2

6.7K 609 5
                                    

Langkahnya bergema ketika kakinya melangkah di koridor panjang istana Jahara. Beberapa pelayan menunduk takut saat merasakan aura mencekam dari pangerannya. wajahnya nampak kusut, tidak sabar untuk menantikan kelahiran adiknya. Orang yang ia harap dapat mengobati rasa bosannya selama ini.

Langkahnya terhenti begitu telinganya mendengar suara cambukan dari pavilliun tempat Ibunya tinggal. Dengan langkah cepat ia mulai melangkah ke asal suara. Berharap agar adik yang ia tunggu tidak mengalami kejadian apapun.

Matanya terkunci pada sosok wanita yang tengah dicambuk keras di halaman pavilliun. Ia tersenyum kecil begitu melihat perut ibunya yang telah kempis. Menyatakan bahwa adiknya tengah baik- baik saja.

" Apa yang membuatmu datang ketempat ini Liffus?"

Suara itu menginterupsi lamunan Liffus. Membuatnya menoleh menatap ayahnya. Sang raja Lucifer.

" Aku hanya ingin melihat adikku ayah." balas Liffus pelan sambil menatap dingin Ibunya yang kini terletak tidak berdaya di depan matanya.

" Apa yang ia lakukan ayah? Sehingga ayah harus membunuhnya tepat ketika ia baru melahirkan. Ayah hampir membuatku kesal. Kupikir ayah tahu bahwa aku benar-benar telah lelah untuk menunggu kelahirannya." omel Liffus. Mengabaikan mayat ibunya yang tengah dibakar untuk menghilangkan bukti.

Liffus tahu, hanya kesalahan besarlah yang akan membuat Ayahnya sampai bertindak begitu jauh dan membunuh istrinya sendiri. Orang ynag begitu Lucifer kasihi selama ini.

Ayahnya mendengus pelan. Sekejam-kejamnya dia, Lucifer tidak akan mengabaikan protesan anaknya. Orang yang kelak akan menggantikannya.

"Adik yang kau tunggu tidak akan pernah menjadi adikmu Liffus. Wanita itu telah berkhianat dibelakangku. Anak itu hanya setengah iblis."

Sudah kuduga.

Lucifer mendengus pelan. Memandang dingin bayi dalam gendongan salah satu pelayannya.

" Tapi saat lahir ia mengeluarkan kekuatan abnormal yang luar biasa. Aku yakin dia akan menjadi senjata yang bagus untukmu dimasa depan."

Liffus hanya berdecih sebelum melangkah pergi tanpa mengatakan apapun. Ia tidak menyangka penantiannya selama ini hanya berakhir kesia-siaan. Percuma untuk membujuk Ayahnya sekarang. Ratu yang melahirkan anak yang tidak memiliki darah Lucifer hanya akan dianggap sebagai aib. Dan bahkan seharusnya dibunuh saat ia baru lahir. Sudah cukup beruntung anak itu bisa hidup walau sebagai senjata yang kelak akan mengusir rasa bosannya.

Karena adiknya akan berubah menjadi budaknya di masa depan

Anoo......
Back to the next chapter.

Maaf jika cerita ini makin gaje dan abal tiap chapternya.

Jujur cerita ini tadinya saya buat untuk konsumsi sendiri, jadi wajar kalo ceritanya cukup aneh😂

But saya akan selalu coba untuk meningkatkan kualitas saya..

Soo....Wait for the next chapter

[End] Angel or DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang