23

2.5K 288 11
                                    

Hari demi hari berlalu. Sejak pertemuan terakhir Nayeon dan Mark, Mark masih saja tetap mengunjunginya. Tetapi Nayeon terus-terusan menolak kehadiran cowok tersebut.

Donghae tetapi membiarkannya saja karena menurutnya Nayeon masih butuh waktu untuk menerimanya.

Sedangkan Yoona khawatir. Tetapi setiap ia mendatangi Nayeon, anak gadisnya hanya diam tidak ingin buka mulut.

Dan Nayeon yang udah bolos selama beberapa hari akhirnya memutuskan untuk balik ke apartemennya.

Ia ingin keluar dari comfort zonenya.

Setelah selesai membereskan barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam koper, ia turun ke lantai bawah sambil membawa koper miliknya. Sebenarnya waktu menunjukkan jam 6 pagi. Bisa saja cewek itu berangkat lebih siang, tetapi karena ada kelas, ia harus berangkat pagi.

"Mau kemana kamu pagi-pagi?"

Nayeon menoleh ke suara yang baginya sudah tidak asing. Yaitu suara ibunya sendiri.

"Aku mau pulang, Ma. Lagian aku udah bolos kuliah berhari-hari. Nggak enak juga nitip absen mulu." jelas Nayeon.

Yoona mengangguk tanda mengerti. Ia mendekati anaknya dan kemudian memeluknya.

"Kamu udah pesen taksi?"

Nayeon mengangguk dan taksi yang ditunggu langsung tiba. Cewek tersebut lalu pamit dan masuk ke dalam taksi.

Karena perjalanan bisa jadi akan memakan waktu yang lama, Nayeon pikir sebaiknya ia tidur untuk sebentar.












🌸









Sekarang, Nayeon sudah sampe di apartemennya. Ia turun dari taksinya dengan membawa kopernya. Tentu tidak lupa ia membayar taksi tersebut.

Setelah itu, cewek tersebut menuju ke kamarnya.

Pintunya terkunci. Untung saja Nayeon membawa kunci cadangan miliknya. Ia membuka pintu tersebut.

Dan didalamnya kosong.

Tidak ada tanda-tanda bekas Jinyoung. Seakan-akan ruangan tersebut tidak pernah ditempati oleh siapapun.

Tentu saja Nayeon bingung. Ia melihat-lihat kesekitar. Dan tidak satupun barang-barang Jinyoung.

Kemana dia...?

Ia memutuskan untuk keluar lagi. Dan dirinya celingak-celinguk.

Lalu terdengar bunyi pintu dibuka oleh seseorang. Otomatis Nayeon menoleh. Dan ia dikejutkan oleh sosok yang keluar.

Ya, sosok itu adalah Jinyoung.

Kedua mata mereka bertemu. Dan situasi diantara mereka berdua menjadi canggung.

"Nay...?"

Betapa rindunya Nayeon dengan cowok tersebut. Ia sebisa mungkin menahan dirinya untuk tidak lari ke Jinyoung dan memeluk cowok itu.

"Lo pindah...? Sejak kapan...?"

"Sejak beberapa hari lalu. Yang punya dateng ke gue terus dia nawarin kamar kosong."

Nayeon terdiam dan ia menjadi ingat kembali bagaimana pertemuan pertama dirinya dengan Jinyoung.

"Udah ya, aku mau ada kelas pagi."

Jinyoung berjalan melewati Nayeon. Ketika Jinyoung melewati Nayeon, ada keinginan di dalam hatinya ingin kembali ke cewek tersebut.

Tetapi ia urungkan niatnya.

"Jinyoung!"

Pemiliki marga Park itu menoleh.

"I miss you..."

Jinyoung tersenyum samar dan kembali berjalan.

Me too, Im Nayeon.












🌸









Saat Nayeon datang ke kampusnya, terkadang ada beberapa orang yang menanyai hubungan perjodohannya dengan Mark.

Tentu saja Nayeon menjadi bingung dan sekaligus males ngejawabnya. Dan ada juga yang nanya bagaimana hubungannya dengan Jinyoung.

Nayeon cuman senyum tipis jika ada yang menanyainya seperti itu. Hilang sudah moodnya buat ngampus.

"Nay!" Panggil Jisoo sambil mendekati Nayeon. "Akhirnya lo masuk juga,"

"Lo ya, yang nyebarin soal gue itu?" Tanya Nayeon ke Jisoo.

"Maksud lo yang orang pada tau lo dijodohin? Itu udah dari beberapa hari yang lalu. Dan bukan gue. Gue juga nggak tau siapa yang nyebar." jelas Jisoo panjang lebar.

Yah, Nayeon percaya dengan Jisoo. Dan tidak mungkin juga Jinyoung yang menyebarkan ini. Lagipula sebenarnya Nayeon sendiri juga tidak peduli dengan tersebarnya hal tersebut.

"Oh iya Nay, lo harus berterima kasih sama gue soal titip absen soalnya damn susah gila woy." dan Jisoo mulai mengoceh dan Nayeon hanya mendengarkannya.












🌸









Bagi Nayeon, hari ini sangat melelahkan. Padahal kegiatan yang ia lakukan tidak banyak.

Sesampainya di apartemen, ia langsung merebahkan dirinya di tempat tidur. Baru saja ia tiduran sebentar, perutnya mengeluarkan bunyi yang menandakan ia lapar.

Dan tiba-tiba bel berbunyi. Nayeon memaksa dirinya untuk bangun dan membuka pintunya.

Terdapat Jinyoung yang membawa sebuah kantong plastik putih. Kalau dilihat, sepertinya makanan. Cowok itu menyodorkan kantong tersebut ke Nayeon. "Nih, buat lo."

Pas sekali untuk keadaan perut Nayeon.

"Makasih," kata Nayeon menerimanya. Dan Jinyoung kemudian pergi menuju ke ruangan sebelahnya.

"Jin-" terlambat. Cowok tersebut sudah menutup pintunya.

Nayeon menghembuskan napasnya dan handphonenya mengeluarkan bunyi notifikasi dari line.

Jinyoung
dimakan jangan lupa
Jinyoung
gue nggak mau lo sakit atau apalah

Nayeon membulatkan kedua matanya.


Ini sebenernya hubungan dia sama Jinyoung gimana?

apartmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang