Bagian 11

869 49 6
                                    

Budayakan Vote ya 😚😊


Sejak 15 menit yg lalu, aku sudah sampai dirumah dengan selamat diantar oleh mas ihza.
Sejak tadi aku masih memikirkan perubahan sikap mas ihza, sepanjang jalan dia hanya diam, jika aku bertanya, dia akan menjawab seadanya, selebihnya hanya keheningan yg menguasai mobil, tidak seperti biasanya.

Huhhhhh.... daripada aku pusing pusing memikirkannya, lebih baik aku tidur saja
Ku pejamkan mataku dan mencoba untuk tidur
5 menit ..
7 menit ..
10 menit ..
15 menit ..
Huaaaa kok aku gabisa tidur sih?
Aku sangat kepikiran dengan mas ihza, atau aku coba telpon aja dia ya?
Hm okay aku coba
Tut.....
Tut.....
Tut.....
Tut.... lama bangettt
Tut. Tut. Tut.
Lah? Malah dimatiinn

Dengan kesalnya aku pun mencoba tidur, tanpa tau jika seorang yg daritadi dihubunginnya uring uringan gajelas karena dilema, saking dilemanya dia malah mematikan panggilan yg masuk tanpa melihat nama pemanggil tersebut

***

Adzan subuh berkumandang dengan lantangnya, itu sudah jadi alarm tersendiri untuk bangun tidur ku, saat kurasa mataku sudah mulai aktif, akupun turun dari ranjang dan jalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah itu aku memakai setelan baju tidur lengan panjang karena aku tau hari ini aku tidak ada kerjaan, dan aku ketempat wudhu untuk mengambil wudhu, akupun melaksanakan sholat subuh, setelah selesai, aku pun kedapur untuk membantu umi, biasanya selepas sholat, kami berdua akan bertempur di dapur untuk membuat sarapan.

***

Sudah 2 minggu berlalu, mas ihza tidak kunjung menghubungiku, entah apa yg salah sama dia? Kenapa sanagt cepat dia berubah?
Dia juga sudah tidak pernah menginjakkan kaki dirumah, mungkin karena tidak biasa, umi bertanya l hubungan ku dengan mas ihza, ada masalah atau tidak? Aku hanya bisa menjawab, kami tidak apa apa.
Sejak 2 minggu, tidak bisa terhitung berapa kali aku hubungin dia, tetap tidak ada jawaban, maupun balasan.
Apakah ini berakhir? Aku tidak mengerti

Hari ini, nisa mengajak aku untuk refreshing sebentar, katanya di mall ada diskon besar besaran, dia ingin aku menemaninya memburu diskon, sebenarnya aku sangat tidak mood untuk kemana mana hari ini, tapi tidak enak juga dengan nisa, daripada aku terpuruk sendirian, lebih baik aku menikmati refreshing berdua dengan nisa, menghilangkan penat pikiran sejenak

Hpku bergetar tanda ada pesan masuk

Nisa : Jadi gak ni? Pengen bgt nih sumpah😭😭

Aku hanya tertawa kecil membaca pesan nisa, segitu gak sabarannya

Aini : Waalaikumussalam, iya nis jadi kok, kebiasaan bnget gak ngucap salam😒

Nisa : yaudah, siap siap ya sayy
Hehe lupa sorry😁

Aini : iya ni juga prepare, jemput ya!😚

Nisa : Hmzzzzzzzzzzzzzz

Haha nisa... nisa...

15 menit kemudian, aku sudah rapi dengan setelan bajuku hari ini.
Gadis sejak tadi antusias akhirnya tiba dirumah

"Assalamualaikum, NIIIII CEPETAN DONGGG"

Aku hanya mendengus kecil mendengar teriakannya yg sangat memekakan telinga

"Waalaikumussalam, nis biasa aja dong, sakit nih kuping"

"Aku gak sabaran ni, nanti yg aku incar keburu ilang, makanya ayok cepetan"
Dengan kekuatannya yg hm biasa saja, dia menarikku keluar rumah sampai berdiri di depan motornya

"Ni, lu yg bawa ya"

"Ya gak asik, yg ngajak siapa, itu dong yg bawa"
Kulihat nisa merengutkan wajahnya

"Ni anak, sudah di jemput, ayok dong niii" rengeknya

"Iya iya, biar aku aja yg bawa"

"Makasih cantik" katanya sambil memeluk, hm ada ada saja temanku ini.

***

Sesampainya di mall yg kami tuju, tanpa aba-aba aku langsung ditarik nisa untuk ke tempat yg lagi diskon besar-besaran katanya, wahh disini memang diskonnya tinggi-tinggi mulai 30%-70% membuat para wanita tergiur dan meneteskan liurnyaa... lebayyyy

Ku lihat nisa yg tidak terlalu jauh dariku sibuk memilah milih berbagai macam baju yg ada di depannya, sedangkan aku, terpaku pada 1 kacamata cantik yg memang dari dulu ku idam-idamkan, bentuknya persegi 7 ya seperti itulah, lensanya warna kuning, cantikk
Akhirnya pilihan ku jatuh kepada kacamata tersebut, mumpung lagi diskon 50%, buru-buru aku ambil sebelum ada yg mendahului ku.
Segera aku kasih ke pegawai disana agar dituliskan nota, dan segera aku bawa ke kasir, uh akhirnya aku mendapatkannya

Selepas aku membayar kacamata ku dikasir, ku jelajahi mataku untuk mencari nisa, ck.. ternyata aksi milah milih nya belum kelar dari tadi.
Segera ku hampiri dia dan menepuk pundaknya
"Ni, darimana sih, aku nih mau minta pendapat"

"Yaudah, mana yg mau diberikan pendapat?" Tanyaku langsung

"Nih atasan bajunya, bagus dusty atau tosca?"

"Dusty" jawabku langsung

"Ni, SERIUS DONG" lah malah teriak

"Nis, suaramu kecilkan bisa, bikin malu bangett" kulihat nisa hanya nyengir tidak berdosa

"Hehe sorry, jadi bagusan yg mana?"tanyanya lagi

"Yg dusty nis" jawabku lagi

"Kenapa dusty? Kenapa gak tosca?" Ribet banget nih anak..

"Karena warnanya lebih soft nis, cocok untuk kamu"
Nisa tampak bingung, karena dia stuck ke tosca, tapi juga ingin yg dusty, dia dilema pemirsahhhh

"Hm kamu ambil baju ini yg dusty aja ni, terus kita cari model lain yg warna tosca, gak mungkin kita beli 2 warna tapi 1 model" usulku

"Tapi aku suka modelnya yg ini ni, atau kamu beli yg tosca, aku yg dusty, kalau aku mau pake tosca, tinggal tukeran aja" ide yg sangat berfaedahhhh

"Serah kamu aja, yg penting senang"

"Yee, makasih aini sayang" katanya sambil memelukku sekilas dan berlalu kekasir untuk membayar 2 baju tersebut

Setelah membayar baju tadi, nisa mengeluh kelaparan, jadi disini lah kami terdampar, direstoran cepat saji yg ada di mall, aku duduk di kursi sedangkan nisa mengantri membeli makanan, karena bosan, aku pun mengeluarkan hpku dari tas, melihat pesan-pesan maupun chat-chat ku ke mas ihza, sama sekali tidak ada yg di baca satupun, apalagi di balas huhh.. kuatkan saya Ya Allah

Selang beberapa menit, nisa datang membawa pesanan kami, kami pun makan dalam diam, setelah makan, kami duduk-duduk sebentar untuk menenangkan perut yg kekenyangan haha

Saat aku asik asiknya berbicara dengan nisa, tidak sengaja mataku tertuju kepada pria yg duduknya tidak terlalu jauh dari tempat ku dan nisa duduk, dia bersama seorang wanita, tetapi wajah wanita tersebut tidak dapat kulihat, karena posisi duduknya pas membelakangi kami, kulihat si pria tersenyum tulus kearah wanita di depannya, dan tak sadar juga, matanya tertuju kepadaku yg sedari tadi memandangnya tanpa henti, tatapan kami terkunci satu sama lain, aku lihat reaksi tubuhnya menegang sedikit kaku. Mas ihza...



Hellowwww, sorry banget ya baru bisa update 😭😭😭
Lagi banyak tugas, gak sempat nulis nulisnya, makasih yg sudah setia nunggu hehe
Maafkan ceritaku yg masih absurd

Happy Reading 😊








PenantianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang