie.
"Taeyong dan calon istrinya benar-benar serasi yah" kata tamu yang duduk tepat dibelakang jennie. Perasaan Jennie benar-benar terpukul. Tapi dia ber-akting seolah dia tidak mendengar kata itu.
Sehun memegang tangan jennie "Jen, apa kau yakin?". mata jennie menjadi sedikit berair.
Tepat sebelum pengucapan janji suci, Jennie tiba-tiba merasa sesak, dia tidak mampu lagi menahan air matanya.
Dia berlari keluar dari gedung itu. Seluruh orang yang berada diruangan itu tentu saja langsung menatap jennie.
Tak terkecuali Taeyong.
.
.
.
Setelah berada diluar gedung itu, dia menangis. Dia menutup wajahnya dengan tas yang dia genggam. Tiba-tiba saja ada yang memeluknya dari belakang. Jennie menoleh ke arah orang yang memeluknya.
Dia Lee Taeyong.
.
.
.
.
.
.
Jennie tersadar dari lamunannya saat salah satu jarinya mengenai panci yang masih panas.
"aaah" jennie kaget lalu meniup-niup jarinya yang sedikit melepuh
"sayang, kau tidak apa-apa?" kata pria yang telah resmi menjadi suami Jennie itu
"iya" jawab jennie dengan senyum tipis.
Seorang gadis mungil berusia 4 tahun berlari kecil kearah Jennie dan suaminya.
"Ayah, ayah" panggil anak itu sembari menarik narik baju suami jennie
"ada apa sayang?" kata suami jennie
"guru disekolah menyuruhku untuk menuliskan nama ayah di kertas ini, ayah tolong sebutkan huruf-huruf untuk menuliskan nama ayah" pinta gadis kecil itu
"baiklah, dengar kan ayah dengan baik yah"
gadis itu mengangguk dan bersiap menuliskan nama ayahnya
"O-H S-E-H-U-N"
"selesai" ucap gadis kecil itu bangga
Jennie dan suaminya terkekeh melihat tingkah anaknya itu.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jennie x Taeyong] BOOKLET
Short StoryPure my mind and mine. Jangan ada copy paste diantara kita :)