8

4.2K 199 1
                                    

mata itu terus memandangi buku yang tergeletak didepannya. jari-jarinya terus memutar balikan bolpoin di sela-sela jarinya itu. sesekali, manik mata yang tajam itu melirik kearah jendela. kemarin lusa pasti itu alfa. sentaknya dalam hati, kini bolpoin itu sudah tercekat diantara jari-jari miliknya.

ia menoleh lagi kearah jendela kelas, berharap gadis yang sudah memenuhi otaknya itu melintas didepannya. yaps, tuhan selalu mendengarkan doa hambanya. gadis itu melintas dihadapannya.

gadis dengan rambut panjang sebahu, rambut paling ujungnya yang melingkar seperti spiral. gadis dengan mata sayu, bulu mata yang lentik, dan tak terlupakan juga koleksi miliknya yang selalu sama warnanya. kini ia memakai tas, jepit rambut, jam tangannya berwarna ungu muda, serta gelang warna-warni yang melingkar pergelangan tangannya.

gadis itu belari melewatinya, sama saat ia pertama kali melihat gadis itu berlari sepanjang koridor agar cepat sampai kelas. senyum yang tersungkir indah dibibir berwarna merah muda itu membuat laki-laki manapun tergoda untuk menyentuhnya.

                           -*-

"ALEX! KARIN! CACAAAA!" teriak seorang perempuan yang sedang berlari sepanjang koridor memanggil nama mereka. gadis itu berlari secepat mungkin ia bisa dengan rambut yang terlempar kesana-sini dan tersenyum penuh semangat. wajah mereka, orang yang dipanggil oleh perempuan itu berubah waspada seakan tahu apa yang akan terjadi. dan........

"aahh...." ucap gadis yang berlari itu setelah menabrak laki-laki dengan wajah oriental itu yang sudah sigap menahan tubuh gadis itu. gadis itu menatap laki-laki itu lalu tersenyum menyeringai lebar dan mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V.

"lo tuh.... astaga. masih aja kaya bocah, emang kelakuan ye bikin orang naik darah untung aja gue tahan kalo kaga udah ciuman deh lu sama lantai" ucap laki-laki itu dan menoyor gadis itu.

"hehe.... makasih alex yang gantengnya masih tersembunyi" ucap gadis itu, yang tak lain ialah milky. alex yang mendengar pujian yang lalu menjatuhkan ia yang sudah dilangit karna kata awalnya namun langsung terjatuh lagi saat mendengar akhirnya langsung menoyor gadis yang lehernya masih dibekap dengannya tangannya itu.

"udah udah, ko tumben dateng baru jam segini? biasanya kalo UTS cepet banget datengnya" ucap karin melerai pertarungan sengit dua orang didepannya. milky, ia terus mencoba mengatakan sesuatu taoi lehernya masih dicekal dengan tangan alex. karin menoleh ke arah alex, alex pun langsung melepaskan cekalannya itu.

gadis itu pun langsung menjauh selangkah dari laki-laki itu dan mengatur nafasnya. "tadi alfa jemputnya lama"ucap milky mencoba menjelaskan. "kalian lagi ngapain?" sambung milky, dan menatap bergantian ketiga sahabatnya itu.

"nanti malem kita mau jalan, ikut gak? kan hari ini hari terakhir uts" ucap caca dan memakan lagi wafernya. melihat wafer coklat itu, milky langsung mendekat kearah caca dan menggigit wafer itu. "mau jam ber—" belum sempat ia menyelesaikan ucapannya, alex menoyor lagi kepala gadis itu. "makan dulu baru ngomong" ucapnya dengan nada geregetan. lalu, milky meminum air yang ia bawa dengan botol kesayangannya itu sebelum ia berbicara lagi. "mau jam berapa? sore gak bisa" ucapnya dan sekarang menyetopi teman sekelasnya lalu meminta keripik kentang milik temannya. alex, ia hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan temannya itu. temen gue bukan sih dia? desahnya, lalu tersenyum memikirkan jawabannya.

"ada janji sama siapa?" tanya karin hati-hati tapi penasaran.

                                -*-

bel tanda waktu ulangan telah berakhir, murid-murid langsung berteriak akan kebebesan dari hari-hari yang menjerat kebahagiaan mereka. tak terkecuali pria itu, ia menghela nafas saat selesai menjawab pertanyaan terakhir. ia langsung menoleh kearah luar dari jendelanya, ingin rasanya ia cepat-cepat berlari kearah gadis itu. sudah seminggu mereka jarang bertemu, karna ruang saat mereka ulangan berbeda ruang. hanya sekali ia bertemu dan menghabiskan waktu dengan gadis itu,saat ia datang secara tiba-tiba dirumah gadis itu. jika mereka bertemu mungkin hanya sekedar melihat dari jendela gadis itu saat berjalan kearah ruangannya, atau saat gadis itu ke ruangannya untuk bertanya kepada ryan yang seruangan dengan pria itu.

MILKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang