24

2.6K 261 11
                                    

Paginya, Nayeon mendapatkan line dari Donghae. Ia membukanya kemudian.

Donghae
Nayeon
Donghae
perjodohan kamu dengan mark dimajukan ya sayang
Donghae
jadi dua minggu lagi

Nayeon
hah?

Donghae
dan kamu besok pagi mesti pulang lagi balik ke rumah karena kita mesti ngurusin semuanya

Nayeon
tunggu pa, masa aku bolos lagi
Nayeon
nggak mungkin lah

Donghae
soal itu gampang
Donghae
biar papa yang urus

Nayeon
masa dua minggu lagi sih
Nayeon
nggak nayeon nggak mau

Donghae
Nayeon ini permintaan dari papa sekali aja tolong diturutin
Read

Kalau Donghae udah kayak begini, Nayeon jadi nggak tega nolaknya. Tapi tetap saja, dia nggak mau.

Nayeon kemudian keluar menuju balkon apartemennya untuk menghirup udara segar. Ia menatap ke arah gedung-gedung tinggi yang terlihat dari balkonnya.

Entah kenapa, pundaknya terasa begitu berat seperti ada beban yang beratnya mencapai ribuan ton. Dan kepalanya sangat pusing memikirkan hal yang terjadi terhadap dirinya sekarang.

Tak lama, terdengar suara pintu dibuka dari ruangan sebelah. Dan muncullah sosok yang membuat Nayeon ingin kembali ke dalam tetapi tubuhnya tidak bergerak sesuai keinginannya.

Siapa lagi kalau bukan seorang Jinyoung.

Cowok tersebut kemudian sama seperti Nayeon. Menatap ke depan, melihat gedung-gedung tinggi serta terkadang ia menatap ke bawah, memperhatikan para pejalan kaki yang usianya beragam.

Sampai ia menoleh ke Nayeon.

"Nay.."

Nayeon ingin sekali kembali masuk kedalam. Tetapi seakan-akan hatinya mengatakan, lebih baik menetap saja.

Jadi, ia putuskan untuk memunculkan senyum tipis diwajahnya.

"Lo nggak ada kelas?" Tanya Nayeon basa-basi.

"Siang si, jadi gue bisa santai bentaran."

Nayeon hanya meng-'oh'kan jawaban Jinyoung dan sisanya mereka berdua hanya diam saja.

"Nyoung,"

"Hm?"

"Nginget yang kemarin... sebenernya hubungan kita tuh apa?"

Jinyoung cuman diem aja, nggak ngejawab pertanyaan Nayeon. Sebenarnya, ia dari kemarin-kemarin menyesali perkataannya yang membuat hubungannya dengan gadis itu menjadi canggung.

Dan dia yang awalnya tidak ingin peduli dan ingin melupakan gadis itu, malah menjadi seorang Jinyoung yang perhatian dengan seorang Im Nayeon.

"Ya gitu," malah jawaban seperti itu yang keluar dari mulutnya.

Nayeon yang tidak mengerti jawaban cowok tersebut, cuman mendengus.

"Nyoung, kalo misalkan gue bilang, perjodohan gue sama Mark dua minggu lagi, gimana?"

Dan hati seorang Park Jinyoung langsung kretek.

"Hah? Maksud lo?"

Nayeon mengambil napas dalam-dalam, lalu mulai berbicara,

apartmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang