ini yang namanya jatuh cinta?

1.8K 431 79
                                    


to be continued...

Jarak dari Gedung Kesenian ke rumah gue lumayan jauh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jarak dari Gedung Kesenian ke rumah gue lumayan jauh. Sekarang jam 22.40 malam, dan gue belum sampe rumah. Macet dimana-mana, lagi tumben banget. Hujan deres sih soalnya.

Doyeon mengeluh capek di kursi penumpang. Auranya kelabu, wajahnya mengkerut terus kaya kanebo kering.

"Kenapa sih?"

Dia cuma diem.

"Eh, kalo abang tanya jawab."

"Gapapa." Jawabnya singkat.

Gue tau adek gue lebih daripada dirinya sekalipun.

"Minhyun?"

Dia diem lagi.

"Kenapa lagi itu sedotan hophop?"

Adek gue ketawa, mukul lengan gue pelan. "Iya Minhyun." Dia ngaku.

"Hadeh.. inget ya, dia bikin kamu nangis itu muka udah gak ada bentuknya lagi."

"Aku bete aja sama dia."

Layar handphone adek gue nyala, tulisan 'Mine-hyun💕' terpampang jelas disitu. Berikut dengan tulisan 13 Missed Call disampingnya.

"Kenapa bete? Angkat lah telfonnya, kasian temen abang."

Doyeon menggeleng, "enggggaaaaaa maau."

"Kenapa sih?"

"Dia gak mau jalan besok."

"Kenapa?"

"Ke Bali."

Wah itu gue hampir naik darah. Kalo logika gue lagi gak bersahabat, gue udah mikir yang buruk-buruk. Untung gue nanya lagi,

"Sama siapa?"

"Keluarganya."

Otak gue berusaha mencerna kalimat barusan.

Gue menghela nafas panjang dengernya. Kadang suka bingung sama orang pacaran, kenapa sih pacar harus selalu jadi prioritas? Emang dikira cowoknya gak punya keluarga? Begitupun kebalikannya. Bingung deh, terus ntar kalo gue punya cewek, gue juga harus begitu?

Maaf ya, enggak mau.

"Ya kamu ngertiin Minhyun lah, dia kan juga punya keluarga. Gak bisa buat kamu terus."

Adek gue mengelak, dia ngeluarin semua pembelaan yang dia punya. Ya, adek gue gitu orangnya. Selalu punya 1001 alasan buat ngelak. Egois.

"Ya udah terserah kamu. Tapi kalo begini kasusnya, abang gak mau ngebelain kamu kalo kamu nangis. Jangan haraplah abang bakal ada buat meluk kamu. Kamunya sendiri gak bisa ngasih pengertian buat pacar sendiri."

Doyeon diem. Pelan-pelan dia nangis. Ya, kali ini gue gak mau nyalahin siapapun. Gue gak mau ngebelain adek gue terus.

Seiring berjalannya waktu, gue pun sadar kalau gak selamanya apa yang kita liat itu sesuai kenyataannya.

?Oh! Brother. ⏸101 High✔ Where stories live. Discover now