~ Seperti biasanya, aku jalan di jalan yang sama, dengan perempuan yg sama.
Celotehnya sudah jadi penyemangatku sehari-hari.
Aku menoleh ke arahnya. Kadang aku masih heran,
Kenapa dia cantik dan lebih cantik tiap harinya.Wangi rambutnya tercium tertiup angin, dia masih bicara, bercerita tentang segala hal.
Ku genggam tangannya,
Dia tersenyum padaku, lalu mengistirahatkan kepalanya di pundakku.Kami berjalan berdua di bawah langit biru yang
sedikit berubah menjadi kelabuAngin bertiup kencang membawa tetesan air menerpa kami.
Kami berdua bertatapan satu sama lain.Hujan mulai turun.
Kami berlari bersama, tentu saja tangannya masih dalam genggamanku.Berteduh di sebuah toko kecil yang tutup,
Kami tertawa melihat pakaian kami yang basah,
dia mencoba membersihkan jejak air di rambut dan pipiku.Tangannya terasa hangat bahkan dicuaca dingin.
Aku tersenyum.Kami terhipnotis oleh suara hujan yang turun.
Kami larut dalam suasana.Aku memberinya kecupan lembut di pipinya.
dia tersipu.Aku memeluknya dalam-dalam.
Jika ditanya, "siapa wanita yang paling kau cintai?"
Aku akan segera menjawab "Ibuku, lalu dia."Aku tidak tau sedalam apa cintanya padaku,
tapi cinta yg ku punya untuknya lebih banyak dari tetesan hujan yang turun hari ini dan hari-hari sebelumnya.Aku mencintaimu.
Teruntuk wanita yg menerima baik dan burukku, selalu memberi energi positif padaku dan yg selalu berjalan di sampingku.
Aku mencintaimu. ~Dariku, Lee Taeyong
Untuk wanitaku, Kim Jennie....
Apasi ini? 😶
KAMU SEDANG MEMBACA
[Jennie x Taeyong] BOOKLET
Cerita PendekPure my mind and mine. Jangan ada copy paste diantara kita :)