Chapter 2.1

21 1 0
                                    



Senin ini cuaca sangat tidak bersahabat. Hujan dari subuh tadi masih berlanjut sampai pagi ini. Aku pergi menggunakan mobil sendiri harus menerima nasihat berkepanjangan dari Bubu sejak baru bangun sampai akan berangkat untuk hati-hati karena jalan licin. Kalau bukan karena pagi senin ini diisi oleh pak Jack, mungkin aku sudah bergelung di bawah selimut dan baru berangkat saat jam istirahat.

You and I go hard at each other

like we're going to war.

You and I go rough, we keep throwin

things and slamming the door.

You and I get so damn dysfunctional,

we stopped keeping score

You and I get sick, yeah, I know that

we can't do this more time

But baby there you go again, there you go again,

making me love you.

Yeah, I stopped using my head,

using my head, let it all go.

Got you stuck on my body,

on my body, like a tatto.

And now I'm feeling stupid, feeling stupid

crawling back to you.

Lagu Maroon 5 mengiringi perjalananku menuju sekolah. Aku mengendarai mobil dengan lambat karena jalanan yang licin. Jari-jariku mengetuk-ngetuk setir mobil mengikuti tempo lagu yang sedang diputar. Aku ingat bagaimana hebohnya aku dan sahabat-sahabatku saat pertama kali tahu lagu ini rilis. Aku, Bulan dan Rain sedang berada di rumahku untuk bedtime, kami sering melakukannya, sekedar hanya untuk bergosip sepanjang sore atau tidur sambil berpelukan bertiga. Sore itu pilihan pertama yang kami lakukan.

"Oh my god! Oh my god!" Rain berteriak antusias sambil melompat lompat di atas tempat tidurku. "did you two know Maroon 5 have released new song last month?" Dia berteriak lagi menanyakan hal tersebut kepada kami.

"No way! Are you seriously?" Bulan terteriak tidak kalah antusias mendengar informasi ini.

"Aku memang tidak membuka youtube sejak bulan lalu, karena sibuk mendaftarkan diri ke sekolah, belum lagi tugas yang banyak sejak jadi siswa baru." Aku berceloteh menyesali keterlambatanku mengetahui band favorit kami –maksudku semua remaja di dunia- ini mengeluarkan single terbarunya bulan lalu. Oh my god! BULAN LALU.

"So apa judul lagunya?" Bulan bertanya pada Rain yang sedang berusaha membuka youtube untuk melihat our-new-fav-song ini.

"One More Night" Jawab Rain cuek. Aku dan Bulan saling tatap.

"Well. Sound dirty, but.." Aku menggulingkan tubuh dan menarik Rain untuk mendekat ke arah kami. "Ayoo liat videoklip-nya"

Kami bertiga terdiam hampir satu menit ketika menyudahi melihat videoklip lagu ini. Aku rasa kami seperti biasa memiliki pemikiran yang sama.

"She's. Stupid. Women. Ever." Aku memulai apa yang kami bertiga ingin lakukan.

"How that shit women dare." Bulan menyumpah lebih keras.

"Damn! She's like a beach!" Rain menukar swearing-nya agar tidak mengatakan itu.

Mendengar itu kami bertiga tertawa terbahak-bahak. Itu satu-satunya hal yang kami bertiga ingin lakukan setelah melihat video klip lagu terbaru Maroon 5 tersebut. Bagaimana mungkin wanita itu tega meninggalkan that-hottest-man-ever. Stupid!. Aku menyumpah sekali lagi

And I know I said it

a million times.

But I'll only stay with you

one more night.

Lagu itu berakhir menyisakan aku yang sudah berada di pelataran parkir sekolah. Here we go. Student-real-life.

***

Aku menoleh ke arah kanan, melihat Putri yang tetap setia memperhatikan pak Jack mengajar matematika. Ohh. Aku dan sebagian besar siswa di kelas sudah tidak sanggup harus memperhatikan pelajaran ini. Bahkan Bulan sudah tidur di belakangku.

"Bulan! Jangan tidur di kelas saya!" Aku kaget mendengar suara pak Jack yang memenuhi isi kelas. Aku refleks menoleh kebelakang. Rain menggoyangkan tubuh Bulan masih belum bisa sadar penuh oleh teriakan pak Jack.

"Hmm.. Iya pak." Bulan menjawab dengan lemas sebelum mengambil buku di dalam tasnya. Jangan harap dia akan berpikir untuk belajar, dia akan menggambar agar tidak tidur di kelas.

Dari kecil aku kenal Bulan memang memiliki bakat menggambar yang luar biasa. Bahkan aku ingat kejadian satu tahun yang lalu ketika aku meminta dia menggambar sketsa wajah kak Alaka. Dia mantan pacarku yang tepat sebelum aku masuk SMA ketahuan selingkuh.

"Pleaseee.. Hanya kamu orang yang jago gambar yang aku kenal" Rengek aku kepada Bulan di rumahnya.

"Aduhh.. Kamu ke pasar juga banyak orang yang jual jasanya buat gambar sketsa wajah Aisyah" Bulan jelas sekali menolak permohonanku ini. Dia benar-benar tidak suka dengan hubunganku dan kak Alaka. Katanya kak Alaka itu seperti tidak tulus menjalani hubungan denganku.

"Aduh beda dong Bulan. Pleaseee.. Aku bakal lakuin apa aja yang kamu mau kalo kamu mau bantu aku" Aku benci sekali harus mengatakan ini. Bulan pasti akan minta macam-macam, tapi hanya dia harapanku.

"Apapun?" Tanya Bulan tidak percaya. Aku mengangguk. "Oke!" Kemudian dia berteriak keras ketika aku akan meninggalkan rumahnya. "Jangan menyesal yaa!"

Dan aku benar-benar harus menyesal karena setelah itu dia meminta agar aku membayar belanjaan sepatu dia yang seabrek banyaknya. Uang tabunganku harus aku kuras habis untuk itu, karena tidak mungkin aku meminta uang Bubu untuk alasan 'membayar belanjaan Bulan karena membantuku membuat kado untuk PACARKU'. Hahh. Bisa kena omel seminggu full. Bubu gak pernah ngebolehin aku pacaran saat SMP

Beberapa menit setelah menjelaskan pelajaran hari ini, pak jack memberi tugas kepada kami. Halaman 13 nomor 1-20. Kemudian dia tidak kembali sampai jam istirahat.

***

EmbunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang