17

2.8K 312 10
                                    

"Lo ke sini sendiri aja?" Tanya Mark ke Nayeon.

"Tadi gue sama Jisoo, terus gue ninggalin dia. Dia aja sama Seungcheol." jawab Nayeon.

Mark ketawa. "Yah, lo berasa jadi nyamuk kan?"

Nayeon ngangguk tanda dia setuju.

"Itu yang gue rasain saat gue liat lo sama Jinyoung,"

Nayeon nggak salah denger, kan?

"Hah? Apaan?" Tanya Nayeon buat mastiin.

Mark tapi nggak menjawabnya. Mereka berdua cuman jalan, nggak tau tujuannya kemana.

Jadilah mereka keluar dari mall, dan mereka berjalan menyusuri ibu kota.

Padahal sudah malam, tetapi masih banyak orang yang berlalu lalang.

Dan terkadang Nayeon melihat beberapa anak sekolahan yang baru saja pulang.

"Lo dulu anak mana?" Tanya Mark.

"Maksud lo SMA?" Tanya Nayeon balik.

Mark ngangguk.

"Jauh si dari sini, gue soalnya dari luar daerah sini. Kalo lo?" Giliran Nayeon yang nanya balik.

"Gue dulu sekolah di luar," jawab Mark.

"Terus lo kok bisa ketemu sama Jinyoung?"

"Ceritanya panjang,"

Nayeon mengangguk mengerti.

"Lo mau es krim?" Tanya Mark ke Nayeon sambil cowok tersebut menunjuk ke penjual es krim.

"Udah malem gini," Nayeon sebenernya mau aja sih, asal dibayarin.

"yolo elah, udah gue beliin." kata Mark, lalu ia menuju penjual es krim tersebut.

Nayeon cuman merhatiin Mark dari jauh sambil mikir kenapa Mark baik banget sama dia.

Gak lama kemudian, Mark kembali dengan membawa es krim dengan rasa vanilla dan coklat.

"Yang mana?" Tanya Mark sambil menyodorkan ke Nayeon.

Nayeon ambil yang vanilla dan dia duduk di sebuah kursi panjang yang ada. Mark lalu melakukan hal yang sama.

Gak lama kemudian, keduanya cuman diem nggak berkata apa-apa.

"Nay, gue mau nanya sesuatu boleh gak?" Akhirnya Mark yang memulai pembicaraan.

"Apaan?" Tanya Nayeon balik sambil menghabiskan es krim miliknya.

"Misalkan ada cewek yang suka ke cowok, tapi cowoknya suka sama cewek lain. Lalu cewek yang suka cowok tersebut nyatain perasaannya tapi sayangnya cowok tersebut nolak," Mark diam sebentar.

Nayeon mencoba mencerna perkataan Mark, dan ia langsung ngerti apa maksudnya.

"Yang lo maksud lo sama Sana kan?" Tanya Nayeon to the point.

Mark yang mendengarnya terkejut. Ia lalu mikir, apakah Sana cerita ke Nayeon.

"Gue udah tau," kata Nayeon sambil memakan potongan terakhir cone dari es krimnya.

"Mark, lo nggak mau ngebuka hati lo buat Sana gitu?"

"Gue mesti gimana?"

Nayeon mengangkat kedua bahunya. Yah karena dia emang gak tau.

"Cari cara lah, jujur ya, gue merasa nggak enak sama Sana. Dan gue sama dia juga udah lama nggak ngomong,"

Mark lalu nengok ke Nayeon. "Lo kayaknya nggak suka banget ya,"

Entah kenapa, Nayeon baru saja sadar ternyata kalau selama ini ia berbicara Mark dengan 'lo-gue', bukan dengan 'aku-kamu' lagi.

"Gimana ya..." Nayeon mengusap tengkuknya.

Mark menghelakan napas. Ia tahu, bahwa dirinya sudah nggak ada harapan lagi buat Nayeon.

Tapi ia masih ingin terus memperjuangkannya.

"Nay, kalo misalkan gue bilang..."

"Gue suka sama lo gimana?"

Nayeon tidak merasa terkejut saat mendengarnya. Ia sudah tau hal tersebut dari lama.

Mark yang melihat reaksi Nayeon hanya bisa pasrah.

"Gue mungkin cuman bilang 'thanks', tapi gue gak bakal nerima lo,"

"Ada alesannya..?"

"Gue udah suka sama orang lain,"

Alasan Nayeon menjawab seperti itu adalah karena ia tidak ingin mengumbar hubungannya dengan Jinyoung. Cukup Jisoo saja yang tahu tentang hal ini.

"Gue ada kesempatan gak?" Tanya Mark.

Nayeon masih bisa sabar menghadapi Mark.

"Harus banget gue, ya? Masih ada cewek yang mau sama lo, Mark,"

"Tapi kalo misalkan gue maunya sama lo doang?"

GILA INI COWOK BATU BANGET NJIR. Batin Nayeon. Lalu ia berkomat-kamit dalam hati.

"Gue nggak bisa, Mark."

Mark lalu perlahan mendekati wajahnya ke wajah Nayeon.

Dan sekarang jarak wajah mereka hanya beberapa senti.

"Lo deg-deg'an gak kalo gue kayak gini?"
















can you hear me im crying in corner bc of this

can you hear me im crying in corner bc of this

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
apartmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang