Denganmu Cinta (11)

433 29 6
                                    

Hooolllaaaa ,,  aku kambeekk .. Agak sedikit panjang.... Semoga gak bosen yaa ,, budidayakan vote sebelum membaca !!! Tengkyyuuu ....
HAPPY READING MY READERS😘😘😍😍
.
.
.
Tok tok tok

Aldi mengetuk pintu kamar Prilly,"Pril?! Buka pintunya!" ujarnya sedikit berteriak.

"Ya, bang?" balas Prilly seraya menyembulkan kepalanya diambang pintu.

"Ada yang mau ketemu kamu, tuh. Katanya teman kampus kamu." gadis itu keluar kamar dan berdiri di hadapan Aldi, Prilly mengernyit, bertanya-tanya tentang siapa yang ingin bertemu dengannya.

"Mila?" ujar Prilly, namun Aldi menggeleng.

"Anita?" Aldi kembali menggeleng.

"Nabilah?" dan lagi-lagi Aldi hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Terus siapa dong? Teman kampus aku kan cuma mereka doang."

Aldi mengendikkan bahunya,"Abang juga gak tau, tapi yang jelas..." Aldi menggantungkan ucapannya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Prilly seraya mendelikan matanya misterius.

"Dia...le-la-ki."

Prilly menahan napas dan mengerjapkan mata mendengar ucapan abangnya barusan.

"Lelaki?" gumamnya pelan namun masih bisa terdengar oleh Aldi, pria itu mengangguk membenarkan ucapan adiknya.

Seketika gadis itu tersenyum, bayangan akan lelaki itu tiba-tiba muncul dan mampu membuat kedua sudut bibir Prilly tertarik keatas.

Jangan-jangan....
Batinnya menerka-nerka.

"Pril?" ujar Aldi. Namun tak direspons oleh Prilly.

"Prilly..." ucapnya sekali lagi seraya melambaikan tangannya tepat di depan wajah Prilly.

"Eh, kenapa bang?"

"Yeeuuhhh, malah ngelamun, pake senyum-senyum segala lagi. Kamu sehat kan, Pril?" ledek Aldi dan menempelkan punggung tangannya dikening adiknya tersebut.

Merasa risih, Prilly pun menepis lengan Aldi,"ihh, bang Aldi apaan sih? Udah ah, aku mau temuin dulu orangnya, kasian udah nunggu lama."

"Yeehh, dasar bocah." setelah itu Aldi berlalu menuju kamarnya yang bertepatan disebelah kamar Prilly.

Sepanjang perjalanan menuju lantai dasar, Prilly tidak henti-hentinya tersenyum. Entah mengapa bayangan lelaki itu terus menari-nari di benaknya. Membayangkan senyumnya yang khas dan sorot matanya yang dingin namun mempunyai arti tersendiri bagi orang tertentu.

Sampai di anak tangga terakhir, gadis itu segera menuju kehalaman rumah. Prilly tahu, Aldi tidak membiarkan tamunya masuk, mungkin ini adalah sebagian rencana yang telah disusun seapik mungkin.

Diambang pintu Prilly berhenti, sebelum bertemu dengan lelaki itu ia merapikan rambutnya dan berdehem untuk menetralkan suaranya. Sangat percaya diri.

"Ih, kok gue jadi alay gini sih?" gumamnya pada dirinya sendiri, gadis itu bergidik geli mengingat kelakuannya barusan. Ia membuka pintu lebih lebar lagi,

"Haii..." ujarnya antusias dengan senyuman yang mengembang sempurna dibibir tipisnya. Dapat dilihat bahwa seorang lelaki tengah berdiri tegap membelakanginya dengan kedua tangan yang dimasukan kedalam saku celananya.

Tetapi, perlahan senyumnya memudar dikala seseorang tersebut membalikan badannya. Perkiraannya salah. Sangat salah. Seseorang itu tidak sama dengan bayangannya tadi.

"Reyhan?" gumamnya pelan. Ya, lelaki yang itu adalah Reyhan. Lelaki yang belum lama ini mengantarnya pulang.

"Hai, Pril." sapanya dengan ramah. Prilly mengerjap dan mencoba untuk tetap tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Denganmu Cinta {Slow Update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang