Denganmu Cinta (7)

269 26 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Motor yang di kendarai oleh Ali baru tiba di pekarangan rumah Prilly. Ali memarkirkan motornya,dan keduanya segera turun dari atas motor. Saat Ali ingin menghadap Prilly,pria itu di kejutkan dengan tubuh Prilly yang hampir jatuh ke bawah,dengan segera Ali menahan dan mendekapnya sehingga tubuh Prilly tak berhasil menyentuh tanah.

"Prill,lo gapapa?" tanya Ali panik. Prilly masih setengah sadar dan dapat mendengar suara Ali,gadis itu menggeleng sebagai jawaban. Karena Ali tak tega,ia segera membopong tubuh Prilly yang kembali menggigil akibat terkena angin malam di sepanjang perjalanan tadi.

Perlu kalian ketahui,Prilly akan mudah jatuh sakit jika dia terkena hujan ataupun kedinginan,tubuhnya tak kuat jika harus berlama-lama terkena udara dingin.

Dengan sedikit kesusahan Ali mengetuk pintu utama rumah Prilly. Ali sedikit menjauhkan tubuhnya saat pintu rumah itu sudah terbuka,dan menampilkan sosok Aldi dengan pakaian rumahannya. Lelaki itu seketika panik melihat Prilly yang berada dalam gendongan Ali dengan mata yang terpejam.

"Prilly kenapa,Li?" tanya Aldi yang mulai panik.

"Gue bawa masuk dulu Prilly nya,bang!" ucap Ali tegas.

Aldi sedikit memberi celah agar Ali dapat masuk kedalam rumah. Aldi berjalan terlebih dahulu untuk menunjukkan dimana letak kamar Prilly.
Saat sampai di depan kamar Prilly,Aldi dengan sigap membuka knop pintu kamar Prilly. Ali segera masuk kedalam kamar bernuansa doraemon itu dan membaringkan Prilly di atas kasur king size nya,tak lupa juga dia menyelimuti Prilly hingga sebatas dada.

Ali menyentuh pipi Prilly yang sangat dingin,pria itu segera keluar kamar. Aldi di buat bingung dengan Ali yang keluar secara tiba-tiba tanpa memberi tahu ingin kemana. Tak perduli dengan urusan Ali,lelaki itu segera menghampiri adik tersayangnya itu yang kini tengah terbaring lemah di atas kasur. Tangannya menggenggam kedua tangan adiknya yang juga terasa dingin,Aldi meniup-niup tangan Prilly seolah memberikan kehangatan melalui nafasnya.

Tak lama Ali datang dengan baskom berisikan air hangat dan dua handuk kecil untuk Prilly. Aldi yang menyadari kehadiran Ali segera bangkit untuk memberi tempat untuk Ali. Ali segera duduk ditepi ranjang,dan tangannya dengan lihai memeras handuk yang dicelupkan kedalam air hangat,kemudian ditempelkannya salah satu handuk di dahi Prilly. Sedangkan handuk yang satunya lagi ia gunakan untuk mengompres kedua tangan Prilly yang juga terasa dingin secara bergantian.

Aldi yang memperhatikan nya hanya bisa tersenyum senang dengan kejadian di hadapannya. Rasa panik sekaligus khawatir hilang begitu saja ketika melihat Ali yang begitu sigap menolong Prilly,seseorang yang sangat berharga dalam hidupnya. Aldi bersyukur karena Prilly mempunyai teman lelaki yang begitu care terhadap adiknya.

"Li,udah malam. Lo pulang,gih!" ucap Aldi. Ali menoleh ke arah Aldi. Aldi tahu jika Ali sangat mengkhawatirkan Prilly,tetapi hari sudah semakin malam.

"Bukannya gue ngusir lo,tapi ngeri aja pulang malam-malam. Apalagi lo naik motor." tambahnya lagi. Ali menatap Prilly yang masih memejamkan kedua matanya,pria itu tidak bisa tenang jika meninggalkan Prilly dengan keadaan seperti ini. Entah kenapa rasa takut kehilangan mulai tumbuh di hati Ali. Sungguh,ia tak ingin kehilangan Prilly.

"Tenang! Ada gue kok," ujar Aldi seraya menepuk bahu Ali. Ali mendongak menatap Aldi yang lebih tinggi darinya karena Aldi berdiri tepat di sebelahnya. Ali membungkukkan badannya berniat untuk mencium kening Prilly,namun tangan Aldi segera menahannya. Ali menoleh ke arah belakang,di lihatnya Aldi yang tengah menggelengkan kepalanya tegas.

"Nanti gue yang wakilin!" ucap Aldi dengan sedikit terkekeh. Ali menggaruk tengkuk nya yang sebenarnya tidak gatal sama sekali untuk menutupi kegugupannya.

Denganmu Cinta {Slow Update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang