KRIIING..... KRIIING....KRIIING. arrgh sirine siapa sih itu. bunyi itu terus berdering, tak peduli pemiliknya terus mengabaikannya ia akan terus berdering sampai pemiliknya mengacuhkannya.
"PRADITH MATIIN ALARM KAMU ! CEPET MANDI INI HARI PERTAMA KAMU SEKOLAH." teriak seorang perempuan dari balik pintu dan mengetuk-ngetuk.
apalagi sih akhirnya laki-laki itu mencoba bangun dari tidurnya dan melihat jam yang ada disamping tempat tidurnya. "masih jam 5 mah" jawab laki-laki itu dan kembali menenggelamkan diri di bawah selimut. "hari ini hari pertama kamu masuk sekolah baru cepet mandi jangan sampai telat" tukas sang ibu dan menyalakan lampu kamar sang anak dan menarik selimut yang digenggam erat sang anak.
hah?sekolah baru? gumamnya dalam hati , ia lalu langsung terperanjat dari tidurnya dan duduk mengingat-ingat. "hari ini hari senin mah? bukannya minggu?" tanya pradith dengan sang ibu yang sedang membuka tirai jendela kamarnya sang ibu hanya mengangguk pelan. pradith langsung berlari ke arah kamar mandi namun langkahnya terhenti ditengah jalan dan menoleh kearah ibunya.
"mah, besok lagi kalo aku tidur jangan asal narik selimut aku. mamah kan tau aku cuma pake boxer" ujarnya sambil mendengus kesal dan masuk ke kamar mandi yang ada dikamarnya.
*PRADITH POV
nama gue Pradith Moses Caraka, temen gue biasanya manggil gue raka tapi keluarga gue manggil gue pradith. hari ini hari pertama gue masuk sekolah baru gue, gue masuk di awal semester 2. kenapa gue pindah? entahlah, pertama karna orang tua gue ingin gue berubah yang kedua gue memang gak cocok dengan sekolah awal gue. Hari inihari pertama gue masuk sekolah dan gue gatau harus bawa apa, semua buku yang ada di depan mata gue masukin ke tas.
-*-
"hari ini kamu papah anterin dulu" ucap seorang laki-laki yang sedang membaca koran di meja makan degan santai, pradith turun dari tangga sambil membenarkan dasi sekolah barunya dan mendengus pelan. ia duduk di bangku sebelah ayahnya dan meletakan tas nya disampingnya. "kenapa harus dianterin aku bisa naik motor atau mobil" jawab pradith dan mengambil piring untuk sarapan. "kamu emangnya tahu dimana kelas kamu? kamu berani ke ruang wakasek sendiri? papah sih ga masalah bisa langsung kerja" ujar ayahnya dan disambut dengan helaan nafas berat pradith. "terus aku pulang gimana? jalan kaki? ngesot? aku gak mau naik angkutan umum panas" ucap pradith. "mamah jemput" jawab sang ibu yang baru saja menyelesaikan masakannya dan duduk di depan pradith. tak ada yang bisa dilakukan lagi, ia hanya bisa menuruti orang tuanya.
tak lama akhirnya pradith dan ayahnya telah tiba disekolah barunya, ia langsung turun dari mobilnya dan menatap gedung sekolah barunya dan menghembuskan nafasnya berat. ia mengikuti sang ayah kemana harus pergi. sebenarnya, ia tidak masalah harus pindah sekolah saat di kelas 11 namun yang membuatnya tak senang ialah ia harus beradaptasi lagi dengan sekolah barunya yang terkenal dengan sekolah yang banyak menghasilkan murid yang berprestasi.
-*-
ia menyusuri koridor dengan wakasek kesiswaan menuju kelasnya, bel baru saja berbunyi namun masih ada siswa yang belum masuk kelas. tatapan penasaran siswa/i itu tertuju padanya, namun pradith tak menanggapinya dan terus berjalan. "ini kelas kamu" ucap pak yusuf wakasek kesiswaan dan berhenti didepan kelasnya pradith hanya mengangguk dan menatap pak yusuf penuh harap plis bapak gak mungkin kan harus biarin gue masuk dan ngenalin diri sendiri? . tak lama pak yusuf masuk dan pradith membututi di belakangnya.
suasana kelas yang tadi riuh berubah hening saat mereka berdua masuk, semua mata tertuju pada pak yusuf dan pradith. "anak-anak bapak mau mengenalkan teman baru kalian dia pindahan dari SMA Pelita Harapan, ayo silahkan kamu kenalin diri kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
MILKY
Teen Fictionapa itu cinta sejati? entahlah. itulah yang ada difikiran pradith. pacaran hanya untuk status dan gengsi, namun anehnya ia bisa bertahan lama dengan pacarnya. " satu orang, satu kata, satu perbuatan bisa membuat seseorang berubah" apakah ungkapan di...