1 Day (Part 3)

3.8K 497 200
                                    

Tok.. Tok.. "Permisi Bakabane, Nagis.." Tiba-tiba suaramu tidak bisa dikeluarkan karena mendengar sesuatu aneh. Dan juga kau hanya mematung didepan pintu.

"Uhnn.. ugh.. pelan-pelan Karma-kun!"
"Sedikit aja pun"
"Sakit!"

APA-APAAN? APA YANG SEDANG MEREKA LAKUKAN?

...

~Reader's POV~

J-jangan-jangan mereka sedang melakukan.. //dibilangin jgn pikir kotor- -"

S-setidaknya mengintip sedikit untuk memastikan tidak apakan? Batinku.

Aku pun berusaha memegang gagang pintu untuk membukanya. Tanganku gemetaran dan keringat dingin. Aku pun menelan ludahku.

Pikiranku pun penuh dengan hal-hal! Memikirkan 2 husbando ku sedang di kamar mandi ku.

Aku menjauhi pikiran itu dan fokus untuk mengambil hair dryer.

Klik..

TERBUKAAA!!!

Cahaya ilahi pun menyilaukan mata ku. Dan aku melihat...

"APA YANG KAU LAKUKAN DISINI?!" Ucap Karma yang anunya tertutup handuk, sedang duduk dan menyampokan kepala Nagisa.

"(Y/N)-SAN??!!" Ucap Nagisa yang kepala nya disampokan oleh karma dengan kasar.

Mukaku merah dan panas melihat ikemen yang berada didepan ku. That ABS //:v

"A-aku ingin mengambil hair dryer ku yang tertinggal.." Aku mengambil hair dryer yang berada di dekat pintu. Tiba-tiba saat aku ingin keluar, tangan ku terasa dingin dan ditahan.

"Et~ Kau harus membayarnya, karena telah mengintipku" Ucap Karma yang sedang melingkari tangannya di pinggangku.

"E-eh? T-ta-tapi Karma, Kau harus mengenakan pakaian dulu"
Aku pun menundukkan kepala di depan dada bidang miliknya//><

"Hee~ kau tidak menyukai badan ku yang sexy ini?" //Sok sexy lu - -"

"Karma-kun sudahlah.." Ucap Nagisa yang menarikmu dari pelukan Karma.
"J-jangan tiba-tiba masuk lagi ya (Y/n)-san" Sambung Nagisa dengan senyuman manis nya//Kyaaa><

"He, Nagisa jangan ganggu moment ini dong, Aku kan ingin bersama (Y/n) juga" Karma pun menarikku ke pelukannya lagi.

Wajahku sangat panas. Aku kehilangan kesadaran. Mereka menarikku ke dada bidang mereka. Itu membuatku gila.

"(Y/n)-san?"
"(Y/n)?"

Aku tidak tahan lagi, aku ingin istirahat dari mimpi ini. Batinku.
Akupun menutup mataku. Karena badan ku lemas dan panas.

~Skipo

Plak!

Sebuah tamparan mengenai mukamu.
"SAKIT!!!! ASW!!!!" Ucapmu yang kesakitan sambil memegang pipi kananmu.

"Hey, kau sudah mengintip, pakai pingsan pula"
"APA-APAAN SIH!"
"(Y/n)-san? Apa kamu tak apa? Aku cemas kamu kenapa-kenapa.."

"Aku sudah baik kok Nagisa-kun dan tidak usah terlalu formal denganku" Kamu pun menoleh ke arah Karma dan melipat kedua tanganmu sambil memalingkan mukamu "Heh! Nagisa ternyata sangat baik yaa.. Sedangkan si iblis merah ini tidak! Mungkin aku akan memilih Nagisa-kun"

"Yasudah.. kenapa tidak memilih nagisa langsung? Jika saja kau tidak melibatkan aku, pasti gak bakal kayak gin-"

Plak!

Yap, sebuah tamparan mengenai muka menawan milik Karma. Karma hanya diam menunduk.

"Aku juga berharap seperti itu" Ucap mu dan lalu meninggalkan mereka berdua.

~skip

Kau pergi berjalan keluar rumah, untuk menyegarkan pikiranmu. Lalu, kau berhenti didepan sebuah taman dan duduk di sebuah ayunan.

Dimalam yang dingin, Kau menatap langit-langit yang di penuhi bintang-bintang. Sesuatu yang bening jatuh mengalir dipipimu.
Kau hanya menangis dan mengeluarkan semuanya.

Aku bahkan tidak tau kenapa aku seperti ini Bakabane! Batinmu.

Srek!

"Hey.. hey.. nona manis.. kenapa kau menangis, ayo sini sama oom" //kyaa oom pedo :'v

"Gk mau.."
Kau pun beranjak dari ayunan tempat kau duduk tadi, lalu tiba-tiba preman itu menangkap mu.

"Ayo main sebenta-"

Brugh!

Mata mu membulat sempurna melihat Karma yang sedang berdiri di depanmu sambil mengulurkan tangannya.

"Ayo cepat pulang, dasar bodoh!"

Sekali lagi butir-butir bening berjatuhan. Kamu senang melihat Karma yang ada di depanmu.

Setelah kejadian itu, dalam perjalanan pulang, kalian hanya diam tanpa berbicara sedikit kata pun.

Kau hanya melihat belakang punggung Karma. Jarak kalian lumayang cukup jauh.

"Hem.. kenapa kau melihati punggungku?"

"M-mana ada aku lihat!"

Bugh!

"Aduh, sakit!"
Mukamu mengenai punggung Karma karna ia yang berhenti mendadak di depan gerbang rumahmu.

Lalu, tiba-tiba mukamu dan Karma hanya berjarak 1 cm. Sangat dekat. Mukamu pun memanas dan memerah seperti rambut milik Karma.

"A-ada apa?"
"Maaf"
Lalu Karma membalikkan muka nya ke arah lain. Karena kau tidak mengerti maksud dari Karma, kau pun menarik lengan baju Karma.

"Apa maksud mu ,bakabane?"
"Hah? Kau bodoh ya? Atau kau sudah terlalu tua?"
"A-ap?"

Kau terlihat kesal dengan ucapan Karma, dan menarik kerah baju yang Karma kenakan. "Kau ini kenapa si-"

Mata mu dan mata Karma membulat. Muka kalian sama-sama memerah dan juga memanas, karena wajah kalian yang terlihat lebih dekat dari sebelumnya.

"Hey.. apa yang kalian lakukan diluar sini?! Ini sudah malam, dan kalian seperti ingin ciuman"

Nagisa pun keluar dari pintu rumah. Secara refleks kalian menjauh sedikit.

"Hee~ kau cemburu ya nagisaa~"
"T-tentu saja aku cemburu.."

Muka mu memerah mendengar perkataan dari nagisa.

".. aku cemburu, karena kalian bermain tanpaku"

Fakkk_- batinmu.

"Ahh, besok aku sekolah. Ayo kita masuk"

Kalian pun masuk ke dalam rumah.

_______ TBC _______

Aya: Gomen yaa... mungkin cerita kali ini kurang menarik :"

Karma&Nagisa: Kenapa author?

Aya: Ntahlaa '-')√

Readers, Karma, Nagisa: //gebukin author

Aya: Gomen ya minna, Jaa nee, Jangan lupa Vomment :*

&quot;My husbu is real&quot; (Karma X Reader X Nagisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang