Bulan demi bulan, hari demi hari, waktu tidak terasa berlalu, skripsi ku Alhamdulillah sudah kelar, hari ini sidang skripsi ku akan dilaksanakan.
Yg awalnya aku selalu dongkol karena dosen pembimbing yg suka hilang hilangan, tapi rasanya lega sekarang akhirnya terlewati juga masa masa perjuangan huhhhhhAku duduk diruang tunggu sambil memahami apa saja isi dalam skripsi ku itu, sesekali aku menghela nafas pelan, mengatur nafas agar tidak gugup, rileks ni batinku
Sejam yg lalu umi menelpon ku, memberi ku semangat, dan tidak lupa suara adik ku adji, tadi kudengar suaranya menggebu-gebu saat umi memberikan waktu berbicara kepada ku "mbak aini harus semangat ya, jangan gugup mbak, adji yakin, mbak pasti bisa itu" aku hanya terkekeh kecil jika mengingat adji yg so excited
***
Alhamdulillah sidang kelar, sejak aku keluar ruangan, ternyata mas ihza sudah menungguku diluar, oh ya aku lupa memberi tahu, jika mas ihza dan aku sekarang lagi masa pendekatan, aku ingat pada waktu yg lalu mas ihza kerumah ingin bertemu dengan umi
Flashback
Tok..tok..tok... Assalamualaikum
Siapa ya yg datang? Tanpa berpikir panjang, aku melangkahkan kaki ku kearah pintu utama rumah sembari membalas salam dari tamu tersebut
Saat aku membuka pintu, aku sedikit terlonjak kaget, mas ihza berdiri tegap didepan pintu, aku sedikit celingak celinguk melihat ke samping dan belakang mas ihza, ternyata dia hanya seorang diri
Hari ini aku bertemu lagi dengannya semenjak peristiwa mengantar ku pulang kerumah"Hm masuk mas" jawabku kikuk
Kurasakan dia mengikuti ku masuk"Silahkan duduk, mau minum apa mas?" Tanya ku
"Gausah repot repot ni" dia menjawab pertanyaan ku sambil melihat lihat sekeliling ruang tamu dirumah, hm mungkin menilai, pikir ku
"Gak repotin kok mas, bentar ya"
Aku tersenyum tipis kearahnya, sebelum berjalan kearah dapur untuk mengambil minum"Ini mas diminum"
Kulihat dia hanya tersenyum kearahku sambil bergumam kecil terima kasih tapi masih bisa terdengar olehku"Ibu kamu ada?"
Aku memandang heran ke arah mas ihza, ngapain nyariin umi? Ada janjian kah?
"Saya hanya mau berbicara sebentar ni, gak ada janjian" akupun sedikit tersentak mendengar penuturannya, cenayang ya?
"Haha muka kamu biasa aja ni, kan saya pernah bilang kalau mimik wajah mu itu sangat mudah di baca" jawabnya sambil menahan tawa, tapi tetap terdengar tawa kecilnya
"Emang mas pernah bilang ya?" Aku lupa jika mas ihza pernah bilang seperti itu kepadaku, emang pernah?
"Hm kamu pikir aja sendiri ni"
Yaaaa kecewa, berarti aku harus berpikir keras"Yaudah aini panggilin umi dulu"
***
Aku dan umi berjalan menuju ruang tamu, pandangan mas ihza jatuh kepada kami berdua, kulihat mas ihza berjalan kearah kami, membungkuk kan sedikit badannya dan mengambil tangan umi untuk di salam
"Assalamualaikum bu, saya ihza teman aini""Waalaikumussalam, ayok nak duduk, udah diminum minumannya?" Tanya umi ramah
"Udah kok bu"jawabnya sekenanya
"Hm kata aini, kamu cari umi ya? Ada apa nak?" Mungkin umi sudah penasaran, tidak adalagi basa basi
"Maaf bu, mungkin ini terlalu cepat menurut ibu dan aini, dan hari ini baru pertama kalinya juga kita bertemu, saya juga belum terlalu kenal baik dengan aini, tapi saya ingin kearah lebih dekat lagi tapi di jalan yg baik bu. Saya berfikir aini adalah wanita yg baik, dan wanita yg saya cari. Jadi, saya disini ingin meminta persetujuan ibu untuk melamar anak ibu, Qurrotul Aini"
I'M SHOCKEDDDDD-------
Flashback off
Umi menaruh keputusan kepadaku, dan aku hanya menjawab, lebih baik kita kenal baik dulu, jika memang kita cocok, pasti kita akan bersatu nantinya. Dan sekarang lagi masa pendekatan, bukan pacaran
Dan aku juga mengingat kata kata mas ihza waktu itu "saya gak ngajak kamu pacaran ni, karena kamu paket spesial, langsung nikah"
Aku hanya tersenyum dan menggeleng-geleng kan kepala jika mengingatnya
Kualihkan pandangan ku dari bawah dan langsung menubruk kedua mata mas ihza
Kulihat dia berjalan kearahku sambil tersenyum kecil
"Gimana? Lancar?" Tanyanya saat sudah berdiri tepat di hadapanku
Aku hanya tersenyum kearahnya dan mengangguk anggukkan kepala"Temenin mas makan dulu ya, ini sudah jam makan siang, kamu pasti belum makan juga" pintanya
"Hehe iya mas" aku hanya nyengir nyengir kecil kearahnya, tangan mas ihza pun mendarat di puncak kepala ku dan mengusap usap nya pelan sambil tersenyum manis
Meltinggg
***
Selesai makan, mas ihza langsung mengantar ku pulang, tiba tiba dia mendapatkan telpon dari kantor jika ada rapat mendadak
"Hati hati ya mas" kataku sambil melepaskan seatbelt dan beranjak turun
Aku hanya melihat mas ihza tersenyum kearahku dan berlalu cepat dengan mobilnya, meninggalkan ku sendiri di depanKuarahkan kaki ku santai kedalam rumah, sebenarnya tadi aku ingin meminta mas ihza untuk mengantarku ke toko kuenya umi, tetapi arahnya berlawan dengan kantor mas ihza, apalagi tadi ada rapat mendadak, kasihan jika harus mengantarku dulu kesana, jadi aku hanya meminta untuk diantarin sampai rumah saja, dan akhirnya aku sendirian dirumah, adji lagi sekolah
Sesampai dikamar, kuletakkan semua barang bawaanku tadi di atas ranjang, membuka jilbab, dan mengambil handuk, segera kubersihkan diriku yg terasa lengket
30 menit kemudian aku sudah rapi dengan piyama tidur ku, jam sudah menunjukkan pukul 2 siang, umi pulang masih lama, kubaringkan tubuhku perlahan diatas ranjang dan memejamkan mata, hari ini lumayan lelah, lelah pikiran, dan aku pun terhanyut dalam tidur
Pendek? Maaf ya, segitu dulu 😂😂
Dan maaf juga baru update lagi
Semoga bisa menikmati cerita absurd ini 😂😂Happy Reading 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian
Spiritual"Saya tidak bisa imamin kamu sekarang, karena saya sudah sholat di masjid tadi" Kata mas ihza sembari berjalan meninggalkan ku sendirian di depan mushola Eh? Apa kata mas ihza tadi? Kurasakan pipi ku memanas -Qurrotul Aini -Muhammad Ihza Al-Fatih H...