07❤️

2.9K 353 11
                                    

Seminggu berlalu sejak latihan pertama mereka. Hari ini Hyerin dan Jeno akan menampilkan hasil kerja keras mereka.

Tentang Jeno...

Dia masih membingungkan. Kadang sehangat mentari pagi, kadang sedingin es kutub. Terutama saat Jaehyun terus merecoki Hyerin setiap hari. Jika sudah seperti itu, maka Jeno tidak akan menatap dan berbicara pada Hyerin seharian. Dan itu membuat Hyerin semakin bingung.

Dan yang membuat Hyerin tidak bisa tidur akhir-akhir ini adalah...

Jeno yang ramah dan hangat.

Jeno yang terus tersenyum dan tertawa padanya, walaupun Hyerin tidak melakukan apapun.

Jeno yang selalu khawatir jika Hyerin mulai kelelahan.

Jeno yang mengulurkan tangannya ketika Hyerin terjatuh.

Jeno yang selalu hadir tepat waktu setiap kali Hyerin membutuhkannya.

Jeno yang memperlakukan Hyerin seperti adiknya sendiri.

Hyerin memandangi pantulan dirinya sendiri di cermin kamarnya yang luas dan nyaman. Ia menatap wajah itu. Tubuh itu. Rambut itu.

Hyerin memang tidak sempurna, dibalik kesempurnaan fisik yang begitu luar biasa ini, Ia memiliki suatu ketidak sempurnaan yang kadang mengganggu. Bahkan saking cantiknya Hyerin, ia pernah dipanggil kepala sekolah untuk mewakili sekolahnya ke event-event fashion show atau event kecantikan lainnya. Walaupun usianya disekolah ini baru semingu, tetapi ia sudah sangat populer. Sampai-sampai Irene--gadis tercantik disekolah-- merasa tersaingi dan popularitasnya terancam.

Jujur saja, Hyerin tidak pernah merasakan jatuh cinta. Selama ini ia habiskan hari-harinya hanya dengan bermain dengan Taeyong dan menyewa guru privat dirumah. Ia nyaris tidak pernah keluar rumah karena ayahnya yang selalu sibuk dan selalu khawatir akan terjadi sesuatu pada anak-anaknya.

Satu-satunya laki-laki yang membuatnya jatuh cinta adalah Taeyong. Dia kakak yang baik. Sangat baik. Kadang Hyerin lupa bahwa Taeyong bukan kakak kandungnya, saking nyamannya ia berada didekat Taeyong. Ia ingin selalu seperti ini. Menjadi adik yang baik bagi kakak yang baik.

Beda dengan apa yang ia rasakan pada Jeno.

Jika yang ia rasakan pada Taeyong itu rasa sayang yang teramat dalam, jika bersama Jeno... ia merasakan sesuatu yang lain. Sesuatu yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Sesuatu yang selalu membuatnya tidur larut malam beberapa hari terakhir, sesuatu yang membuat jantungnya berdebar dua kali lebih keras, sesuatu yang membuatnya tersenyum sepanjang hari meskipun ia terus diganggu oleh Jaehyun.

Sekali lagi Hyerin menatap pantulan matanya dicermin. Terlihat setitik harapan yang terpancar di matanya.

Bolehkah ia mulai berharap?

Hyerin mengerjap menyadari lamunannya yang sudah melantur kemana-mana. Astaga, sedang apa ia tadi? Dan sudah jam berapa ini?

Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar dibuka. Taeyong muncul disana dengan raut wajah bingung.

"Kau sedang apa? Tidak biasanya kau berlama-lama didepan cermin. Cepatlah sebentar, atau kita akan  terlambat." Setelah berkata begitu Taeyong dengan segera menutup pintu.

Piece Heart -Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang