5

27 3 0
                                    

Man Soo gelisah di dalam kamarnya. Lagi-lagi karena Ji hye tidak membalas pesan yang telah dikirimkam kepadanya pagi hari ini. Padahal, hari ini adalah hari dimana Ji Hye bertugas untuk mewawancarai Woo Hyun.

Man Soo bisa saja meminta tolong kepada kru lain seperti Bo Ra. Namun, Man Soo tetap ingin agar Ji Hye yang melakukan wawancara. Ji Hye masih tergolong baru dan harus banyak mendapat pengalaman. Maka dari itu, Man Soo sangat ingin agar Ji Hye bisa mendapat kesempatan untuk mewawancarai seorang artis.

Man Soo mencoba untuk menelepon Ji Hye, tetapi Ji Hye juga tidak mengangkat teleponnya. Man Soo jadi penasaran, ada apa dengan Ji Hye saat ini. Mungkinkah sesuatu hal buruk terjadi kepadanya?

"Ah, dimana aku menyimpan CV milik Ji Hye?" Man Soo mengutak-atik folder google drive yang biasa ia gunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen penting.

"Ah, ini dia! 25-4 Noksapyeong-daero 26ga-gil, Itaewon-dong, Yongsan-gu, Seoul," Man Soo membaca CV milik Ji Hye pada bagian alamat tempat tinggal.

***

Man Soo berdiri tepat di depan pagar rumah tempat Ji Hye tinggal. Menurut sepengetahuannya, Ji hye tinggal sendiri di dalam rumah itu. Kedua orang tuanya telah berpindah ke rumah kakek neneknya di luar Seoul sejak tiga tahun yang lalu. Jadi, kedatangan Man Soo tidak akan mengganggu anggota keluarga Ji Hye.

"Ji Hye! Song Ji Hye!" Man Soo memanggil Ji Hye sambil mengetuk pintu rumah Ji Hye.

Dari dalam rumah, Ji Hye cepat-cepat berdiri dari atas kasurnya. Walaupun ia tahu kalau kondisi tubuhnya masih lemas, tetapi Ji Hye tidak mungkin mengabaikan tamu yang sudah jauh-jauh datang. Siapapun tamu itu, tidak baik jika tidak dibukakan pintunya.

"Ji Hye, jangan lupa makan bubur ayamnya ya," Woo Hyun berdiri di dekat tempat tidur Ji Hye sambil berbicara kepada Ji Hye.

Ji Hye berjalan ke depan rumah untuk membuka pintu. Ji Hye terkejut ketika ia melihat sosok Man Soo yang datan ke rumahnya. Memang tidak heran kalau Man Soo tahu dimana alamat rumah Ji Hye, tetapi Ji Hye heran karena Man Soo datang tanpa membuat janji.

"Manager?" Ji Hye melotot karena terkejut dengan kehadiran Man Soo.
"Ji Hye, kamu telah sukses membuatku khawatir. Sudah berapa banyak panggilan tidak terjawab dariku? Sudah berapa banyak oedan yang tidak kamu baca dariku?" Man Soo mengerut kesal.
"Maaf, aku lupa memberitahu Manager-"
"Ji Hye, siapa yang pagi-pagi datang ke rumahmu?" Woo Hyun berbicara sambil berjalan ke arah depan rumah.
"Kamu? Kenapa kamu ada di dalam rumah Ji Hye?" tanya Man Soo.
"Seharusnya aku yang bertanya. Untuk apa pagi-pagi seperti ini PD Jung datang ke rumah Ji Hye? Kami berdua adalah teman dekat sejak di sekolah dasar, jadi-"
"Hei, sejak kapan aku menganggapmu sebagai teman dekatmu? Aku sudah banyak berubah!" Ji Hye menatap Woo Hyun dengan kesal.
"Astaga Ji Hye! Aku rasa suhu tubuhmu naik lagi," Woo Hyun memegang dahi Ji Hye dan membuat Ji Hye kesal.
"Lepaskan!" Ji Hye menepis tangan Woo Hyun.
"Ji Hye, kamu sedang sakit?" tanya Man Soo.
"Manager, maafkan aku. Aku sedang sakit. Hari ini aku tidak bisa melakukan sesi wawancara dengan Woo Hyun. Hei Woo Hyun, cepat mandi sana! Kamu harus menjalani sesi wawancara hari ini," ucap Ji Hye.
"Kamu sedang sakit, lalu siapa yang akan mewawancaraiku?" tanya Woo Hyun.
"Aku akan menghubungi temanku untuk menggantikan Ji Hye hari ini," ucap Man Soo.
"Cepat mandi sana!" ucap Ji Hye.
"Iya," Woo Hyun berkata sambil mengambil tas besar miliknya yang berisi handuk kecil dan pakaiannya.

Ji Hye berjalan ke arah ruang makan. Di belakangnya, Man Soo berjalan mengikutinya. Man Soo sangat khawatir dengan kondisi Ji Hye yang sedang sakit.

"Ji Hye, aku sungguh mengkhawatirkanmu," Man Soo memeluk tubuh Ji Hye tiba-tiba dari belakang tubuh Ji Hye.
"Manager Jung, terima kasih telah mengkhawatirkanku,"  Ji Hye menjawab sambil melangkah mendekati meja makan.

Ji Hye menarik semangkuk bubur ayam yang sudah tersedia di atas meja makan. Ji Hye mengambil sendok makan dan langsung duduk untuk mencicipi masakan buatan Woo Hyun.

"Manager Jung, bisa temani aku makan bubur ini?" tanya Ji Hye.
"Baiklah," ucap Man Soo.

Ji Hye menyantap bubur ayam sesendok demi sesendok. Rasa masakan Woo Hyun belum berubah. Ji Hye masih ingat saat dulu ketika Woo Hyun memamerkan hasil masakannya kepada Ji Hye untuk pertama kalinya.

Kalau saja Ji Hye dan Woo Hyun tidak pernah bertengkar. Kalau saja Woo Hyun tidak pernah sekalipun mengingkari janjinya untuk menjadi seorang koki yang handal demi untuk memasak makanan yang lezat untuk Ji Hye dan mendaftar untuk ikut audisi di sebuah agensi. Kalau saja Ji Hye tidak pernah membenci Woo Hyun di masa lalu. Ah, Ji Hye tetap tidak dapat memutar kembali waktu.

***

Sesi wawancara tetap berlangsung sesuai jadwal. Setelah Woo Hyun menumpang mandi di rumah Ji Hye, Woo Hyun berangkat ke gedung KTV bersama dengan Man Soo.

Man Soo sudah mencoba untuk menghubungi beberapa karyawan di bagian produser, namun tidak ada satupun karyawan dari luar tim Secret Love yang sedang menganggur hari ini. Man Soo terpaksa menghubungi Yoo Ra, satu-satunya kenalan Man Soo yang pasti dengan senang hati mau menuruti apapun yang diminta olehnya.

"Yang pasti, aku sangat menikmati seluruh proses syuting untuk acara ini. Acara ini sangat berarti bagiku. Bukan karena aku bisa meningkatkan popularitasku sebagai aktor dan penyanyi, tetapi ada satu alasan yang tidak bisa aku ungkapkan kepada kalian semua para penggemarku. Awalnya, aku berharap sekali kalau dia mendaftar sebagai lawan mainku di acara ini. Namun, menjadi salah satu staf sudah cukup untuk menbuat diriku merasa bahagia," Woo Hyun menutup sesi wawancara hari ini dengan memberi jawaban dari pertanyaan terakhir dan jawabnnya berasal dari hati terdalamnya.

Woo Hyun langsung berdiri setelah sesi wawancara selesai. Woo Hyun ingin mencari taksi untuk menuju ke rumah Ji Hye. Woo Hyun ingin segera bertemu dengan wanita itu.

"Hei Woo Hyun, jangan pergi dulu!" Man Soo berteriak memanggil Woo Hyun dan membuat Woo Hyun membatalkan rencananya.

Secret Love [Woo Hyun Infinite Fan Fiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang